Dlcrgnvdr
Feb 14, 2022

Diluc mematikan gawainya. Meletakkan di atas meja nakas, kemudian mematikan sumber cahaya di kamar luas yang telah ia diami lebih dari tujuh tahun.

Hampir menyentuh kepala tiga, dan beban yang ia tanggung masih sama, memiliki seorang pasangan yang dapat ia bawa dan perkenalkan kepada sang Ayah.

Ayahnya tidak pernah menuntut membawa seseorang ke rumah mereka, tentu, ayahnya terlalu menghormati segala keputusan anak-anaknya, tetapi terlihat jelas dalam mata ruby tersebut harapan yang tak bisa ia ucap.

Diluc melirik pergelangan tangannya. Bak tato, sebuah naga melingkari pergelangan tangannya berakhir pada detak nadinya. Tanda lahir yang amat jarang bahkan dapat dikatakan kasus spesial.

Hembusan napas ia tarik, sekali lagi berjumpa dengan kegelapan tak berujung. Diluc berharap bisa mendengar sekali lagi gumaman merdu dalam mimpinya.

@dlcrgnvdr