Jam terus berputar sehingga sekarang sudah pukul 23.00 Tepat, Jares dan Jeanzo baru saja selesai membantu Dario beberes di kamar kost nya.
“Kita berdua langsung pulang ya dah malem, lo cepet-cepet tidur ntar ada yang nemenin.” Ucap Jares menakut-nakuti Dario.
“Eh bangsat gabole gitu lo.” Balas Dario sambil memukul-mukul kepala Jares yang tertawa.
“Yaudah deh ya kita pamit, hati-hati Dario.” Jeanzo memilih menengahi dan pergi duluan berjalan keluar, setelahnya diikuti jares dan Dario yang mengantar mereka sampai depan pintu.
Setelah kepergian kedua temannya itu, suasana di kamar kost dario hening, membuat Dario mengantuk dan memilih untuk menidurkan diri sekedar beristirahat sejenak sebelum mandi.
“Adik manis..??”
Di keheningan malam, terdengar sebuah sapaan yang entah datang dari arah mana membuat Dario kembali membuka mata.
Menengok kanan kiri tidak menemukan siapapun yang berada dikamarnya, melainkan hanya dirinya sendiri membuat Dario merinding seketika.
Memutuskan untuk mengecek jam di hp yang menunjukkan pukul 00.45 Tengah malam.
Dario kembali membaringkan tubuhnya berusaha untuk tertidur agar tidak memikirkan hal tadi, sambil mendengarkan musik yang ia putar dari handphonenya sekencang mungkin.
Namun kali ini bukan hanya panggilan 'Adik Manis' Yang Dario dengar, ada tangan laki-laki yang menggoyangkan tubuhnya berusaha membangunkan Dario.
Memilih menyerah membuka matanya, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah seorang laki-laki yang berada dekat sekali dengan muka Dario, Dario bergerak sedikit saja bibir mereka akan menyatu.
Lelaki itu tersenyum tampan sembari bangun dan duduk dihadapan dario, lalu bertanya
“Adik manis namanya siapa?”
Dario melamun masih memproses segala kejadian tadi yang dia alami, hingga suara jentikan jari menyadarkannya
“Eh nama aku Dario mas, mas darimana ya? kok bisa masuk kamar aku?” Dario memberanikan diri bertanya pada lelaki asing didepannya
“Mas ga dari mana-mana kok dek, aman ga perlu takut, Oiya salam kenal ya nama mas Maheswara panggil aja Mahes, nama panggilan kamu apa?” Balasnya sambil tersenyum.
Dario mengerjap malu melihat senyum menawan itu, “Panggil aja io mas.” Balasnya malu-malu.
“Dek io? lucu banget namanya kaya orangnya.” Ucap Maheswara sembari mengusak surai Dario.
Dario kebingungan dia masih tidak percaya ada seorang lelaki di hadapannya yang entah muncul dari mana.
Melihat kebingungan Dario, Maheswara memutuskan untuk mengambil Inisiatif
“Dek io bobo yu? Mas temenin disini, udah malem ngga baik begadang buat anak manis.” Ucapnya sembari menuntun Dario untuk kembali berbaring nyaman dan menepuk pelan kepala Dario menghantarkan adik manisnya agar cepat tertidur.
Dario yang memang tidak mau berfikir lebih dan malas memikirkannya memilih untuk tidur, terlalu nyaman dengan tepukan pelan dikepalanya.
@drunkdase