Design thinking dan Design sprint

Prayogo Utomo
3 min readFeb 8, 2019

--

Design thiking :

Design Thinking adalah metode untuk mencari solusi dalam sebuah design yang memiliki bentuk sebuah produk atau aplikasi yang tentunya dibutuhkan metode yang menjadi arahan dalam proses pembuatan dan rancangan sebuah design. Namun, dengan seiringnya perkembangan jaman dan teknologi, Esensi dari proses design semakin berubah dan berevolusi. Design bukan hanya sekedar membuat produk atau aplikasi, yang akan laku di pasaran, namun harus memilikki bentuk yang indah dan menarik perhatian konsumen, atau mudah untuk membuatnya. Design di era sekarang ini adalah mengenai, Menciptakan sesuatu yang di inginkan dan di butuhkan oleh pengguna dan konsumen.

Design Thinking adalah salah satu metode baru dalam melakukan proses design. Design Thinking adalah metode penyelesaian masalah yang berfokus pada penguna dan user. Design Thinking sendiri di populerkan oleh pendiri IDEO yaitu adalah David Kelley dan Tim Brown. IDEO adalah sebuah konsultan design yang berlatar belakang design produk berbasis inovasi.

Design Thinking memilikki beberapa elemen penting yaitu :

  1. People Centered : dalam metode ini, perlu di tekakan bahwa setiap tindakkan yang dilakukan berpusat pada apa yang di inginkan dan apa yang akan di lakukan oleh seorang user.
  2. Highly Creative : Dalam mengguanakan metode ini, dapat digunakan kreatifitas sebebasnya, tidak memerlukan aturan yang terlalu kaku dan baku
  3. Hands on : Proses design memerlukan percobaan langsung oleh tim design, bukan hanya pembuat teori atau sebuah gambar yang ada dikertas.
  4. Interative : Proses design merupakan sebuah proses dengan tahapan tahapan yang dilakukan secara berulang - ulang untuk melakukan improvisasi dan menghasilkan sebuah produk dan aplikasi yang baik.

Proses dengan metode design thinking akan menghasilkan produk yang tidak hanya dapat dijual atau menggunakan teknologi yang paling canggih. Metode ini menggabungkan kebutuhan user atau pengguna, dengan kemampuan teknologi yang sesuai, dan tetap membuat sesuatu yang dapat berhasil sebagai sebuah bisnis.

Dalam membuat sebuah produk atau aplikasi dengan metode design thinking, maka akan dilakukan beberapa tahapan berikut secara berulang sebanyak yg dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang sesuai:

Empathize

Ketika sudah mengetahui user atau pengguna yang akan dituju, maka seorang desainer perlu mengetahui pengalaman, emosi, dan situasi dari si pengguna. Mencoba menempatkan diri sebagai pengguna sehingga dapat benar-benar memahami kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi kehidupan pengguna, dan cara lainnya.

Define

Setelah desainer mengerti kebutuhan pengguna, maka desainer perlu menggambarkan sebuah ide atau pandangan user yang akan menjadi dasar dari produk atau aplikasi yang akan dibuat. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat list kebutuhan user dan menggunakan pengetahuan mengenai kondisi yang sedang terjadi.

Ideate

Dengan kebutuhan yang ada, maka desainer perlu menggambarkan solusi yang dibuthkan. Hal ini dapat dilakukan melakukan evaluasi bersama tim desain dengan menggabungkan kreativitas dari masing-masing desainer.

Prototype

Ide yang sudah ada sebelumnya maka perlu langsung diimplementasikan dalam sebuah aplikasi atau produk uji coba. Perlu dihasilkan sebuah produk nyata dan kemungkinan skenario penggunaan.

Test

Dari produk atau aplikasi uji coba yang sudah dibuat, maka akan dilakukan sebuah percobaan dengan pengguna. Dari pengalaman pengguna dalam menggunakan produk uji coba, maka akan didapatkan masukkan untuk membuat produk yang lebih baik dan melakukan perbaikan pada produk yang ada.

Design sprint :

Design sprint adalah metode build product concept yang memiliki 5 tahap pengerjaan yang dimana setiap tahap pengerjaan diberi waktu 24 jam,metode ini sangatlah komunikatif, interaktif, dan efektif untuk membuat waktu pengerjaan lebih singkat dan hemat

1. Understand

Memahami tujuan atau pekerjaan yang akan di lakukan pada hari pertama, dengan mencatat semua hal yang akan dilakukan dan akan di kerjakan.

2. Diverge

Dverge, membuat sketsa ilustrasi atau membuat daftar apa yang di butuhkan dan apa yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

3. Decide

Decide, dari sketsa atau daftar yang kita buat, kita bisa memilih apayang bisa membuat pekerjaan kita tercapai semua.

4. Prototype

Prototype, kita fokus membuat product atau mengerjakan pekerjaan dari sketch atau daftar yang telah terkumpul yang telah dipilih.

5. Validate

terakhir kita melakukan validasi kepada target user,dan kita akan belajar dari apa yang kita kerjakan dari 4 tahapan sebelumnya.

Design sprint adalah metode build product concept yang memiliki 5 tahapan yang dimana setiap tahap diberi waktu 1 hari,metode ini sangatlah komunikatif dan interaktif.

--

--