Awan dan Pelangi

part time human
2 min readJul 23, 2020

--

Aku awan.

Hari ini bertugas menyambut tikus kecil yang akan ke surga.

Senyum cerah tikus kecil disini hampir membuatku lupa kalau ia dulunya adalah tikus kecil yang malang.

Ku ajak dia menari bersama mengikuti irama musik yang ditiupkan angin. Lincah kakinya melompat diatas pentas yang ku siapkan dari kumpulan uap air.

Lambat laun, aku menunggu tikus itu pergi ke tempat kemana dia seharusnya pergi. Langit tertinggi.

Seharian ku menunggu… Tapi dia masih saja menari dibelaian angin.

Ku tanya kemana tujuannya. Dia tidak tau.

Alamak!

Aku memanggil pelangi untuk menunjukkan jalan.

Pelangi yang pemalas tiba-tiba dengan semangat menampakkan seluruh warnanya yang merupakan kebalikan dari warnaku.

Kami bimbing si tikus kecil menuju gerbang langit tertinggi.

Kami kembalikan seluruh ingatan dunia lamanya padanya dan kami minta dia untuk menceritakan kembali. (Ssstt ini adalah bagian dari proses sebelum kalian berpulang ke Yang Maha Kuasa).

Kami catat seluruh dosanya. (Iya, kami tidak akan buang waktu mencatat kebaikannya). Lalu kami bacakan dengan keras seluruh dosa itu.

Tikus diam. Mungkin dia tau kenapa dia bisa mendapat hidup yang lara di dunia.

Aku memberikan sebuah kertas agar tikus dapat menuliskan keinginannya.

Ku baca dan ku pertimbangkan isinya.

….

“Baiklah, kamu bisa kembali ke dunia lamamu wahai tikus kecil” putusku.

Dia memilih untuk memperbaiki dosa yang sudah dibacakan oleh aku dan pelangi.

Kami melepasnya kembali ke dunia lama. Entah apa yang akan dilakukannya. Yang aku tau, kalau kami bertemu lagi berarti dia sudah lelah dengan dunia itu dan ingin menari di atas gumpalan uap air.

Menari di gumpalan uap air sangat menyenangkan. Aku akan mengundang semua orang untuk datang dan mencobanya.

--

--