Visualisasi Data Menggunakan Looker Studio

Rafli Febrian
5 min readAug 29, 2023

--

Data visualisasi merupakan representasi grafis dari data yang bertujuan untuk membantu pemahaman, analisis dan komunikasi data supaya lebih efektif. Data visualisasi menggunakan berbagai jenis grafik, diagram dan visual lainnya untuk menggambarkan pola, hubungan, tren dan informasi data penting dalam data.

Tujuan utama dari visualisasi data adalah untuk membuat data yang sulit dibaca menjadi lebih mudah dipahami, sehingga memungkinkan orang untuk mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang diberikan oleh visualisasi tersebut. Dalam artikel ini alat visualisasi yang digunakan adalah looker studio.

Looker Studio

Looker studio merupakan tool gratis berbasis web yang membantu pengguna membuat dasbor yang disesuaikan dan laporan yang mudah dipahami. Untuk mengakses looker studio bisa melalui lookerstudio.google.com, setelah mengakses looker studio dapat langsung memulai proses visualisasi data.

Data Preparation

Sebelum membuat dashboard visualisasi, langkah awal yang perlu dilakukan adalah melakukan import data. Berikut adalah tampilan awal looker studio.

Tampilan Awal Looker Studio

Untuk membuat laporan dapat menggunakan 2 cara, yaitu melalui tombol create atau bisa juga langsung klik blank report.

Selanjutnya melakukan import data.

Pilihan Sumber Data

Pada looker studio dapat menghubungkan data dari banyak sumber, untuk kesempatan ini data diambil dari local drive dengan mengklik file upload. Setelah diklik akan muncul pop up baru untuk memilih data mana yang akan digunakan.

Data yang digunakan pada pembahasan kali ini sama dengan artikel sebelumnya yaitu data e-commerce kemudian klik open, untuk penjelasan mengenai data yang digunakan dapat akses artikel sebelumnya. Jika data berhasil diimport maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

Melalui titik tiga disamping kanan bisa dilakukan pemilihan tema, tema dipilih disesuaikan berdasarkan kebutuhan data, di sini tema yang akan digunakan adalah constellation.

Selanjutnya kita bisa memulai untuk visualisasi data.

Visualisasi data

Case

Tim marketing ingin melihat perkembangan campaign pada tahun 2022, trend nya seperti apa? Diberikan penjelasan dan bagaimana call to action-nya agar tim dapat mengambil sebuah keputusan ke depannya. Tampilkan hubungan antara value sales, net profit, dan AOV(Average Order Value). Berikan slicer berdasarkan kategori, payment, dan value transaction untuk me filter transaksi yang valid atau invalid

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membuat judul dashboard terlebih dahulu.

Untuk membuat judul bisa menambah teks dengan klik gambar huruf A atau melalui menu insert. Preferensi font, ukuran, maupun warna dapat disesuaikan di menu properti teks di sebelah kanan layar. Selanjutnya kita bisa membuat chart terlebih dahulu.

Sesuai dengan case, kita bisa membuat chart hubungan antara value sales, net profit, dan AOV. Chart yang akan dipilih adalah combo bar chart karena ada 3 variabel yang dibandingkan, untuk membuat chart bisa melalui kolom add a chart lalu sesuaikan dengan kebutuhan.

Untuk dimensi yang dipilih adalah tanggal tetapi data tipenya diubah menjadi year month untuk menampilkan data perbulan.

Dengan cara klik tanda pensil pada dimensi disebelah nama dimensi kemudian klik data type kemudian pilih year month.

Selanjutnya mengisi metrik dengan value sales, net profit dan AOV. Untuk value sales karena sudah ada pada data tinggal masukkan saja kolom value sales (after_discount). Net profit belum ada pada kolom sehingga harus dibuat secara manual dengan cara klik add metric lalu create field.

Net profit didapat dari value sales (before discount) dikurangi COGS dikali quantity kemudian klik apply.

Sama dengan net profit, AOV juga belum ada pada data sehingga perlu dibuat secara manual dengan cara menjumlahkan total value sales kemudian dibagi dengan banyaknya id.

SUM(before_discount) digunakan untuk mendapatkan hasil penjumlahan value sales, COUNT_DISTINCT(id) untuk mendapatkan berapa banyak id yang unik pada data.

Dari dimensi dan metrik yang dipilih sebelumnya menghasilkan chart sebagai berikut.

Untuk kustomisasi desain bisa diakses melalui kolom style.

Style pada chart dapat disesuaikan dengan kebutuhan desain.

Pada case diminta untuk menampilkan data tahun 2022 selain itu juga diminta slicer berdasarkan kategori dan value transaction. untuk menampilkan data tersebut, slicer bisa didapatkan melalui kolom add a control dan pilih slicer sesuai dengan kebutuhan.

Untuk membuat slicer tanggal bisa memilih date range control untuk melakukan filter pada tanggal. Kemudian untuk membuat slicer kategori, value transaction, dan payment bisa menggunakan drop-down list, pada bagian setup karena yang ingin ditampilkan kategori maka control fieldnya bisa diubah menjadi category berlaku juga untuk payment.

Hal yang sama dilakukan juga untuk value transaction hanya saja pada value transaction data yang ditampilkan berupa angka 0 dan 1 dimana 0 berarti invalid dan 1 berarti valid, sehingga perlu dilakukan perubahan pada bagian value transaction dengan menggunakan fungsi if.

Fungsi if yang digunakan pada kolom data is_valid dimana jika nilai 1 terpenuhi maka akan menampilkan text valid dan jika tidak terpenuhi akan menampilkan invalid.

Dashboard yang dihasilkan.

Kemudian dilakukan filter untuk melihat performa campaign pada tahun 2022.

Dari data di atas bisa dilihat bahwa value sales pada tiga bulan terakhir oktober, november dan desember tahun 2022 terjadi penurunan sales dibandingkan bulan-bulan berikutnya. Bisa diasumsikan pada bulan tersebut campaign tidak berjalan dengan baik sehingga performa penjualan tidak maksimal, oleh karena itu campaign pada ketiga bulan tersebut perlu dilakukan perbaikan untuk tahun berikutnya.

--

--