Krealogi : Simple CRM (Customer Relationship Management)

Prayoga Adhi Pangestu
7 min readMay 31, 2022

--

Krealogi : Simple CRM

Proyek ini terlaksana berkat program pelatihan UI/UX oleh Skilvul. Diselenggarakan oleh Kominfo (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia) dan Krealogi sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja ataupun dikontrak secara profesional oleh Krealogi.

Tim :

Prayoga Adhi Pangestu, Shidik C., Syaza, Nur Lujeng Kinanti

Durasi : 3 Bulan

Tools : Figma

Sebagai kesatuan tim, kami berkolaborasi dalam mengerjakan tahapan — tahapan yang ada pada proses design.

Overview

Krealogi merupakan aplikasi yang ditujukkan untuk kalangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang fungsinya sebagai pencatatan bisnis mereka. Pencatatan dalam hal ini meliputi :

  1. Rencana produksi,
  2. Catat pesanan,
  3. Pengelolaan biaya dan
  4. Laporan usaha

Di Krealogi pun terdapat berbagai kelas pelatihan dan modul digital untuk mengembangkan kemampuan berbisnis para penggunanya. Para pengguna sendiri diklasifikasikan dalam deskripsi sebagai berikut :

Seiring berjalannya waktu, dalam pengembangannya Krealogi menyadari bahwa aplikasi tersebut tidak memiliki desain aplikasi yang user friendly dan kekurangan beberapa fitur lainnya untuk target pengguna. Saat ini krealogi membutuhkan sebuah desain aplikasi yang user friendly dan tentunya bisa
membantu pengguna Krealogi untuk mencatat kegiatan operasional dan menjaga alur operasional mereka. Dalam fitur yang disediakan oleh Krealogi, ada beberapa fitur yang ingin dihadirkan dalam aplikasi mereka, salah satunya adalah CRM (Customer Relationship Management).

CRM (Customer Relationship Management)

Photo by dlxmedia.hu on Unsplash

Customer relationship management (CRM) adalah sebuah strategi, kegiatan, dan teknologi yang digunakan oleh perusahaan untuk membantu menjalin hubungan yang baik dengan para customer atau calon customer. Dengan terjalinnya hubungan yang baik dan kuat dengan para customer, maka semakin tingi pula keuntungan dalam penjualan.

https://glints.com/id/lowongan/crm-customer-relationship-management/

CRM merupakan Fitur penting yang perlu ditambahkan dalam aplikasi Krealogi agar dapat meningkatkan Retention Rate mereka. Oleh karena itu, tim kami merasa tertantang dengan challenge yang dibuat oleh partner kami yaitu Skillvul yang berharap solusi desain untuk fitur Krealogi yang hingga saat ini belum tersedia. Yaitu dengan memberikan kenyamanan tampilan agar tampilan tersebut user friendly.

Proses UX Design

https://confiespace.com/temukan-ide-brilian-dengan-design-thinking/

Design thinking adalah metode inovasi yang menggunakan kepekaan, pola pikir dan metode desainer untuk memenuhi kebutuhan pengguna akhir, sampai pada kelayakan startegi dan bisnis sehingga mengubahnya menjadi nilai pelanggan dan peluang pasar.

Tim Brown, Executive Chair of IDEO

Gambar diatas merupakan alur dari proses design thinking yang dimulai dari Empathize, Define, Ideate, Prototype dan Test. Kami menggunakan design thinking dan aplikasi Figma untuk proyek yang kami kerjakan dalam proses UX design.

1. Emphatize

Menurut Zoll dan Enz, empati dapat diartikan sebagai kemampuan dan kecenderungan seseorang untuk memahami apa yang orang lain pikirkan dan rasakan pada situasi tertentu. Empathize dalam design thinking adalah upaya designer memahami keinginan dan kebutuhan pengguna.

Dalam upaya memahami keinginan dan kebutuhan pengguna, kami melakukan beberapa pendekatan, yaitu dengan :

  • Interview session dengan Krealogi. Yang menghasilkan informasi berupa target user dan feature improvement.
  • Secondary Research, yaitu dengan melihat feedback dari App Store dan platform lainnya serta Riset kompetitor.

2. Define

Tahap selanjutnya yaitu Define. Pada tahap ini, kami menentukan Pain Points berdasarkan hasil Emphatize, kemudian dikelompokkan dalam Affinity Diagram. Setelah itu, topik utama permasalahan akan dibuat menjadi satu ide tujuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Pain Points

Dalam mengumpulkan pain points pengguna, kami dalam 1 tim melakukan pemahaman terkait dengan hasil Emphatize serta mencoba aplikasi tersebut di masing-masing ponsel. Tim menggunakan figmaJam dalam berkolaborasi mengumpulkan segala macam kemungkinan dari kesulitan yang bisa terjadi dalam penggunaan aplikasi tersebut. Tim menggunakan sticky notes sebagai cara menentukan poin yang dianggap krusial dalam aplikasi tersebut.

Affinity Diagram

Setelah seluruh Pain Points dituliskan pada sticky notes, dilakukanlah pengelompokkan terhadap sticky notes yang berhubungan dengan masalah yang sama. Sehingga, muncul topik utama yang spesifik dari kumpulan Pain Points tersebut. Setiap kelompok topik diberi nama yang sesuai, sehingga menggambarkan keseluruhan masalah yang ditemukan.

How-Might-We

Dari setiap topik permasalahan, diajukanlah sebuah tujuan untuk menyelesaikan masalah dalam topik tersebut. Tiap anggota tim melakukan voting dalam rangka memilih tujuan yang dianggap relevan dengan menggunakan dot sticker pada tujuan yang terdapat pada sticky note. Setelah itu, disimpulkanlah beberapa tujuan untuk merepresentasikan cara penyelesaian masalah pada masing-masing topik, yaitu :

  1. Membuat user dapat melihat list data konsumen
  2. Membantu user berkomunikasi dan memantau konsumen

3. Ideate

Dalam tahap ideate, setiap anggota tim membuat ide dan solusi berdasarkan how might we untuk menyelesaikan tujuan. Kemudian, ide dan solusi tersebut akan diklasifikasi ke dalam diagram prioritas berdasarkan efek pada pengguna dan usaha yang diperlukan untuk membuatnya.

Prioritization Idea

Dalam tahapan ini, tim menentukan poin penting yang akan didahulukan, dilakukan setelahnya, dilakukan terakhir dan dilakukan lain waktu sebagai proyeksi fitur yang akan diterapkan dalam aplikasi Krealogi.

  1. Poin penting yang akan didahulukan adalah sebagai berikut :

2. Poin penting yang akan dilakukan setelahnya yaitu tidak ada.

3. Poin penting yang akan dilakukan terakhir adalah sebagai berikut :

4. Poin penting yang akan dilakukan dilain waktu adalah sebagai berikut :

Crazy’s 8

Setelah menentukan fokus utama pengembangan fitur, seluruh anggota tim akan melakukan brainstorming. Brainstorming bertujuan untuk merangsang otak berpikir secara logis, spontan, dan kreatif. Yaitu dengan membuat sketsa cepat berkonsep. Sketsa akan dimuat pada kertas yang dilipat menjadi 8 bagian, atau menggunakan Figma Design File. Anggota tim harus membuat sebanyak-banyaknya sketsa tampilan dalam waktu 8 menit. Berikut merupakan hasil crazy 8 dari kelompok kami.

4. Prototype

Setelah melalui beberapa tahap , masuklah kita kedalam tahap prototype. Dalam tahapan prototype, ada beberapa langkah yang perlu kita lakukan. yaitu sebagai berikut :

  • Taskflow, yaitu menggambarkan perjalanan atau tahap halaman mana saja yang dibuka ketika melakukan suatu proses. Dibentuk sesuai alur bisnis dari perusahaan ataupun dari kebiasaan user
  • Wireframe, yaitu visualisasi dari taskflow. Merupakan dasar dari tampilan antar muka yang masih bersifat low fidelity.
  • UI Styleguide, yaitu kumpulan elemen, rancangan visual grafis dan aturan yang dibuat untuk memastikan desain produk konsisten, dan menyatu mulai dari proses perancangan sampai akhir.
  • UI Design, yaitu bentuk 1:1 dari tampilan produk yang akan didevelop namun belum nyata namun sudah high fidelity. Digunakan untuk mencoba & mensimulasikan solusi desain yang telah dibuat.

Task Flow

Berikut adalah link gambar yang dapat menjelaskan tentang alur dari masing-masing tugas yang ada di task flow.

Wireframe

Wireframe dibuat berdasarkan task flow. Proses yang terdapat di task flow divisualisasikan dengan maksud untuk memberikan gambaran kasar dari fitur yang direkomendasikan untuk Krealogi.

UI Styleguide

Komponen UI Styleguide terbagi menjadi 2, yaitu atom dan molekul. Pada tahap atom, komponen yang dibuat adalah warna, typography, iconography, tombol, dan text field. Beberapa jenis komponen yang sama digabungkan menjadi satu variant.

Berikut adalah komponen UI Styleguide dari tim kami

UI Design

Setelah menentukan style UI yang akan digunakan, dalam tahapan ini anggota tim membuat desain sesuai dengan task flow yang dibuatnya. Berikut adalah UI desain yang telah kami buat

5. Testing

Setelah melewati tahap pembuatan tampilan, User Research merupakan bagian yang penting untuk indikator keberhasilan dalam pengembangan fitur. User Research dilakukan dengan metode In-depth Interview dan Usability Testing pada prototype.

User Research dilakukan kepada satu responden, yaitu seorang pegawai swasta yang memiliki UMKM dalam bidang kerudung. In-depth Interview yang dilakukan menghasilkan informasi kebiasaan dan kendala responden terkait dengan media promosi dan mempertahankan kepercayaan pelanggan.

Hasil Usability Testing yang dilakukan menghasilkan informasi untuk setiap task yang diberikan, sebagai berikut:

Iterasi UI Design

Setelah melakukan research dan mendapatkan hasil informasi dari kegiatan tersebut, tim melakukan beberapa perubahan pada tampilan antar-muka pengguna untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Ubahan dilakukan berdasarkan Pain Points yang diungkapkan oleh responden.

Iterasi UI Desain
Iterasi UI Desain (2)

Kesimpulan

Berdasarkan pengujian, desain UI/UX untuk Simple CRM pada aplikasi Krealogi yang kami buat telah memenuhi kebutuhan target user. Responden mengatakan bahwa informasi CRM sudah membantu dan cukup detail.

--

--