[HARGA PRODUK ORGANIK MAHAL! KOK BISA SIH?]

Pertanian Organik
2 min readAug 9, 2020

“Wajar organik mahal? Aduh yang bener aja deh! Sama aja kali sama produk konvensional”

Halo Sobat Cerdas! Label “organik” pada produk pertanian menandakan produk tersebut memperoleh pengakuan bahwa hasil dari pertanian yang diusahakan tersebut benar-benar bebas dari berbagai residu bahan kimia. Untuk mendapatkan label tersebut perlu proses yang cukup panjang dan biaya yang cukup mahal loh, jadi wajar saja kan jika mahal. Apakah hanya itu yang membuat produk organik lebih mahal? Tentu saja tidak. Apa saja itu? Yuk kita bahas bersama.

Harga produk organik lebih mahal dibandingkan konvensional karena :

1. Stok masih sangat terbatas. Selain belum banyak petani organik, tanah untuk menanam tanaman organik memerlukan masa konversi yang cukup memakan waktu. Jika tanah sudah siap, maka sayur dan buah yang dihasilkan akan sehat dan semakin baik mutunya.

2. Hasil panen relatif lebih sedikit, karena buangan lebih banyak, yaitu sekitar 40 persen. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas terbaik.

3. Butuh transportasi khusus, karena produk organik tidak boleh dicampur dengan produk nonorganik.

4. Lahan organik memperhitungkan benih, air bersih, cara menangani hama dan penyakit tanpa bahan kimiawi sintetis. Untuk menghasilkan produk organik dari pertanian membutuhkan investasi awal reklamasi lahan. Metode biasa untuk menghasilkan padi organik membutuhkan 3 kali panen tanpa menggunakan pupuk kimia sintesis dan pestisida buatan. Dalam proses ini petani harus membeli kompos atau pupuk organik dengan harga yang lumayan menguras kantong petani.

5. Petani tanaman organik baru bisa mencapai break even point (BEP/kembali modal) setelah 3–4 tahun, karena butuh waktu untuk menyehatkan tanah dan menghilangkan residu bahan kimia.

6. Biaya sertifikasi dan juga promosi yang cukup berat. Mengapa berat? Mendidik konsumen untuk mengerti tentang bagaimana proses produk pertanian organik, cara perlakuan dan juga hal-hal lain membutuhkan biaya yang hampir memkana biaya 20% dari ongkos produksi. Maka ketika harga sekilo beras organik Rp15.000 maka didalamnya ada biaya promosi dan distribusi Rp5.000

7.Risiko usaha yang tinggi dihadapi oleh para pelaku pertanian organik. Risiko kegagalan panen, kerusakan oleh wabah penyakit, dan juga risiko alam berupa perubahan cuaca. Karena cuaca di berbagai tempat di Indonesi sangat estrem. Bila panas maka akan terjadi kekeringan yang luar biasa, sampai-sampai tanaman hangus tersengan cahaya matahari. Bila musim hujan maka tanaman akan terendam oleh banjir. Risiko ini tidak dicover oleh asuransi dan juga terkadang tidak dibantu oleh pemerintah.

Itu dia beberapa alasan mengapa produk organik sedikit lebih mahal. Wah kini kita semakin lebih tahu yaaa. Untuk info menarik lainnya akan kita bahas di postingan berikutnya ya.

Delighting Organic Buffs

Sumber :

https://www.beritasatu.com/nasional/259146-5-alasan-sayuran-organik-lebih-mahal-daripada-nonorganikhttps://www.kompasiana.com/sangpemenangpembelajar/551838b3813311fb689de73d/kenapa-harga-produk-organik-kok-mahal

--

--