UI/UX Case Study: Bank Jago Last Wish

Siti Ranisa Dayuansari
11 min readNov 28, 2021

--

Halo, selamat datang di artikel saya~🖐 Artikel ini merupakan artikel kedua saya di medium. Artikel ini akan membahas hasil kegiatan atau proyek akhir saya dalam kegiatan Skilvul Virtual Internship (SVI). Skilvul bekerja sama dengan Program Kampus Merdeka, dimana program tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Dalam proyek akhir ini, saya menerima tantangan dari salah satu mitra Skilvul, yaitu Bank Jago. Saya tidak bekerja atau kontrak secara profesional oleh Bank Jago.

Pada dua bulan pertama, saya mengikuti kegiatan self-learning dan live-mentoring. Dalam sesi live-mentoring, saya dipandu oleh Fadly dan dalam sesi self-learning saya dipandu oleh Hafidz Noor Fauzi. Pada dua bulan selanjutnya, saya mengerjakan proyek akhir bersama dua rekan tim saya. Tentu pada proyek akhir ini, kamu dituntun dengan baik oleh mentor kami, yaitu kak fadly. Proyek akhir ini datang dari salah satu mitra Skilvul, yaitu Bank Jago. Bank Jago memberikan sebuah tantangan yaitu desain tampilan aplikasi berupa layanan bernama Last Wish. Baca terus untuk mengetahui keseruan saya dan tim dalam menyelesaikan tantangan tersebut! 😊

Latar Belakang

Apa itu Bank Jago? Apa itu Last Wish? Yap, dua kata tersebut masih asing dalam benak saya. Tantangan yang saya terima merupakan suatu hal baru bagi saya. Mempelajari apa itu Bank Jago dan fitur yang diinginkan oleh Bank Jago terus tim saya telaah. Hingga kami mengerti apa maskud dari dua kata tersebut.

Bank Jago merupakan sebuah produk dari DKatalis. Digital Katalis atau disingkat DKatalis adalah sebuah perusahaan digital yang fokus untuk membuat solusi digital yang bisa mempengaruhi dan mampu mengkatalisis ataupun mempercepat laju pertumbuhan melalui teknologi. Bank Jago adalah layanan finansial digital yang memiliki fokus pada keseharian pengguna, dengan jaringan ekosistem terbesar di Indonesia. Masalah hidup dalam keseharian seseorang sangat banyak jenisnya, namun tidak luput ada produk-produk finansial yang dipakai dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Bank Jago ingin memiliki fitur baru, yaitu sebuah solusi atau layanan berupa prototipe desain untuk aplikasi mobile dalam rangka membantu pelanggan untuk membuat perencanaan yang mengantisipasi kejadian yang tak terduga di masa depan yang bisa mempengaruhi penghidupan dan/atau kesejahteraan keluarga mereka. Tidak menutup kemungkinan juga pengguna menggunakan fitur ini untuk tujuan sosial, berkontribusi di lingkungan dan komunitas sekitar mereka bahkan setelah meninggal.

Dari penjelasan di atas, kami menyimpulkan bahwa Bank Jago memiliki tujuan yang mulia. Bank Jago tidak berfokus pada suatu produk, melainkan berfokus dengan mendukung gaya hidup pengguna dan juga membantu mereka mencapai tujuan hidup. Fitur yang ingin dikembangkan adalah asuransi jiwa, namun tidak berfokus kepada produk asuransi tersebut. Melainkan berfokus bagaimana pengguna dapat memandang sebuah asuransi jiwa tidak sebelah mata. Bank Jago ingin membantu para pengguna untuk dapat membuat perencanaan yang mengantisipasi kejadian yang tak terduga di masa depan. Oleh karea itu, kami membuat fitur bernama Last Wish dengan konsep Time Capsule.

Tujuan dari studi kasus

Research Objective

  1. Mencari tahu definisi akan asuransi bagi informan.
  2. Mencari tahu motivasi dan kebutuhan pengguna mengenai suatu layanan jasa asuransi.
  3. Mencari tahu apakah user flow dan tampilan informasi pada produk Jago Last Wish yang telah dibuat telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
  4. Mencari tahu tingkat usability dari desain UI/UX produk Jago Last Wish menggunakan metode SEQ.

User Persona

  1. Berusia 20–35 tahun.
  2. Pekerjaan sebagai pegawai pada instansi apapun dan berdomisili di Indonesia.
  3. Telah mempunyai asuransi dari kantor
  4. Berpendidikan dan biasa menggunakan teknologi/aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari

Peran dalam Tim

Sebagai ui/ux designer, saya berkolaborasi dengan dua rekan saya, yaitu Happy D. Wicaksono dan Shafa Anindya. Dalam tim ini, saya memiliki tanggung jawab dalam seluruh rangkaian design process. Namun pada tahap prototype, saya membuat tampilan fitur edit biaya atau edit premi dan buka Time Capsule atau klaim uang pertanggungan.

Design Process

Proses design thinking

Design process yang kami gunakan adalah design thinking. Kami menggunakan design thinking dikarenakan dalam pelatihan sebelumnya, kami menggunakan design thinking sebagai pendekatan dari design process. Terdapat lima tahapan dalam design thinking, diantaranya:

1-Empathize

Dalam tahap empathize, kami berusaha berempati dengan pengguna. Pendapat pengguna mengenai asuransi jiwa seperti apa, dan seberapa berguna asuransi jiwa. Mengingat user persona kami memiliki umur 20–35 tahun, dimana pada sekitaran umur tersebut asuransi jiwa dipandang belum memiliki nilai yang berarti. Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa user yang belum memiliki pendapatan tetap dan belum menikah, sehingga menjadi tanggungan kedua orang tuanya. Selain itu, istilah-istilah yang digunakan dalam asuransi jiwa masi awam dan terkesan rumit di mata pengguna.

2-Define

Setelah mengetahui posisi dari pengguna, kami memulai tahap define. Kami mendefinisikan berbagai permasalahan yang dialami oleh pengguna. Berbagai poin masalah kami deklarasikan dalam tahap pain points. Setelah itu, kami berangan-angan bagaimana jika kita membantu pengguna untuk keluar dari permasalahan yang dihadapi. Berangan-angan tersebut mempunyai istilah yaitu how-might we.

Tahap define

3-Ideate

Pada tahap ketiga ini, kami sudah memahami permasalahan apa yang dihadapi oleh pengguna dan menemukan satu solusi untuk membantu pengguna menemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut. Solusi itu adalah membuat produk berupa yang dapat membantu pengguna untuk mewujudkan keinginan (bahkan ketika pengguna meninggal) secara customize melalui pengelolaan finansial dengan cara yang menyenangkan. Pada tahap ini kami ubah solusi tersebut menjadi berbagai fitur menarik yang dapat digenggam oleh pengguna dalam aplikasi Bank Jago.

Ide solusi

Berbagai ide menarik kami utarakan, selanjutnya kami mengelompokkan fitur-fitur yang dirasa memiliki kemiripan satu sama lain. Kami mengelompokkannya ke dalam affinity diagram.

Affinity diagram

Langkah selanjutnya adalah memprioritaskan fitur yang sudah dikelompokkan. Prioritas tersebut kami bagi menjadi empat buah bagian, yaitu yes do it now, do next, do last dan later. Dalam membagi prioritas, kami menggunakan dua buah value, yaitu effort dan user value. Dimana pada bagian yes do it now, kami mempertimbangkan fitur mana yang memiliki effort rendah dan user value tinggi. Prioritas fitur kami tuangkan ke dalam grafik prioritization idea.

Grafik prioritization idea

Langkah selanjutnya kami membuat wireframe menggunakan metode crazy 8’s. Wireframe disini tidak sepenuhnya menjadi acuan kami dalam tahap yaitu prototyping. Disini kami melakukan voting, wirefrema mana yang akan dikembangkan.

Pembuatan wireframe menggunakan metode Crazy 8's

Setelah mengetahui gambaran kasar dari fitur Last Wish, kami membuat empat buah user flow, yaitu buat akun dan wish, edit premi, klaim ahli waris, dan fintamin games. Berikut penjelasannya.

3–1 Flow buat akun dan wish

User flow buat akun dan buat time capsule

Dalam flow buat akun, kami mengikuti bagaimana pembuatan akun Bank Jago sebagaimana aslinya, sehingga tidak ada perubahan alur yang berarti. Ketika pengguna melewati halaman selamat datang, maka pengguna dapat melakukan login atau membuat akun, jika pengguna tersebut belum memiliki akun.

Pembuatan akun dimulai dari syarat dan ketentuan yang harus disetujui oleh pengguna. Kemudian pengguna mengisi formulir berupa data diri, membuat kata sandi, verifikasi e-KTP, mengisi data finansial pribadi, kemudian melakukan panggilan video dengan staff Bank Jago, dan yang terakhir membuat 6 digit pin. Maka proses pembuatan akun telah selesai.

Untuk membuat sebuah wish, setelah pengguna berhasil membuat akun, maka pengguna dapat menuju halaman Last Wish. Ketika pengguna pertama kali membuat wish, maka tampilan yang disajikan adalah informasi mengenai Last Wish. Dalam fitur yang kami kembangkan, kami menggunakan konsep time capsule. Setelah tampilan informasi, maka pengguna dapat membuat time capsule dengan mengisi formulir berupa data main code, data invited code, data benefit capsule, isi time capsule, dan hitung biaya. Yap berbagai istilah tersebut masi terasa asing untuk didengar, maka dari itu berikut penjelasannya:

Main code adalah pengguna yang sedang membuat Time Capsule atau istilah dalam asuransi jiwa adalah Pemegang Polis.

Invited code merupakan seseorang yang dapat pengguna percaya untuk membuka Time Capsule atau istilah dalam asuransi jiwa adalah Ahli Waris.

Benefit capsule adalah berbagai pihak yang memperoleh jaminan penggantian kerugian (anggota keluarga yang memiliki nilai ekonomi).

Hitung biaya adalah hitung premi, disini pengguna dapat menyesuaikan kemampuan finansialnya untuk membayar premi tiap periode yang ditentukan oleh pengguna.

Setelah mengisi formulir dan menentukan biaya, maka pengguna dapat memilih metode apa yang ingin digunakan untuk pembayaran. Pembayaran ini dapat melalui transfer bank atau kantong Bank Jago, dan pembayaran ini dilakukan secara otomatis. Setelah memilih metode pembayaran, pengguna dapat melihat rincian kembali dari Time Capsule yang sudah dikustomisasi. Pengguna dapat mengedit kembali dari formulir atau biaya yang sudah diisi. Setelah pengguna merasa yakin dengan isi dari Time Capsule, maka pengguna diharapkan melakukan konfirmasi dengan memasukkan pin. Setelah pin berhasil dimasukkan, terdapat sebuah animasi sederhana yang menanyangkan berbagai objek masuk ke dalam sebuah kapsul. Setelah itu, terdapat tampilan notifikasi berhasil berupa nomor polis dan pemberitahuan SK dan surat polis telah dikirimkan ke e-mail pengguna.

3–2 Flow edit biaya

User flow edit premi

Pengguna dapat menyesuaikan kembali biaya premi. Setelah pengguna login, pengguna memasuki beranda dan menuju ke halaman Last Wish. Dalam halaman Last Wish, tertera proses dari perjalanan Time Capsule. Yang dimaksud dengan perjalanan, seberapa besar pengguna telah membayar premi dan tenggang waktu kapan Time Capsule berhenti berjalan. Pengguna dapat menuju halaman detail Last Wish dan mengisi formulir perubahan biaya. Perubahan biaya juga dapat dihitung menggunakan kalkulator premi, tampilan ini sama seperti pengguna menghitung biaya Time Capsule pertama kali. Kemudian pengguna mengkonfirmasi dengan memasukkan pin.

3–3 Flow buka Time Capsule

User flow buka time capsule

Membuka Time Capsule sama dengan klaim uang pertanggungan. Buka Time Caspule dapat dilakukan oleh pengguna itu sendiri (Main Code) atau Invited Code. Dalam flow ini yang membuka Time Capsule adalah Invited Code. Invited Code diwajibkan untuk melakukan login ke dalam aplikasi Bank Jago. Kemudian Invited Code masuk ke tampilan lainnya dan menuju halaman Buka Time Capsule. Kemudian Invited Code mengisi formulir untuk membuka Time Capsule. Dalam formulir tersebut, terdapat dua alasan mengapa Time Capsule ingin dibuka. Pertama Main Code meninggal dunia dan yang kedua pembebasan Time Capsule. Ketika Main Code meninggal dunia, Invited Code diwajibkan melampirkan surat kematian. Setelah itu terdapat pernyatan kuasa yang harus disetujui oleh Invited Code. Kemudian pengajuan membuka Time Capsule berhasil diajukan. Setelah pihak Bank Jago menyetujui pengajuan tersebut, Invited Code mendapat sebuah e-mail resmi dari Bank Jago yang berisi link untuk membuka Time Capsule. Ketika Invited Code membuka link tersebut, Invited Code diharuskan mengisi kode yang didapat dari Main Code. Setelah berhasil memasukkan kode, maka terdapat tampilan animasi Time Capsule terbuka dan notifikasi berhasil. Time Capsule yang terbuka berarti pihak Bank Jago akan mengirimkan uang pertanggungan ke rekening Invited Code. Selain itu Invited Code dapat melihat seluruh isi dari Time Capsule, sebagai kenangan terakhir yang diberikan Main Code kepada keluarga tercintanya.

3–4 Flow buka Time Capsule

User flow fintamin games

Bank Jago tidak berfokus pada suatu produk, melainkan berfokus dengan mendukung gaya hidup pengguna dan juga membantu mereka mencapai tujuan hidup. Maka dari itu, Bank Jago memiliki sebuah fitur bernama Fintamin Games. Fintamin ini mengajak pengguna Bank Jago untuk memiliki kehidupan yang sehat secara jasmani, rohani, dan dari segi finansial. Maka dari itu kami mengembangkan sedikit dari Fintamin, yaitu pengguna meng-upload bukti dari permainan yang diikuti.

4-Prototype

Pada tahap awal prototype, kami membuat wireframe secara digital. Namun, wireframe ini tidak kami jadikan acuan sepenuhnya dalam prototype tahap akhir. Prototype dibuat dengan berbasis mobile. Disini saya membuat dua buah wireframe, yaitu tampilan beranda dan detail Last Wish.

Wireframe beranda
Wireframe detail last wish

Setelah membuat wireframe, saya dan kedua rekan saya membuat tampilan akhir dari Bank Jago. Disini kami menghasilkan tiga buah flow, dimana flow membuat akun, wish dan edit biaya kami jadikan satu. Hasil akhir dari tampilan ini, kami jadikan prototype.

5-Testing

Setelah tahap prototype, kami melakukan testing kepada satu responden. Testing ini dilakukan untuk mengetahui apakah alur yang kami kembangkan sudah baik atau belum. Kami melakukan riset ke satu responden yang berstatus sebagai pekerja kantoran.

Sesi user research melalui platform Google Meet

Riset ini dilakukan melalui platform Google Meet. Awal riset, responden dipersilahkan untuk memperkenalkan diri. Selanjutnya, kami memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan asuransi jiwa dan pendapat responden mengenai asuransi jiwa. Tidak lupa dalam sesi riset ini, kami menulis notulensi dalam Google Spreadsheet.

Setelah mengajukan berbagai pertanyaan, responden dipersilahkan untuk mencoba prototype yang sudah kami rancang. Dalam proses tersebut, terdapat lima buah tugas yang harus diselesaikan oleh responden. Kelima tugas ini adalah pendaftaran, membuat Time Capsule, edit biaya, buka Time Capsule, dan melakukan Login-Fintamin Challenge-Logout.

Responden berpendapat bahwa tidak adanya kesulitan berarti yang dihadapi, alur yang diberikan juga cukup mudah, dan UI yang ditampilkan juga menarik. Penggunaan kode dalam Time Capsule juga memberikan rasa aman kepada responden. Namun, dalam setiap kesempatan responden merasa asing dengan istilah-istilah yang kami gunakan dalam membuat Time Capsule. Istilah-istilah tersebut, seperti Main Code, Invite Code, dan lain sebagainya.

Setelah mendapat masukan dari responden, kami melakukan iterasi dalam prototype kami.

6-Iterasi

Setelah melakukan testing, kami menyadari bahwa deskripsi yang kami gunakan dalam prototype masi membingungkan. Selain itu, penggunaan warna dalan memasukkan pin membingungkan pengguna karena warnanya yang merah. Warna merah ini memberikan kesan salah. Maka dari itu, kami melakukan iterasi pada tampilan masukan pin, seperti gambar di bawah ini.

Sebelum dan sesudah iterasi tampilan masukan pin

Kemudian penggunaan kalimat untuk menjelaskan istilah-istilah baru kami pertegas kembali. Penggunaan kalimat kami sambungkan ke istilah umum yang ada dalam kamus asuransi jiwa. Berikut beberapa iterasi dari deksripsi kami.

Sebelum dan sesudah iterasi deskripsi

Selain itu, dalam menghitung biaya kami menggunakan halaman yang terpisah. Hal tersebut membingungkan pengguna, biaya yang dihitung ini untuk apa. Maka dari itu, kami menggabungkannya ke dalam runtutan halaman yang sama, seperti gambar di bawah ini.

Sebelum dan sesudah iterasi dalam runtutan

Selain itu, kami menyadari belum adanya tampilan detail transaksi dalam pembyaran premi. Maka dari itu, kami menambah sebuah tampilan baru, yaitu tampilan detail transaksi.

Tampilan detail transaksi

Setelah tahap iterasi kami lakukan, maka protoype kami sudah sepenuhnya selesai. Prototype dapat dilihat melalui link di bawah ini.

Kesimpulan

Dari berbagai uraian di atas, dapat saya tarik kesimpulan sebagai berikut:

  • Fitur Last Wish yang tim saya kembangkan memiliki alur yang mudah. Alur ini dapat dengan mudah ditemukan dalam berbagai prototype, sehingga pengguna tidak merasa kesulitan.
  • Penggunaan istilah yang baru memberikan suasana baru dalam pembuatan asuransi jiwa. Hal ini kembali ke tujuan kami, yaitu membuat produk yang dapat membantu pengguna untuk mewujudkan keinginan (bahkan ketika pengguna meninggal) secara kustom melalui pengelolaan finansial dengan cara yang menyenangkan.
  • Fitur Last Wish Bank Jago mendapatkan nilai 8 dari 10 dalam tingkat kemudahan dan kepuasan pengguna. Nilai tersebut membuktikan bahwa aplikasi fitur ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Studi kasus ini memberikan banyak pandangan baru bagi saya. Sebelum saya mengerjakan studi ini, saya masi buta dan memandang sebelah mata mengenai asuransi jiwa dan istilah-istilah lainnya yang berkaitan dengan asuransi jiwa. Setelah saya megetahui lebih dalam apa itu asuranji jiwa, saya sendiri merasa terpanggil dan merenungkan untuk menyiapkan finansial saya di masa depan. Maka dari itu, saya berterima kasih kepada pihak Skilvul dan Bank Jago yang telah memberikan saya tantangan ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada dua mentor saya, yaitu kak Fadly dan kak Hafidz Noor Fauzi yang terus memberikan ilmu serta tips dan trik dalam dunia UI/UX. Tidak lupa saya berterima kasih kepada dua rekan saya, yaitu Happy D. Wicaksono dan Shafa Anindya karena tanpa kedua rekan dan bimbingan mentor, saya tidak dapat berada di tahap ini.

Terima kasih kepada temen-temen yang setia untuk membaca artikel ini hingga selesai. Semoga dengan membaca artikel ini, dapat memberikan ilmu baru atau pandangan baru ke temen-temen semuanya. Jika terdapat kritik dan saran, jangan segan untuk memberikan komentar, karena komentar teman-teman semua dapat menjadi masukan saya dalam studi kasus berikutnya.

Sekian dan terima kasih~ Semoga hari teman-teman menyenangkan~ 🥰

--

--