Redesigning Del Institute of Technology Website for Better Experience

Prima Hutapea
6 min readApr 30, 2020

--

Berbicara tentang design tentu tidak akan ada habisnya. Perspektif dan selera setiap orang yang berbeda-beda menjadikan design menjadi sesuatu hal yang menarik untuk dibahas. Seperti halnya dengan design website perguruan tinggi yang akan dibahas pada artikel ini. Budaya,lokasi, dan tujuan yang berbeda mengakibatkan setiap perguruan tinggi mempunyai design dan flow yang berbeda-beda satu sama lainnya. Berikut adalah bagian-bagian yang akan dibahas pada artikel ini.

Daftar Isi

  1. Pendahuluan
  2. Hasil Analisis
  3. Hasil Evaluasi
  4. Redesign

Pendahuluan

Website merupakan salah satu media bagi perguruan tinggi untuk membagikan informasi bagi setiap calon mahasiswa. Setiap website milik perguruan tinggi pasti memiliki caranya masing-masing dalam menyajikan informasi kepada pengguna. Perbedaannya bisa dalam site map, task flow, dan user flow website tersebut. Seorang UX designer harus mampu merancang website yang dapat memudahkan dan membantu penggunanya dalam mendapatkan kebutuhannya. Dalam artikel berikut ini saya akan membahas mengenai hasil analisis saya terhadap website perguruan tinggi dalam dan luar negeri berdasarkan information architecture nya.

Hasil Analisis

Website perguruan tinggi dalam negeri yang saya pilih adalah milik Universitas Indonesia (UI) dan Institut teknologi Bandung (ITB). Berikut adalah contoh user flow pada penerimaan mahasiswa di website milik ITB.

Gambar 1 User Flow Penerimaan Mahasiswa Baru ITB

Kebanyakan website perguruan tinggi dalam negeri juga pada umumnya memiliki user flow seperti diatas untuk bagian penerimaan.

Website milik peguruan tinggi dalam negeri kebanyakan menggunakan struktur deep. Struktur informasi pada website ITB dapat dilihat pada skema berikut.

Gambar 2 Struktur Informasi pada website ITB

Untuk website perguruan tinggi di luar negeri terdapat perbedaan dengan perguruan tinggi dalam negeri. Perguruan tinggi di luar negeri hanya memuat hal-hal penting pada website mereka seperti penelitian, pencapaian kampus, penerimaan, dan hal-hal seputar kampus yang membuat calon mahasiswa tertarik. Tidak seperti perguruan tinggi dalam negeri yang banyak memuat hal-hal internal universitas seperti event-event yang diselenggarakan di kampus, kegiatan, mahasiswa, struktur organisasi mahasiswa, dan struktur pengajar di universitas. Bagi masyarakat awam yang belum menjadi civitas dari universitas tersebut tentu hal itu tidak terlalu penting. Website perguruan tinggi di luar negeri yang menjadi bahan analisa saya ada 3, yaitu Kanazawa University (https://www.kanazawa-u.ac.jp/e/), Harvard University (https://www.harvard.edu/), dan Massachusetts Institute of Technology (http://www.mit.edu/). Berikut adalah Struktur Informasi pada umumnya yang terdapat di website perguruan tinggi di luar negeri.

Gambar 3 Struktur Informasi Perguruan Tinggi di Luar Negeri

Dapat dilihat dengan struktur informasi yang sederhana dapat membantu pengguna dalam memperoleh informasi dengan mudah dan meminimalkan pengguna yang tersesat akibat terlalu banyaknya submenu.

Pada kebanyakan website perguruan tinggi diluar negeri dapat dijumpai sitemap yang dapat membantu pengunjung mengetahui struktur dari website tersebut atau untuk mengetahui posisi suatu halaman yang ingin dicari. Tetapi hal itu masih sulit ditemukan pada website perguruan tinggi di dalam negeri.

Heuristic Evaluation

Gambar 4 Heuristic Evaluation oleh Jacob Nielsen

Jakob Nielsen pada tahun 1994 mengemukakan terdapat 10 heuristik, yaitu:

  1. Match the real world
  2. Consistency & standards
  3. Help & documentation
  4. User control & freedom
  5. Visibility of system status
  6. Flexibility & efficiency
  7. Error prevention
  8. Recognition, not recall
  9. Error reporting, diagnosis, and recovery
  10. Aesthetic & minimalist design

Heuristic Evaluation adalah metode penilaian kegunaan suatu produk digital yang bertujuan untuk lebih memaksimalkan user experience. Proses ini dilakukan dengan membandingkan design berdasarkan prinsip-prinsip dasar tentang User Experience. Meskipun teknologi dan metode-metode terus berkembang, tetapi Heuristic Evaluation dari Jakob Nielsen tetap dipakai oleh perusahaan periusahaan besar diseluruh dunia. Berikut adalah hasil evaluasi terhadap website milik IT DEL berdasarkan Heuristic Evaluation dari Jakob Nielsen.

Positif

  1. Dari sisi pemilihan bahasa, terdapat 2 pilihan bahasa yang tersedia yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Hal ini tentu sangat membantu bagi masyarakat yang berasal dari luar negeri untuk mengetahui tentang IT DEL lebih jauh.
  2. User diberikan kebebasan dalam melakukan eksplorasi terhadap website IT DEL (User control & freedom)
  3. Gambar-gambar yang dimuat sudah disertakan caption yang memperjelas bagi user
  4. Bahasa yang digunakan akrab dengan pengguna di kehidupan sehari-hari (Match the real world)

Negatif

  1. Tidak adanya breadcrumbs pada halaman website untuk membantu pengunjung dalam mengetahui posisi.
  2. Terdapat beberapa button dan link yang tidak dapat diakses.
  3. Terdapat sejumlah halaman yang tidak memiliki isi (kosong).
  4. Terdapat halaman yang memerlukan izin khusus untuk dapat diakses.
  5. Terlalu banyak menu dan submenu yang terkandung pada halaman website sehingga pengunjung awam memerlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Untuk website milik Institut Teknologi Del yaitu www.del.ac.id dapat dilihat bahwa struktur informasinya terlalu padat dan terdapat informasi yang sebenarnya tidak terlalu penting. Terdapat terlalu banyak menu dan submenu yang terkadang membuat masyarakat awam yang mengaksesnya menjadi bingung dan terkadang tersesat akibat begitu dalamnya informasi yang pada bagian menu-menunya.

Gambar 5 Tampilan Homepage Website milik IT Del (www.del.ac.id)

Redesign

Agar menjadi website yang lebih baik dan memudahkan pengunjung, alangkah baiknya dilakukan proses redesign pada website yang ada sekarang. Pada proses redesign akan dilakukan pengurangan, penambahan, dan perubahan nama pada menu dan submenu yang dianggap perlu demi memudahkan pengunjung dalam memperoleh informasi yang dibutuhakan. Berikut adalah tampilan struktur informasi website IT DEL setelah dilakukan redesign.

Gambar 6 Struktur Informasi Website IT Del setelah Redesign

Pada Struktur yang baru dapat diliahat lebih sedikit menu yang tersedia. Itu dapat membantu pengunjung awam untuk lebih mudah memperoleh informasi. Menu-menu yang tersedia juga merupakan Informasi yang paling banyak dibutuhkan oleh para pengunjung yang ingin mendaftar menjadi calon mahasiswa.

Berikut adalah contoh task flow pada bagian penerimaan setelah dilakukan redesign pada website IT Del

Gambar 7 Task Flow Menu Penerimaan website IT Del Redesign

Task flow adalah alur yang menunjukkan urutan menjalankan/menyelesaikan tugas atau task tertentu. Task Flow website IT Del yang telah di lakukan Resign jauh lebih sederhana dari pada website yang ada saat ini. Website saat ini, bagian penerimaan menjadi submenu dari menu sivitas. Itu menyulitkan masyarakat awam yang mengunjungi website IT Del karena harus menebak-nebak di menu mana bagian penerimaan berada.

Sementara untuk bagian User Flow, dapat dilihat pada skema berikut

Gambar 8 User Flow Menu Penerimaan website IT Del Redesign

User Flow adalah jalur yang diikuti user dalam sebuah experience. Pada User Flow diatas dapat dilihat langkah-langkah yang harus dilakukan oleh user untuk mengunjungi halaman penerimaan mahasiswa melalui jalur PMDK. Hanya terdiri dari tiga langkah yang pastinya akan sangat membantu pengguna dalam memperoleh informasi dengan cepat dan mudah.

Referensi:

--

--