UI/UX Case Study : LastWish
Disclaimer: Projek ini adalah bagian dari program Skilvul Virtual Internship: UI/UX Challenge yang diselenggarakan oleh skilvul dan bank jago sebagai challange partner.Saya tidak sedang bekerja atau terikat kontrak profesional dengan Bank Jago
Latar Belakang
Pembuatan last wish ini didasari oleh banyak manusia yang kurang perduli tentang perencanaan masa depan atau wasiat yang nantinya akan berguna untuk diri sendiri atau orang lain.Pada zaman yang sudah modern ini pembuatan perencanaan masa depan agar dapat terwujud atau wasiat dapat mudah dibuat secara online.Pembuatan perencanaan masa depan dapat dilakukan juga dengan menyenangkan dan mudah agar perencanaan masa depan dapat berjalan dengan baik.
Project overview
Pembuatan proyek ini membuatan UI/UX yang dapat membantu pengguna untuk membuat perencanaan masa depan atau wasiat menjadi menyenangkan.Proyek dibuat dengan memvisualisasikan progres perencanaan masa depan dengan sebuah pohon,dimana saat pengguna membayar perencanaan akan divisualisasikan seperti menyiram pohon tersebut,yang nantinya semakin banyak pohon tersebut disiram maka pohon akan tumbuh.Pada bagian pohon juga terdapat fitur misi,dimana saat misi diselesaikan dapat memberikan keuntungan bagi user.Sebelum pembuatan pohon atau perencanaan masa depan program akan memberikan pertanyaan yang dapat menjadi acuan rekomendasi pembuatan masa depan yang pengguna inginkan.
Objektif
- Membantu pengguna membuat perencanaan masa depan atau wasiat dengan mudah dan menyenangkan
- Memudahkan pengguna dalam menjalankan program
- Dapat memberikan promo yang dapat menguntungkan pengguna
- Menyediakan perencanaan masa depan yang menyenangkan dan mudah dipahami
Peran dalam Tim
Sebagai UX Designer yang berkolaborasi dengan 3 anggota tim, Ridho Akbar Syah,Septian Hesti dan Sania Nastasya Viora.Dalam tim ini, tanggung jawab saya adalah
- Membantu dalam pembuatan Define stage
- Membantu dalam pembuatan Ideate Stage
- Membuat desain pada bagian gamifikasi adalah pohon
Design Process
Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan.Dikarenakan memudahkan dalam memecah-mecahkan masalah yang rumit dengan cara menata kembali masalahnya dalam sudut pandang manusia, menciptakan banyak ide-ide dalam sesi brainstorming, dan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan desain awal dan melakukan uji coba.
1 — Empathize
Melakukan riset dari aplikasi yang serupa.
2 — Define
Setelah mendapatkan melakukan riset dan mengumpulkan data yang nantinya dapat menemukan permasalahan yang ada dan dicari solusinya. Kami menggunakan Pain Point & How Might We (HMW) untuk menentukan masalah apa yang akan kami selesaikan.
3 — Ideate
Setelah Menentukan masalah apa yang ingin diselesaikan dengan menggunakan How Might We (HMW).Kami Menentukan solusi-solusi dari permasalah yang didapatkan dengan menggunakan Solution Idea.
Setelah mencari solusi yang ditemukan kemudian dipecah-pecah menjadi beberapa kategori dengan menggunakan Affinity Diagram.
Setelah dipecah-pecah menjadi beberapa kategori dilakukan pembuatan Userflow agar bisa memenuhi kebutuhan dari user.
Setelah dibuat Userflow dibuatkannya Wireframe agar ada gambaran awal dari aplikasi yang akan dibuat
4 — Prototyping
Setelah proses ideation selesai kemudian melanjutkan untuk membuat user onterface dan prototype agar bisa diujikan terhadap user.Membuat desain akhir menggunakan Figma.
User Interface
Prototype
5 — Testing
Dilakukannya testing terhadap satu user dengan kriteria
- Berusia 25–35 tahun
- Pekerjaan sebagai karyawan/karyawati pada instansi apapun
- Berdomisili di seluruh wilayah Indonesia
- Memiliki kemampuan Bahasa Indonesia sebagai native language
- Sudah memiliki asuransi dari kantor tem
- Berpendidikan dan ramah teknologi
- Biasa searching menggunakan Google
- Biasa menggunakan aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari (beli makanan, transportasi, belanja dan lainnya)
- Biasa dan ingin mendapatkan cashback juga diskon
- Langganan aplikasi seperti Spotify, Netflix dan Disney+
- Bekerja dari rumah
- Khawatir mengenai COVID dan sudah divaksinasi hingga dua dosis
- Belum menikah (60%), sudah menikah (40%)
User adalah seorang mahasiswa dengan bidang kemampuan teknik informatika, dilakukan testing pada bagian
- Pembuatan pohon wasiat hingga mencoba fitur-fitur pohon wasiat
- Membuat wasiat dan mengedit wasiat
- Mengklaim wasiat dan menyetujui wasiat
- Menambah anggota penerima wasiat
- Melihat Wasiat yang telah dibuat
Dari hasil testing didapatkan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan lancar dan terdapat fitur-fitur yang cukup menarik.Tetapi pada desain ini terdapat beberapa fitur yang perlu dijelaskan agar pengguna tidak kebingungan dan ada beberapa fitur yang tidak terhighlight..
Kesimpulan
Dengan tahap-tahap yang telah dilalui dapat disimpulkan bahwa pada setiap tahapan dapat membantu dalam mencari permasalah dan solusi yang dialami user dalam pembuataan perencanaan masa depan atau wasiat.Pada setiap tahapan juga dapat membantu mempermudah dalam membuat desain yang dapat dibuat dengan kebutuhan user.Dari setiap tahapan kita juga dapat mengetahui letak kelebihan dan kekurangan dari design yang dibuat.
Rekomendasi Selanjutnya
Dilakukan testing terhadap banyak user,Design memiliki banyak fitur dan menarik,Fungsi-fungsi pada design berjalan lancar,Design dan setiap tahapan pada case study ini lebih rinci dan detail.
Sekian UI/UX yang saya buat mohon maaf jika ada salah.Semoga dengan dibuatnya UI/UX case study dapat membantu saya sendiri dan yang membaca.Terima Kasih