Film Photography: Mahal, Gagal, dan Candu.
“Sederhana Tapi Bikin Miskin.”
Satu kalimat, empat kata, duapuluhempat huruf yang amat sangat menggambarkan tentang film photography. Bagaimana tidak, untuk mendapatkan sebuah roll film analog 35 mm yang bisa kita gunakan hanya sampai 36 kali jepretan (atau kata dosen saya 36 kutip), kita harus merogoh kocek hingga 150ribu-an. Suatu hal yang sebenarnya kurang worth it, mengingat perkembangan zaman yang pesat di mana sudah ditemukan sebuah teknologi bernama kamera digital yang dengan hanya menggunakan memory card, kita bisa menyimpan hingga ribuan foto di dalamnya.
Lagipula, film photography ini juga memiliki satu masalah besar dan umum dialami oleh orang-orang, yakni hasil jepretan yang gagal, yang disebabkan mungkin karena roll-nya terbakar, ataupun fotonya kekurangan cahaya. Sudah satu roll cuma bisa 36 kali foto (bahkan ada yang hanya 27), ditambah banyak yang gagal pula, gimana dompet ngga menipis. :(
Akan Tetapi, meskipun baru masuk ke ranah film photography ini, ada sesuatu yang membuat saya kecanduan dan tetap ingin eksplor lebih dalam lagi mengenai dunia per-analog-an ini. Kecanduan ini didasarkan karena; Pertama, terbatasnya jepretan yang dimiliki membuat kita lebih menghargai tiap roll yang akan kita gunakan, tidak seperti digital camera yang fotonya bisa dihapus semau kita. Jadi, setiap gambar yang akan kita jepret memiliki backstory-nya masing-masing. Kedua, saya selalu suka bagaimana tiap roll film berbeda di kamera analog memberikan efek tersendiri yang selalu cocok di mata saya. Kita tidak perlu repot-repot membuka VSCO ataupun Photoshop untuk mengedit hasil jepretan kamera analog kita. Menurut saya, hasil original kamera analog merupakan seni yang memberikan perbedaan antara film photography dengan digital photography.
Sebagai penutup dari tulisan pendek yang saya tulis pukul 03.36 WITA ini, saya ingin berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar saya dapat dikayakan sehingga dapat membeli banyak roll film tanpa harus khawatir dengan saldo rekening saya, aamiin.