Pet CPR: Apakah bisa dilakukan untuk Anjing dan Kucing?

Pet Calls
4 min readJul 9, 2021

--

Sebagian besar Pet Pals pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata CPR, tindakan yang biasa dilakukan dalam keadaan darurat pada manusia. Namun apakah Pet Pals tahu bahwa CPR juga dapat dilakukan pada anjing dan kucing? Mari kita kenali lebih jauh mengenai Pet CPR.

Apa itu Pet CPR?

CPR atau Cardiopulmonary Resuscitation adalah pertolongan pertama yang dilakukan pada hewan yang mengalami CPA atau Cardiopulmonary Arrest (Hopper et al. 2012). CPA sendiri merupakan kondisi terjadinya kegagalan sistem pernafasan dan peredaran darah yang dapat menyebabkan ketidaksadaran secara cepat. Jika tidak segera ditangani, CPA bisa menyebabkan kematian sesaat karena kurangnya aliran darah menuju ke otak (Fletcher dan Boller 2013). Maka dari itu, penting sekali bagi pemilik hewan, dan terlebih lagi dokter hewan, untuk dapat melakukan CPR pada hewan.

Gambar 1. CPR pada anjing (sumber: petplace.com)

Bagaimana cara melakukan CPR pada anjing dan kucingku?

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai prosedur CPR, Pet Pals harus selalu ingat bahwa CPR adalah pertolongan pertama untuk keadaan darurat sehingga prosedur ini tidak boleh dilakukan pada anjing atau kucing kita yang sehat.

1. Pengenalan dan Tindakan awal

Pertama, cek apakah anjing atau kucing kita masih merespon jika Pet Pals memanggil namanya dan mengguncangkan tubuhnya. Jika tidak, periksa keadaan pernapasan mereka dengan mengamati kenaikan dan penurunan dada jika bernafas. Jika hewan tidak bernapas, periksa nadinya dengan meraba menggunakan dua jari tepat di dalam kaki belakang (Gambar 2) atau di area jantung yaitu disekitar daerah belakang kaki depan (Gambar 3). Jika hewan tidak merespon, tidak bernafas, dan nadinya tidak terasa, bersiaplah untuk melakukan CPR. Ketiga pengecekan ini harus dilakukan tidak lebih dari 10–15 detik untuk memperbesar keberhasilan CPR (Fletcher dan Boller 2013).

Gambar 2. Pengecekan nadi pada arteri femoralis anjing (sumber: topdogtips.com)
Gambar 3. Pengecekan nadi pada area jantung kucing (sumber: MSD Veterinary Manual)

2. Lakukan CPR dengan metode CAB (Compression, Airway, Breathing)

Pada tahun 2010, American Health Guidelines mengubah metode CPR dari tradisional ABC (Airway, Breathing and Compression) menjadi CAB karena aliran darah sangat bergantung pada kompresi yang diberikan pada dada. Karena itu, kompresi harus dilakukan secepatnya untuk meningkatkan kemungkinan kembalinya denyut nadi atau ROSC (Return of Spontaneous Circulation) (Hopper et al. 2012).

a. Compression

Terdapat 3 jenis kompresi yaitu (Gambar 4):

  • Thoracic pump : Kompresi dilakukan pada titik tertinggi dinding dada lateral dengan hewan dalam posisi berbaring miring. Dilakukan pada anjing ras sedang sampai besar (Labrador retriver, Rottweilers, dll).
  • Cardiac pump : Kompresi dilakukan diatas hati dengan hewan dalam posisi berbaring miring. Dilakukan pada anjing berdada sempit dan dalam (Sight hound, German Shepherds, dll.), anjing ras kecil dan kucing.
  • Dorsoventrally compressed chest seperti CPR manusia: Kompresi dilakukan diatas sternum atau tulang tengah dada dalam posisi punggung terlentang. Dilakukan pada anjing berdada rata (English bulldogs, French bulldogs, dll.).

Pet Pals akan melakukan kompresi sebanyak 100–120 kompresi setiap menit dalam siklus 2 menit dengan kedalaman 1/3–1/2 dari lebar dada. Perlu diperhatikan posisi tangan selama kompresi yaitu mengunci siku dengan satu tangan di atas yang lain dan posisi bahu tepat di atas tangan. Badan Pet Pals juga tidak boleh condong ke hewan agar kompresi yang diberikan maksimal (Fletcher dan Boller 2013). Pemberian kompresi yang maksimal akan sangat melelahkan sehingga disarankan untuk mengganti personel setiap 2–5 menit (Hopper et al. 2012).

Gambar 4. Letak kompresi CPR pada anjing dan kucing (sumber: Journal of Veterinary Emergency and Critical Care)

b. Airway and Breathing

Pet Pals harus memastikan saluran udara hewan tidak terhambat oleh benda asing agar hewan tetap dapat bernapas. Pet Pals juga harus meluruskan leher mereka untuk membuka jalan nafas. Tutup mulut mereka secara rapat dan lakukan teknik mouth-to-snout atau meniup dengan kuat ke lubang hidung sampai dada terlihat naik. Jika terlihat naik, artinya udara berhasil diberikan. Pada kondisi CPR diluar klinik dimana tidak terdapat alat intubasi dan ventilasi untuk membantu pemberian udara, maka disarankan untuk memberikan 2 kali bantuan udara setiap 30 kompresi selama siklus 2 menit (Fletcher dan Boller 2013).

Pet Pals harus selalu ingat bahwa CPR bukan tindakan pengobatan tapi pertolongan pertama untuk hewan kesayangan, sehingga Pet Pals harus segera menghubungi dokter hewan dan membawa mereka ke klinik terdekat. Pet Pals dapat mulai mencari lokasi denyut nadi pada hewan kesayangannya agar dapat mempercepat waktu tindakan saat harus melakukan CPR.

“An ounce of prevention is worth a pound of cure” — Benjamin Franklin

Referensi

Hopper K, Epstein SE, Fletcher DJ, Boller M, RECOVER Basic Life Support. Domain Worksheet Authors. 2012. RECOVER evidence and knowledge gap analysis on veterinary CPR.Part 3: Basic life support. Journal of Veterinary Emergency and Critical Care. 22(1):26–43.

Fletcher DJ, Boller M. 2013. Updates in small animal cardiopulmonary resuscitation. Vet Clin Small Anim. 43:971–987.

--

--

Pet Calls
0 Followers

written by a vet student who willing to learn and share to all pet lovers with a reason to create a better life for our pets.