Berkemahasiswaan: Apa sih urgensinya?

Raden Dizi Assyafadi Putra
3 min readJul 10, 2022

--

Diskusi terbuka antara Massa SPARTA (STEI 2021) dengan Kak Rommi Adany, Ketua K3M ITB

Dokumentasi Webinar sumber: Dokumentasi Pribadi

Menjadi mahasiswa berarti turut berhimpun untuk membangun bangsa. Menjadi mahasiswa bukan hanya sekedar mencari dan menuntut ilmu saja, namun untuk mengabdi, memberi kembali, dan mencari tujuan yang lebih besar dari diri kita. Setidaknya itulah sedikit yang saya dapatkan kemarin saat berdiskusi dengan Kak Rommi.

Sebelumnya mari kita kenali dulu apa itu mahasiswa.

Mahasiswa secara definisi adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Dan memang benar, tugas dari seorang mahasiswa adalah untuk menuntut ilmu, memberikan inovasi, dan menjadi pendorong kemajuan bangsa.

Lalu bagaimana cara kita membentuk pola pikir mahasiswa tersebut? Jawabannya adalah perguruan tinggi. Perguruan tinggi Indonesia memegang prinsip yang disebut Tridharma Perguruan Tinggi. Sesuai namanya, terdapat 3 poin utama yang harus dimiliki oleh perguruan tinggi, yaitu :

  1. Pendidikan dan Pengajaran

Definisi mahasiswa adalah sebagai penuntut ilmu. Dengan demikian, Poin ini adalah poin utama yang harus dimiliki oleh sebuah perguruan tinggi. Untuk apa berdirinya sebuah instansi pendidikan bila tidak ada fungsi yang bisa diberikan untuk pesertanya?

2. Penelitian dan Pengembangan

Salah satu bentuk kontribusi agar bangsa terus maju dan berkembang yakni dengan menerapkan penelitian dan pengembangan. Kedua hal tersebut akan berdampak positif pada bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan sektor lainnya.

Maka dari itu, sebagai mahasiswa maupun tenaga pendidik, harus terbiasa membuat penelitian, laporan melaksanakan tugas sesuai bidangnya. Hal ini untuk memajukan perguruan tinggi agar lebih berkualitas.

3. Pengabdian Masyarakat

Dengan memahami Potensi, Posisi, dan Peran Mahasiswa, kita dapat memahami urgensi mahasiswa dalam masyarakat. Memberi kembali kepada masyarakat adalah salah satu cara memahami peran mahasiswa.

Sebagai contoh, Kak Rommi bercerita mengenai Sakola Kembara yang beliau dirikan untuk membantu anak-anak desa yang tidak bisa bersekolah. Sekolah tersebut sudah membantu banyak sekali anak untuk memahami esensi dari pendidikan.

Sekarang, apa perbedaan dari Civitas Akademika dan Insan Akademik? Civitas akademika adalah seluruh jajaran elemen yang berada di perguruan tinggi meliputi rektorat, dosen, staf, dan mahasiswa. Insan akademis menurut definisi oleh KM ITB adalah insan yang memiliki dua peran: selalu mengembangkan diri sehingga menjadi generasi yang tanggap dan mampu menghadapi tantangan masa depan dan selalu mencari dan membela kebenaran ilmiah.

Urgensi Berkemahasiswaan?

Lalu sekarang kita menuju pembahasan utama, Apa sih urgensi kita untuk berkemahasiswaan? Apa tujuannya?

Kemahasiswaan di masa lalu dibentuk oleh mahasiswa yang merasakan perjuangan untuk membela negara dan membuat rancangan awal desain negara yang baru lahir. Seiring waktu berjalan, aktivitas kemahasiswaan semakin aktif dan krusial untuk Bangsa. Tanpa adanya mahasiswa, maka hilanglah satu elemen penting dalam berkebangsaan yaitu Suara Untuk Negara.

Berkemahasiswaan berarti Proses mahasiswa aktif melakukan kegiatan kegiatan yang mendukung potensi, posisi, dan peran kita sebagai mahasiswa sebagai upaya untuk berkontribusi untuk masyarakat. Mahasiswa tidak hanya bisa menuntut ilmu dan berperan di bidang akademik saja, tapi mahasiswa juga dapat berperan dibidang pembangunan, sosial-politik, dan lain-lain.

Namun, kebanyakan orang memandang bahwa berkemahasiswaan hanyalah berorganisasi atau hal lain di luar akademik. Padahal kenyataannya, berkemahasiswaan lebih dari sebatas kegiatan non akademik. Hal tersebut bergantung pada sudut pandang tiap individu dalam memaknai berkemahasiswaan.

Kenapa harus berkemahasiswaan? Untuk apa? Banyak sekali manfaat yang didapat dengan berkemahasiswaan seperti membangun relasi, menambah pengalaman dalam bekerja sama, pengembangan diri, mencari jati diri, dan lain-lain.

Namun diantara semua manfaat itu, kita tetap kembali ke satu tujuan, yaitu Pembangunan Bangsa. Sejatinya segala ilmu yang kita dapatkan harus kita kembalikan ke tempatnya, yaitu untuk Membangun Bangsa ini ke arah lebih baik. Lalu bagaimana kita mewujudkan hal tersebut? Bagaimana kita berpartisipasi?

Cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mengikuti kegiatan atau organisasi kemahasiswaan seperti Kabinet KM ITB, HMJ, Unit, dan sebagainya. Di luar kampus pun kita juga dapat berkontribusi seperti melakukan pengabdian masyarakat, mengikuti organisasi non-profit dan lain-lain.

Menjadi mahasiswa artinya kita tidak lagi memikirkan diri sendiri saja. Menjadi mahasiswa berarti berkontribusi untuk membangun sesuatu yang bahkan lebih besar dari diri kita sendiri. Demi masa depan bangsa untuk Indonesia yang lebih baik.

--

--