Open in app

Sign In

Write

Sign In

Putri Amalia Zahra
Putri Amalia Zahra

24 Followers

Home

About

Feb 22, 2019

Februari

Mari, kita duduk sejenak. Memandang dunia yang semakin hari penuh akan gejolak. Membuatku hanya dapat berdecak akan sesuatu yang tidak jarang datang diluar kehendak. Memang, aku tidak berhak untuk menggeretak. Aku hanya dapat menyimak. Meniti dari kejauhan sembari diselimuti rasa sesak. Memang, kita hanya perlu untuk sedikit lebih mengerti. Mencoba untuk lebih berempati. Akan kehidupan yang terkesan “memberati”. Sebuah sugesti yang seolah menakuti dan senantiasa siap mengikuti.

1 min read

1 min read


Jan 27, 2019

Berbicara soal waktu,

Dewasa ini, lantaran ingin buah hatinya siap dalam menghadapi dunia pendidikan dan cepat mahir, terkadang orang tua langsung memasukkan anak mereka ke Sekolah Dasar (SD) padahal usianya belum mencapai enam atau tujuh tahun (Afifah, 2013). Diakui usia anaknya baru 6 tahun kurang dua bulan namun, karena anaknya sudah bisa membaca…

6 min read

6 min read


Nov 2, 2018

Ritme…

Berawal dari hanya saling menyapa Mendadak menjadi sering berjumpa Berdalih hanya sebatas ingin bertemu tanpa maksud apa-apa Nyatanya berharap menjadi “siapa” “Gue tuh udah capek sama ritme pdkt. Udah ketebak alurnya” “Tapi, lo juga gabisa pungkiri. Umur lo udah memasuki kepala 2 dan masih mau acuh sama soal percintaan?” “Adek lo udah bawa pacar ke rumah, lo kapan?” Aku tidak sedang menyalahkan keadaan

1 min read

1 min read


Oct 15, 2018

Berbicara soal mimpi,

Aku dan kamu sama-sama memilikinya Kita sama-sama mengusahakan mencapai sebaiknya Demi terwujud hasil semaksimalnya Sebagai buah dari kerja keras yang “semestinya” Ya, semestinya… Seyognyanya… Seharusnya…. semua berjalan sesuai dengan apa yang kamu, aku & kita kehendaki Ya, semestinya… Seyognyanya… Seharusnya… sesuai dengan bayangan akan hasil terbaik yang senantiasa menghantui. sayang, semesta tidak selamanya menyetujui. pun, ia tidak selalu merestui.

1 min read

1 min read


Aug 19, 2018

Bukan (Belum) Saatnya

Aku hanya dapat menghempaskan nafas panjang. Sembari merebahkan tubuh di atas ranjang. Harapan untuk dapat segera melepas masa lajang, nampaknya tidak berhasil untuk ku terjang. “Andaikan..…” Dibawah kegelapan, aku mencoba berdialog dengan angan. Berusaha berdamai dengan keadaan. Berharap adanya secercah ketenangan, terhadap hal yang terjadi jauh dari perkiraan akan kau yang hadir didalam dekapan.

1 min read

1 min read


Aug 17, 2018

17 Agustus 2018 (17 Agustus 1997)

17 Agustus 2018 (17 Agustus 1997) Izinkan aku untuk bercerita malam ini Tentang dia yang selalu berada disini Begitu setia menemani Bahkan tak jarang turut menjembatani Pesan yang sulit untuk disampaikan antar hati nurani Kau kerap meyakini Bahwasanya sang pencipta telah menandatangani Skenario yang begitu berwarna warni Dan kita hanya…

1 min read

1 min read


Aug 14, 2018

Mungkin benar,

….. Kecocokan tak bisa dipaksakan Berdalih untuk saling menyesuaikan Nyatanya malah saling membandingkan Pada akhirnya, justru saling mengabaikan Sungguh miris, Waktu yang selama ini dijalani seolah siap berbaris Menjadi setumpuk historis Berjudul kisah yang berujung nyaris Dari sepasang “aktris” yang gemar bermetaforis

1 min read

1 min read


Aug 4, 2018

“udah nih gini doang balesnya?”

lagi, lagi dan lagi… balesan itu datang dengan kalimat yang hanya seadanya membuatku memutar otak secepatnya untuk memberikan balesan sebisanya berharap agar obrolan ini dapat berlanjut seterusnya Aku hanya dapat menarik nafas panjang. Sudah 124 hari bersama, namun kemajuan itu tak kunjung datang. Obrolan kami kerap terhenti dengan mengambang. Tidak jarang membuatku tercengang. Ada sepenggal kalimat yang pernah ku baca. Tidak jelas siapa penyairnya, namun cukup menampar saat membacanya, “hubungan itu harus se-frekuensi”. Se-frekuensi. Kalau begitu, bagaimana dengan hubungan kita? Tanda tanya itu terus menyeruak.

1 min read

1 min read


Jul 31, 2018

Kosong

Mereka bilang “kosong hanya sebuah kata” Namun, tidak bagiku… Kedua sorot mataku masih tidak beranjak dari layar telepon genggam itu. Berharap kabar dari mu datang meski tak menentu. Aku hanya dapat menggerutu. Sembari memanjatkan doa kepada sang pemilik waktu. Terlalu naif rasanya bila aku tidak menunggu pesan itu datang. Pesan yang terkadang membuat jantungku berdegup lebih kencang. Tidak hanya itu, aku juga kerap berjuang. Melawan rasa kantuk yang berulang kali datang mengundang.

1 min read

1 min read


Jul 30, 2018

Kini,

….. Hanya tertinggal sepenggal memori Yang masih kokoh berdiri Bak susunan buku yang menghias sudut lemari Lalu, apa yang dapat kau lakukan dengan sisa waktu saat ini? Pertanyaan itu terus menghantui Di dalam relung sanubari

1 min read

1 min read

Putri Amalia Zahra

Putri Amalia Zahra

24 Followers

human observer

Following
  • Bobby Kaisar Hardi

    Bobby Kaisar Hardi

  • klepon

    klepon

  • So Dreamy

    So Dreamy

  • Dinni Rahmawati

    Dinni Rahmawati

  • Marsa Dhiya

    Marsa Dhiya

See all (16)

Help

Status

Writers

Blog

Careers

Privacy

Terms

About

Text to speech

Teams