Design Thinking

Rahel Purba
3 min readOct 7, 2018

--

Berbicara mengenai Design Thinking besar kaitannya dengan kreatif dan inovasi. Kreatif dan inovasi adalah dua hal yang berbeda, namun memiliki kesamaan. Kreatif berarti menciptakan suatu hal yang baru baik itu jasa ataupun produk yang berbeda dari sebelumnya. Sedangkan inovasi berarti melakukan proses pengembangan ataupun pembaharuan dari produk atau jasa yang telah ada dengan menciptakan hal baru yang berbeda dari sebelumnya.

Secara garis besar, Design Thinking adalah metode kolaborasi yang mengumpulkan banyak ide dari disiplin ilmu untuk memperoleh sebuah solusi. Tentunya hal yang harus dimiliki adalah strategi. Dengan menerapkan tahapan-tahapan yang terkandung di dalamnya, Design Thinking akan membantu kita menghasilkan peluang yang baru sesuai dengan kebutuhan user.

Ada 5 tahapan dalam Design Thinking:

Gambar 1. Lima Tahapan Design Thinking

1. Emphatize (Empati)
Empati merupakan pondasi dari proses Human Centered Design . Ada 3 mode empati:

· Observasi (amati)
Dengan mengamati apa yang dilakukan orang lain (user) terhadap lingkungannya baik itu cara dalam berinteraksi akan membantu kita memahami kebutuhannya.
· Engage (terlibat)
Terlibat secara langsung dengan user akan membantu kita dalam memahami pandangan user melalui cerita atau hal-hal yang mereka lakukan.
· Immerse (rasakan langsung)
Setelah mengamati dan melibatkan diri dengan user, adalah hal yang penting untuk dapat merasakan secara langsung pengalaman user. Temukan pengalaman tersebut agar kita bisa merasakan bagaimana situasi yang dialami oleh user.

Jadi, empati itu adalah merasakan apa yang orang lain (user) rasakan dan mampu menempatkan diri di posisi mereka. Ketika membuat desain, penting untuk memahami diri mereka dan mengerti apa yang mereka butuhkan.

2. Define (Menentukan)
Tahap ini adalah saat dimana kita mulai mengerucutkan insight yang diperoleh menjadi sebuah sudut pandang (point of view). Mendefinisikan masalah melalui pendekatan sudut pandang yang akan memastikan bahwa permasalahan yang akan diselesaikan relevan bagi user.

3. Ideation (Menghasilkan Ide)
Tahap selanjutnya adalah pengembangan ide. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menghasilkan ide, seperti membuat protitipe dan mindmap. Pada tahap ini, kita diapat mengembangkan sejumlah ide yang mengarah pada solusi. Pada tahap inilah diharapkan semua ide muncul melalui brainstorming. Di tahap ini tidak ada ide yang tidak bernilai. Disinilah proses kreatif berjalan. Oleh karena itu, semua mungkin dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah dirumuskan sebelumnya.

4. Prototype (Prototipe)
Tahap keempat adalah prototype. Prototype merupakan suatu hal yang istimewa dari proses design thinking. Penyusunan prototype membantu kita untuk secara cepat melihat kegagalan untuk menentukan langkah selanjutnya tanpa harus berkutat terlalu lama di dalam masalah yang ada. Ide yang dihasilkan dapat berupa catatan post-it yang ditempel di tembok, kegiatan role play, objek, atau bahkan storyboard.

5. Test (Uji Coba)
Tahapan test adalah peluang untuk memperbaiki solusi kalian dan membuatnya lebih baik lagi. Tahapan ini dapat dilakukan secara berulang sampai kita mendapatkan hasil terbaik.

Okee.. Sekian pembahasan kita mengenai Design Thinking. Gimana? Asik gak? Asik gak? Asik dong ya.. Jadi mulai sekarang udah ngerti dong cara menyelesaikan solusi dengan baik. Pahami dulu permasalahan yang ada. Baru deh kamu bisa menemukan solusi yang baik.

See you …

“Good designers never start by trying to solve the problem given to them: they start by trying to understand what the real issues are” — Don Norman

--

--