Assalamualaikum!
Aku mau curhat dulu nih guys sebelum masuk ke inti tulisan, jadi aku sebenarnya merasa menjadi orang yang rugi karena aku bisa dibilang orang yang jarang berdoa padahal Allah SWT mencintai orang-orang yang meminta kepadaNya, karena aku berpegang pada sebuah hadist qudsi.
Abu Said Al Khudry ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, Allah ‘Azza Wajalla berfirman, “Barangsiapa sibuk membaca Al Qur’an dan berdzikir sampai tidak sempat mengajukan permohonan kepada-Ku, maka Aku akan memberinya anugerah yang lebih berharga daripada yang Aku berikan kepada para pemohon. Ketahuilah, nilai kalam Allah lebih tinggi dari semua perkataan makhluk seperti ketinggian Allah dibanding makhluk-Nya.”
Tapi itu dulu, sekarang kerjaannya malah minta mulu ke Allah, habisnya mau minta ke siapa lagi ya kan?
Ternyata doa yang kita minta pasti dijawab oleh Allah dengan tiga cara, antara lain:
1. Dikabulkannya doa.
2. Disimpan untuk masa yang akan datang.
3. Allah selamatkan kita dari keburukan yang disebabkan oleh terkabulnya doa kita.
Tapi, pernah ngga sih kalian merasa doa kalian tidak kunjung dijawab oleh Allah? Selain mungkin terhalang oleh dosa-dosa kita, cara kita berdoa yang belum memenuhi syarat diijabahnya doa bisa menjadi sebabnya, antara lain syarat diijabahnya doa:
1. Hendaknya tidak meminta/memohon kecuali hanya kepada Allah SWT.
Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”
Kalau syarat pertama ini tidak terpenuhi dalam artian kita meminta kepada selain Allah, selain doa tidak akan diijabah, amal kita juga tidak akan diterima.
2. Jangan tergesa-gesa dalam berdoa, terlebih ketika kita dalam penantian dijawabnya sebuah doa karena hal ini dapat membuat seseorang bosan untuk berdoa.
3. Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama doa tersebut tidak untuk berbuat suatu dosa dan memutus silaturrahim.
4. Diperbolehkan doa kepada Allah dengan tawassul syar’i, yang dimaksud dengan tawassul syar’i yaitu:
- Shalawat kepada Rasulullah SAW
- Dengan perantara amal salih yang pernah kita kerjakan
- Melalui orang-orang salih yang masih hidup
5. Berdoa kepada Allah dengan hati yang yakin, bersungguh-sungguh, dan khusnudzon akan terkabulnya doa.
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى
“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku”
6. Menghadirkan hati dengan merasakan keagungan Allah SWT. Rasulullah SAW melarang kita berdoa dengan hati yang lalai.
7. Hendaknya kita mengonsumsi barang dan memakai pakaian halal.
“Sesungguhnya Allah itu Maha baik dan tidak menerima, kecuali sesuatu yang baik.” — Q.S. 23:41
Tapi kalau sudah terlanjur pernah konsumsi dan memakai yang tidak halal gimana? Segera taubat nasuha dengan mohon ampun kepada Allah atas dosa yang diperbuat, meninggalkan dosa tersebut, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
8. Hendaknya berdoa dengan memanfaatkan waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, antara lain:
- Di 1/3 malam terakhir. Q.S. 51:15–18
“Setiap malam Allah Ta’ala turun ke langit dunia, ketika datang sepertiga malam terakhir, lalu Allah berfirman, “Barang siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku, Aku berikan, siapa yang memohon ampun kepada-Ku Aku ampuni”. (HR Bukhari Muslim)
- Saat adzan dikumandangkan.
“Dua do’a tidak ditolak atau jarang sekali ditolak, do’a ketika adzan berkumandang dan ketika perang berkecamuk.” — (HR Abu Dawud)
- Antara adzan dan iqamah.
- Saat sujud dalam shalat, dengan membaca doa-doa yang makhsum serta diperbolehkan menggunakan bahasa sendiri. Berlaku pada semua sujud, tidak diperbolehkan mengkhususkan berdoa panjang pada sujud terakhir. Bukan mengkhususkan sujud setelah shalat dan dzikir. Cukup dalam hati (lidah tidak bergerak, karena justru dapat menjadi pembatal shalat ketika membaca sampai lidah bergerak selain bacaan shalat).
- Ketika berbuka puasa.
- 10 hari terakhir Ramadhan
- Sebelum salam pada shalat wajib
- Hari Jum’at, saat setelah Ashar.
- Ketika turun hujan.
- Doa di hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar.
- Doa di Hari Arafah.
- Ketika minum air zam-zam.
- Ketika safar.
- Doa orang terzalimi.
- Doa orang tua untuk anaknya.
Wallahu a’lam bisshowab.
RCA~