Kayu MDF: Pengertian, dan Review Lengkapnya
Furniture berbahan kayu MDF banyak menjadi incaran bagi sebagian besar orang untuk mempercantik huniannya. Daya tahan dari bahan kayu dapat bertahan lama yakni mencapai puluhan tahun. Modelnya juga dapat menyesuaikan dengan gaya interior. Berikut adalah ulasan mengenai kayu MDF:
Mengenal Kayu Medium Density Fiberboard
Kayu medium density fiberboard atau disingkat MDF merupakan jenis olahan kayu yang terbuat dari serpihan kayu hasil gergaji yang dipadatkan. Kayu jenis ini dijual menyerupai papan atau triplek karena dijual dalam bentuk lembaran.
Kayu ini dapat digunakan untuk diolah menjadi mebel yang fungsional. Beberapa furniture yang menggunakan bahan ini diantaranya meja belajar, almari gantung, meja untuk ruang tamu, dan masih banyak yang lainnya.
Proses Pembuatan Kayu Jenis MDF
Untuk Anda yang penasaran dengan proses pembuatan kayu jenis ini, ulasan ini dapat menjawab rasa penasaran tersebut. Langkah pertama dalam pembuatan kayu ini adalah pengumpulan potongan atau serpihan kayu berdiameter kecil oleh pihak produsen.
Tahap berikutnya yakni pencucian hingga bersih dan perebusan kayu menggunakan temperatur tertentu hingga tekstur potongan kayu menyerupai bubur kertas. Adonan tersebut kemudian ditambahkan lilin dan lem, setelah itu dicampur merata.
Apabila adonan telah tercampur dengan baik, proses selanjutnya adalah pencetakan. Adonan diberi tekanan yang sesuai menggunakan mesin panas hingga membentuk papan padat (solid). Secara umum, ukuran standar dari kayu ini sekitar 1220 × 2440 mm, dengan ketebalan yang beragam.
Kekuatan dari Kayu Medium Density Fiberboard
Berdasarkan dari kepadatan, kayu jenis MDF lebih unggul jika dibandingkan dengan olahan kayu lainnya, seperti particle board atau kayu HDF. Kepadatan kayu medium density fiberboard masuk dalam kategori medium dan tidak mudah bengkok serta patah.
Apabila dibandingkan dengan kayu HDF, kayu jenis ini memiliki kepadatan yang cukup tinggi. Akibat dari tingkat kepadatan yang cukup tinggi, kayu akan mudah patah.
Sedangkan kayu yang memiliki kepadatan yang rendah seperti particle board akan mudah mengalami kebengkokan atau rusak karena karakteristik dari kepadatannya yang terlalu lentur.
Pemanfaatan Kayu MDF
Kayu medium density fiberboard merupakan produk olahan yang digunakan sebagai bahan pembuatan furniture yang lainnya. Beberapa produk dari kayu jenis ini diantaranya yakni kusen jendela, almari, laci, meja belajar, dan sebagainya.
Pada umumnya, furniture yang terbuat dari kayu jenis MDF dijual dalam bentuk potongan. Pembeli akan merakit atau menyusunnya secara mandiri.
Untuk perakitannya sendiri juga cukup mudah untuk dilakukan. Dalam furniture tersebut juga disertai dengan buku petunjuk, sehingga orang awam akan mudah memahami dan dapat melakukannya sendiri.
Keunggulan dari Kayu Medium Density Fiberboard
Beberapa keunggulan yang dimiliki kayu jenis ini diantaranya yakni permukaannya memiliki tekstur yang lebih halus jika dibandingkan dengan kayu multipleks atau plywood. Hal tersebut membuat kayu jenis ini tidak perlu diamplas sehingga nyaman dan dapat langsung dibentuk.
Keunggulan lainnya adalah proses pengecatan yang lebih mudah dan permukaan dapat tertutup secara merata oleh cat. Pengecatan cukup dilakukan satu hingga dua kali saja. Ikatan serat dalam kayu ini sangat kuat karena tekanan yang tinggi dan adanya lem.
Kayu medium density fiberboard tidak mudah patah atau rusak seperti halnya papan kayu olahan yang lainnya, meskipun dijual dalam ukuran yang relatif besar.
Kayu jenis ini juga memiliki daya serap yang baik, sehingga sangat cocok dimanfaatkan sebagai kerangka peralatan sound system. Bahan ini juga bisa digunakan sebagai partisi pada studio musik.
Kelemahan Kayu Medium Density Fiberboard
Adapun kelemahan dari kayu jenis ini diantaranya adalah dapat terserang jamur karena kemampuannya yang dapat menyerap air. Selain itu, kayu juga mudah lapuk dan penempatan juga menjadi terbatas yakni hanya dalam ruangan yang kering dan tidak lembab saja.
Kekurangan lainnya yakni kayu tidak dapat mengikat paku dan sekrup dengan kuat, seperti halnya kayu solid. Lem putih juga tidak dapat menempel dengan baik karena permukaan kayu MDF yang sangat halus.
Motif kayu alami yang tidak terlihat pada permukaan juga menjadi kekurangan dari kayu Medium Density Fiberboard. Pemilihan bahan ini kurang tepat untuk ruangan yang bernuansa klasik atau tradisional.