Have You Ever Get Caught?

rhisekai
2 min readOct 12, 2023

--

Cahaya lampu basement apartemen tempat Donghyuck tinggal menerangi wajah cantik Renjun yang sudah kepalang nafsu itu. Bermodal duduk dan merebah di atas bagasi Porsche milik Donghyuck yang sudah dinaikkan bagian depannya oleh sang pemilik, Renjun dilahap habis olehnya.

Well, actually that’s fine, tapi lo pernah takut ketahuan gak?

“Hyuck, kalo ada yang liat gimana — fuck, pelan sedikit bisa gak sih?” Seperti yang kita tahu, Donghyuck itu jelmaan vacuum cleaner. Donghyuck sialan itu tidak peduli, again, it is HIS thing. Dia suka make out — bahkan having sex in public. “This is because you teasing me, salah sendiri,” demi dunia dan seisinya, Renjun hanya bilang, “Mau dirasain sama kamu lagi deh,” enam kata yang iseng keluar dari mulutnya hanya karena ia lihat seseorang kissing saat di dance floor bar yang mereka kunjungi tadi.

Lehernya lagi-lagi merah keunguan, Donghyuck terus melukis di sana. Oh, jangan lupakan Donghyuck yang juga menggesekkan bagian bawahnya dengan Renjun.

“Renjun… ah, damn,”

Laper banget ya, Sayang? Hnngh.. Hyuck.. iya terus gesekin terus,” Renjun sudah tidak bisa berpikir jernih, pikirannya hanya Donghyuck, Donghyuck, dan Donghyuck.

Cetakan gembung yang muncul di celananya sudah menjadi pertanda mereka sedang naik-naiknya. “Di dalem, Hyuck.”

Then Donghyuck bring him in to his car. Porsche 911 Turbo S yang sudah menjadi saksi bisu kegiatan tak senonoh mereka berdua.

Tidak ada yang sabar dari mereka berdua, buru-buru mereka lepas celana dan menyisakan boxer keduanya. Dry humping, again and again. Renjun menggila di atas Donghyuck, ia terus memaju-mundurkan bagian bawahnya. “Aahh — hnghh, kontol kamu gede banget rubbing my tiny penis,” alunan desahan dan geraman kecil Renjun terus memenuhi mobil Donghyuck. Tangan Donghyuck tidak tinggal diam, ia turut membantu kegiatan Renjunnya.

Ciuman panas turut mewarnai kegiatan mereka, “Mmhh, Renjun — damn, Baby,” gila, Renjun enak banget meskipun bibirnya belum memakai lip balm. He taste fucking sweet, anjing.

“Hyuck, mau keluar,”

“Buka sedikit, Sayang,”

Maka Renjun buka boxernya, hanya sampai kepala penisnya saja. Sial, pre-cumnya banyak banget. “Hyuckkk… aaahh, sedikit lagi, bantuin,” ribut Renjun. Donghyuck sama ributnya, tapi ia tidak begitu vokal. Ributnya dalam hati dan pikirannya.

Donghyuck dengan nakal garuk halus ujung kepala penisnya membuat sang kekasih cantiknya kegelian dan bergerak tak menentu.

“Donghyuck, Baby, hnngh… Keluar, Sayang,”

“Renjun — aahhh…”

Dan Renjun keluar duluan disusul oleh Donghyuck. Entah sperma siapa yang berada di baju Donghyuck sekarang, tidak ada yang tahu.

Renjun mengistirahatkan tubuhnya dengan bersandar penuh di dada Donghyuck. Dengan nafas yang masih tersengal, “Renjun, lanjutin di kamar ya?”

--

--