Searching The Supersub
Persebaya Liga 1 Indonesia 2023-24
Perbincangan mengenai siapa pemain pengganti atau “The Supersub” tiap akhir musim akan selalu jadi perbincangan yang menarik.
Karena alasan tersebut, tulisan ini disusun untuk menarik diskusi ke ranah yang lain, yaitu diskusi berdasarkan data. Selain untuk bersenang-senang, juga untuk menumbuhkan iklim diskusi kritis.
Eksperimen untuk mencari “The Supersub” kali ini akan sedikit berbeda dengan musim lalu. Jika musim lalu hanya mengandalkan kondisi pertandingan ketika terjadi pergantian pemain, kali ini akan lebih kompleks dengan menambahkan performa individu dengan mengadopsi penilaian pemain dari sistem Fantasy Premier League (FPL).
Mengumpulkan data
Langkah pertama yang harus dilakukan setelah menganalisis problem yang sering muncul dalam diskusi pemilihan supersub dan bagaimana solusi yang ditawarkan adalah mulai mengumpulkan data.
Karena data yang tersedia secara spesifik untuk sepak bola Indonesia itu terbatas, jadi mencatat dan merekap manual adalah pekerjaan yang harus dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diinginkan, seperti data pergantian pemain.
Glossary data
- Position: posisi pemain dalam tim.
- Players: nama pemain dalam tim.
- Replace: nama pemain yang diganti/mengganti.
- On/off minutes: menit pergantian pemain.
- Minutes played: durasi menit bermain pemain.
- On/off sub appearances: jumlah pemain mengganti/diganti.
- Condition before/after: kondisi sebelum/sesudah skor pertandingan ketika terjadi pergantian pemain.
- Points: selisih condition point before/after.
- Actions points: poin performa individu pemain pengganti.
Kerjakan secara manual dalam setiap gameweek atau pekan pertandingan untuk mendapatkan variasi data yang lebih banyak dan menambah keakuratan dalam analisis yang akan dilakukan.
Mengolah data
Setelah data setiap gameweek berhasil dikumpulkan, maka saatnya mengolah data tersebut untuk mendapatkan insight yang menarik. Setidaknya ada 5 insight yang bisa kita dapatkan dalam mengolah data pergantian pemain.
Sub on
Dalam data ini (sampai gameweek 2) kita bisa mengetahui bahwa Toni adalah pemain yang paling banyak mendapatkan kesempatan masuk sebagai pemain pengganti, sebanyak 2 kali.
Namun, Toni bukanlah pemain pengganti yang memiliki menit bermain terbanyak. Menit bermain terbanyak sebagai pemain pengganti dipegang oleh Victor, dengan durasi 44 menit.
Kemudian kita juga bisa mendapatkan hipotesis awal bahwa Toni adalah pemain yang memberikan dampak paling besar (dalam performa individunya) ketika diberikan kesempatan sebagai pemain pengganti, dengan +3 point.
Sub off
Sedangkan untuk pemain yang sering diganti sampai gameweek 2 terakhir ada 3 pemain, dengan masing-masing diganti sebanyak 2 kali. Mereka adalah Song, Wildan, dan Sho.
Menariknya adalah 2 pemain asing yang dimiliki Persebaya selalu diganti oleh pemain lokal. Apakah performa mereka kurang memuaskan? Well see.
Interval waktu pergantian pemain
Berikutnya kita bisa melakukan tes korelasi pada interval waktu pergantian pemain dengan interval waktu mencetak gol dan kebobolan tim. Perlu diingat, tes ini adalah untuk melihat korelasi, sedangkan untuk melihat kausalitasnya perlu dilakukan analisis lebih lanjut seperti kualitas pemain yang dimasukkan sebagai pengganti, kondisi pertandingan, strategi yang dilakukan, dan variabel banyak lainnya.
Selain itu, dengan data yang masih pada gameweek 2 ini tentu masih sangat kurang, perlu data hingga akhir musim untuk bisa membuat konklusi tentang strategi pergantian pemain Aji Santoso.
Kondisi pertandingan
Setelah kita melakukan tes korelasi, kita juga bisa memerika seberapa sering Aji Santoso melakukan pergantian pemain dalam kondisi pertandingan.
Dalam sampel 2 pertandingan terakhir, Aji Santoso melakukan pergantian pemain sebanyak 6 kali ketika kondisi sedang imbang 2–2 ketika melawan Persis maupun 1–1 ketika melawan Barito Putera.
Menarik untuk melihat pola strategi yang akan Aji Santoso lakukan musim ini, sehingga diperlukan data sampai akhir musim untuk bisa membuat konklusinya.
Pola strategi pergantian pemain
Musim lalu, tentu kita masih ingat tentang pola yang sering Aji Santoso lakukan ketika serangan Persebaya menemui kebuntuan. Jika Supriadi bermain pada starting eleven maka kemungkinan besar penggantinya adlaah Dani, begitu juga sebaliknya.
Pada 2 pertandingan terakhir ini, terdapat pola yang mulai terlihat, yaitu mengganti Song dengan Toni. Posisi Song yang belum maksimal dalam 2 pertandingan terakhir sebagai AMF akan selalu digantikan oleh Toni yang cenderung memiliki role box-to-box.
Menarik untuk melihat pola pergantian pemain ini sampai akhir musim, apakah akan ada kejutan-kejutan lainnya di pertandingan-pertandingan berikutnya.
Eksperimen supersub
Terakhir tentu saja memeriksa siapakah pemain yang layak menyandang supersub dengan performa dan kontribusinya terhadap tim berdasarkan penilaian condition points dan action points.
Hingga 2 pertandingan terkahir ini, Toni masih menjadi pergantian pemain yang paling efektif dan berdampak kepada tim. Bisa jadi pergantian Toni juga tidak cocok di pertandingan-pertandingan lainnya karena perbedaan strategi yang digunakan.
Kecermatan Aji Santoso dan tim pelatih akan sangat diuji untuk memilih siapa pemain yang bisa menjadi “pembeda” ketika dimasukkan sebagai pemain pengganti.
Menyajikan data
Setelah mengolah dan menganalisis data dalam berbagai sub-bab di atas, langkah terakhir adalah menyajikannya dalam bentuk dashboard yang bisa dinikmati secara cepat dan tepat.
Seperti dashboard yang telah disusun menggunakan tools Flourish ini yang bisa membantu kita mendapatkan informasi yang cepat siapa pemain supersub Persebaya.
Keterbatasan dan tantangan
Tentu untuk menjadikan eksperimen ini sebagai standar menilai supersub masih terlalu jauh dari kata layak. Perlu perbaikan metode dan penambahan variabel yang bisa memberikan gambaran komprehensif tentang siapa pemain supersub Persebaya.
Tapi dengan adanya eksperimen sederhana ini kita bisa ikut aktif memantu strategi pergantian pemain Aji Santoso dan melihat siapakah pemain supersub Persebaya.
Tantangan ke depan akan semakin menarik, jika PojokStats mampu mendapatkan data yang lebih komprehensif maka akan bisa membuat eksperimen yang lebih baik lagi.
