UI/UX Study :
UI/UX simple CRM aplikasi Krealogi
Halo.. pada kesempatan kali ini saya akan membahas bagaimana merancang UI/UX berbasis mobile untuk fitur simple CRM (Customer Relationship Management) Krealogi App. Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Skilvul dan Krealogi sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Krealogi. Krealogi memiliki konsep aplikasi yang ramah pengguna yang diperuntukkan untuk UMKM untuk membantu pencatatan kegiatan operasional dan membuat perencanaan strategis yang akan dilakukan. Target umur pengguna dari aplikasi ini adalah rentang umur 18–55 tahun. Dalam proses merancang tampilan UI/UX fitur simple CRM tersebut saya kerjakan bersama team (Rifqi Fahrudin dan Raiza Thalia).
Untuk merancang UI/UX simple CRM ini kami gunakan Design Thinking sebagai proses merancangnya, ada lima tahapan yang dilakukan yaitu:
1. Empathize
Pada tahapan ini merupakan tahapan untuk memahami keinginan dari user, fitur-fitur apa yang nantinya diinginkan pada aplikasi. Kami melihat permasalahan dari Krealogi saat ini adalah “tidak memiliki fitur aplikasi khususnya fitur CRM yang user friendly untuk target pengguna mereka”. Saat ini Krealogi membutuhkan sebuah desain aplikasi yang user friendly dan tentunya bisa membantu pengguna Krealogi yaitu vendor, producer dan juga seller untuk mencatat:
- kegiatan operasional
- membuat strategi
- menjaga alur operasional
Proses selanjutnya adalah team melakukan proses brainstorming menggunakan aplikasi Figjam untuk melakukan proses Define sampai dengan pembuatan rancangan prototypenya.
2. Define
Pada tahap define muncul Pain Point yaitu sebagai berikut:
Dari pain point yang muncul akan diolah menjadi How Might We yang bisa dibuat seperti :
- memberikan overview kepada pengguna (vendor, produsen, seller) mengenai tracking project
- mempermudah pengguna dalam mengelola contact.
“Proses Design Thinking sangat menarik dikerjakan secara team, karena akan memunculkan beberapa pendapat dari anggota team yang sangat variatif dan terkadang tidak terpikirkan oleh diri kita sendiri.”
3. Ideate
Pada tahapan ideate akan ditentukan solusi dari beberapa permasalahan dan peluang peluang yang muncul pada tahapan define. Hal ini tentunya harus dipilih mana yang paling prioritas untuk dikerjakan.
Prioritas didasarkan pada mana yang kira kira memiliki effort yang minim, tetapi sangat diperlukan oleh calon pengguna.
Proses akhir dari tahapan Ideate adalah team membuat tampilan visual secara cepat (crazy — 8’s) dalam waktu kurang lebih 8 menit sebanyak 8 gambar. Jadi dalam 1 gambar dibutuhkan waktu kurang lebih 1 menit. Tujuannya adalah team akan mendapatkan gambaran secara cepat bagaimana bentuk visual yang akan dibuat.
3.1. User flow
Tahapan selanjutnya adalah membuat user flow, yaitu langkah langkah yang harus dilakukan oleh user dalam mengerjakan suatu task. User Flow dari simple CRM aplikasi krealogi adalah sebagai berikut:
Setelah user flow selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah merancang wireframe dari masing masing task yang dibuat.
3.2. Wireframe
Berikut adalah tampilan wireframe dari fitur simple CRM Krealogi App. Dari wireframe ini, seluruh tampilannya akan dicek oleh team barangkali ada yang terlewatkan. Kalau sudah dirasa lengkap dan sesuai maka langkah selanjutnya adalah membuat Design System.
3.3. Design System
Design system ini sangatlah penting, selain menjaga konsistensi ketika team merancang elemen user interface yang dibuat, juga akan membuat proses perancangan user interface menjadi lebih cepat terselesaikan.
3.4. User Interface
Sehingga ketika wireframe dan design system telah selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah membuat rancangan user interface nya. Berikut adalah contoh rancangan user interface yang telah dibuat dari fitur simple CRM Kreaolgi App:
4. Prototyping
Tahapan selanjutnya adalah membuat prototype Simple CRM Krealogi App sebagai kebutuhan awal dalam merancang software dan untuk mengetahui apakah fitur dan fungsi dalam program berjalan sesuai dengan kebutuhan yang telah direncanakan. Sehingga team dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan lebih awal sebelum mengimplementasikan fitur lain ke dalam produk yang akan dirilis. Berikut adalah link untuk prototypenya :
5. Testing
5.1. Stimulus User Research
Proses akhir dari design thinking adalah testing, ini untuk melihat sejauh mana kesesuaian antara desain user interface yang dibuat dengan kebutuhan pengguna. Proses pengujian ini kami ujikan ke 3 responden dengan teknik interview secara online menggunakan aplikasi zoom.
5.2. Record Data
Data dari hasil pengujian yang telah dilakukan pada UI dan UX simple CRM Krealogi App kepada 3 responden adalah sebagai berikut:
Kontak Management : 6,3 point
Sales Pipeline : 5,8 point
Task Management : 6,3 point
dimana standard yang diharapkan untuk mendapatkan nilai kategori “bisa diterima” oleh responden adalah diatas 5,5 point. Pada diagram disamping memberikan gambaran bahwa UI dan UX simple CRM Krealogi app yang telah dirancang oleh kami bertiga masuk dalam kategori bisa diterima oleh pengguna. Dengan beberapa catatan sebagai berikut :
- responden memberikan masukan mengenai tambahan button yang ditempatkan pada halaman tambah kontak dan tambah tugas.
- ada beberapa kata yang kurang familier seperti kata sales pipeline yang tidak dipahami oleh responden.
5.3 Revisi Desain
Setelah melakukan pengujian, maka hasil dari interview yang diberikan oleh responden akan dijadikan panduan untuk merevisi kembali desain UI/UX yang telah dibuat.
Kesimpulan
Dari hasil usability testing Simple CRM Krealogi yang dilakukan dengan responden menunjukan bahwa desain yang telah dibangun dapat mempermudah pengguna dalam mengelola usaha dibuktikan dengan rata-rata nilai yang diberikan oleh responden telah memenuhi/melebihi nilai rata-rata minimum dari Single Ease Question (5,5) dengan total rata-rata nilai yang didapatkan adalah 6,1.
