Decluttering dan KonMari oleh Marie Kondo
Beberapa orang mungkin sudah tidak asing dengan istilah Konmari yang dipopulerkan oleh Marie Kondo ini. Nah kali ini adalah review singkat mengenai buku “KonMari Mengubah Hidupku” yang ditulis oleh Khoirun Nikmah. Untuk informasi selengkapnya mengenai buku ini, bisa dicek di goodreads.
Di artikel kali ini akan membahas hal-hal berikut, yakni:
1. Mengenal decluttering
2. Memahami konsep Konmari
3. Cara menerapkan Konmari
Mengenal Decluttering
Decluttering mungkin hal yang asing bagi sebagian orang, begitu juga dengan saya. Decluttering ini sering dibahas pada konmari maupun konsep-konsep yang serupa dengan konmari. Nah pertanyaannya sekarang, apa itu decluttering?
Decluttering sendiri teridri dari de-clutter-ing, apa itu?
Clutter merupakan sebuah hal yang menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman ataupun tidak senang. Penyebab clutter ada berbagai hal, tidak hanya berbentuk barang, tetapi juga pengalaman. Salah satu clutter pada seorang mahasiswa seperti saya adalah ketika kita ingin mengerjakan tugas, tetapi begitu masuk kamar merasa tidak nyaman karena ruangan yang terasa sempit dan gelap sehingga pada akhirnya tidak bisa mengerjakan tugas.
Lalu apa itu decluttering?
Decluttering adalah proses untuk menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh clutter, dengan cara mengurangi clutter yang ada di ruangan kita.
Selain konsep konmari, decluttering juga digunakan pada konsep “Goodbye things” oleh Fumio Sasaki. Hal yang mendorong Sasaki untuk melakukan decluttering karena hidupnya yang berantakan seperti bangun kesiangan, ke kantor terburu-buru, hidup tidak sehat, dan mengalami stress karena merasa kurang nyaman saat tinggal di apartemen. Karena Sasaki ingin berubah, Sasaki memulai decluttering dengan menjalankan prinsip hidup minimalis yang ekstrim. Sasaki ‘menyingkirkan’ seluruh barang yang kurang bermanfaat baginya sehingga saat ini hanya tersisa 4 T-shirt, 4 pasang kaos kaki, 3 kaos, 5 pasang sepatu, 1 tas travel, beberapa wadah bumbu dapur dan beberapa piring beserta 150 item lainnya. Dibandingkan sebelum melakukan decluttering, Sasaki memiliki ribuan item di apartemennya. Setelah melakukan decluttering, Sasaki merasakan hidupnya yang menjadi lebih positif.
Memahami Konsep Konmari
Konmari sendiri merupakan salah satu konsep decluttering yang juga dikembangkan oleh orang Jepang seperti konsep “Goodbye Things”. Namun, konsep Konmari tidak se-ekstrim konsep milik Sasaki. Karena pada konsep Konmari, proses decluttering menekankan pada prinsip ‘spark joy’ sehingga kita memiliki lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan apakah barang tersebut perlu kita simpan atau tidak.
Konsep Konmari tidak menekankan pada ‘menyingkirkan’ barang, melainkan menyimpan barang yang benar-benar berguna untuk kita. Di era modern seperti ini, promo dan diskon adalah hal yang sering kita temui dan sering pula kita terlena. Jika kita memang belum benar-benar butuh barang tersebut, alangkah lebih baik kita menggunakan barang yang ada terlebih dahulu dibanding menambah jumlah barang di rumah. Karena pada konsep Konmari, kita ditekankan untuk menyimpan barang yang memang kita perlukan saja sehingga merasa senang saat melihat barang-barang itu.
Konsep Konmari memiliki prinsip dan aturan yang harus diikuti supaya penerapan konsep Konmari dapat berjalan lebih maksimal, yaitu:
- Berkomitmen penuh untuk beres-beres hingga selesai.
- Menentukan gaya hidup ideal yang diinginkan.
- Memulai dengan mengurangi jumlah barang secara perlahan dengan mempertimbangkan apakah barang yang ingin kita simpan itu membuat kita kerasa percaya diri / senang / nyaman. Jika iya, maka barang tersebut termasuk barang yang memberikan ‘sparks joy’ sehingga lebih baik disimpan terlebih dahulu.
- Memulai mengurangi barang berdasarkan kategori barang, bukan lokasi barang. Proses beres-beres pada konsep Konmari harus dilakukan secara menyeluruh, sehingga jika kita sedang beres-beres pakaian, maka kita perlu memeriksa seluruh pakaian yang ada di seluruh ruangan.
- Mengikuti urutan kategori yang tepat, yakni Pakaian (seperti tas, kaos kaki, dan sebagainya), Buku, Kertas / Dokumen (dipisah menjadi pending, penting, dan lain-lainnya), Aksesoris (meja, perhiasan, barang elektronik, dan sebagainya), dan barang-barang yang memiliki kenangan.
- Barang yang kita simpan termasuk barang yang ‘sparks joy’, atau memberikan rasa bahagia, nyaman, ataupun senang.
- Memberikan tempat khusus untuk setiap barang sehingga tidak ada lagi barang yang diletakkan sembarangan yang dapat membuat rumah tampak berantakan ataupun yang mempersulit diri sendiri saat kita membutuhkannya.
- Menyediakan waktu khusus secara konsisten untuk melakukan beres-beres, contohnya dilakukan setiap pagi hari atau setiap weekend.
Menurut Marie Kondo, terdapat 4 nilai yang tersimpan pada suatu barang, yaitu:
- Kegunaan / Manfaatnya sehingga barang tersebut tidak dapat digantikan oleh barang yang lain.
- Informasi seperti buku ataupun dokumen.
- Kenangan sehingga perlu waktu yang lebih lama dalam menentukan apakah barang tersebut perlu disimpan atau tidak.
- Kelangkaan
Cara Menerapkan Konmari
Untuk menerapkan konsep Konmari, sederhananya, kita perlu mengikuti konsep dan aturan yang telah diberikan oleh KonMari, yakni 8 poin yang sudah dibahas di atas.
Tentu setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing, lalu bagaimana caranya untuk memulai? Tentukan jadwal pada saat kapan kita memiliki waktu luang untuk beres-beres. Jika kita memiliki waktu luang setiap hari, maka jalankan konsep konmari setiap hari. Namun jika kita hanya memiliki waktu luang pada setiap akhir pekan karena kesibukan, maka lakukan lah pada akhir pekan. Karena setiap orang memiliki waktunya masing-masing.
Contohnya jika kita memiliki waktu luang tiap hari, maka pertama kali menjalankan konsep Konmari, lakukanlah sesuai urutan kategori yang tercantum di atas, yakni pakaian terlebih dahulu. Lakukan hingga tuntas, jangan lupa tentukan target pada hari apa akan selesai. Setelah selesai, lanjut ke kategori berikutnya, yaitu buku. Begitu seterusnya hingga seluruh kategori selesai, selamat anda berhasil menyisihkan barang yang sparks joy.
Bagaimana jika hanya bisa pada akhir pekan? Sama, mulailah dengan pakaian pada akhir pekan pertama misal pada hari sabtu. Lalu pada hari minggunya lanjutkan pakaian hingga selesai. Jika masih belum selesai, maka dilanjutkan minggu depan. Lakukan hingga seluruh kategori selesai juga pastinya.
Tips
Saat menyimpan pakaian, simpanlah dengan posisi tidak menumpuk keatas seperti gedung. Karena pakaian yang ditumpuk keatas menyebabkan pakaian yang di bawah atau yang di bagian belakang jarang terlihat ataupun tidak kunjung terambil. Oleh karena itu Konmari menyimpan pakaian di dalam semacam laci sehingga seluruh pakaian dapat terlihat dengan jelas. Oh iya, jangan terburu-buru beli lemari baru! Gunakanlah barang yang ada, seperti kardus ataupun laci yang dimiliki.
Saat menyimpan buku, kumpulkan seluruh buku di satu tempat lalu pisahkan sebagai berikut: berhubungan dengan pekerjaan, buku referensi, buku favorit keluarga. Lalu pilihlah buku yang sparks joy untuk disimpan. Buku dengan kategori referensi akan menjadi buku yang sedikit mengalami decluttering karena buku referensi sangat penting meskipun jarang digunakan. Setidaknya, simpanlah buku referensi yang pasti akan digunakan kelak. Untuk buku dengan kategori selain referensi, tentukan buku yang sparks joy dan tidak. Jika buku sudah tidak lagi sparks joy, maka donasikanlah pada perpustakaan ataupun sekolah. Jika buku masih sparks joy, bacalah jika memang buku tersebut belum selesai dibaca dan tentukan target kapan selesai membaca buku tersebut. Simpan buku menyamping seperti di perpustakaan supaya dapat dilihat dengan mudah.
Saat menyimpan kertas / dokumen, pisahkan dengan tiga kategori berikut:
- Pending, kertas-kertas sisa yang masing kosong ataupun dokumen yang kelak masih digunakan.
- Penting, seperti akta, ijazah dan lain-lain pastinya sangat penting. Pastikan untuk memiliki backup pada komputer ataupun internet sehingga jika dokumen penting ini hilang maka kita masih memiliki salinannya.
- Lainnya, seperti kertas garansi dan kartu ucapan. Simpanlah yang kertas garansi yang masih berlaku dan kartu ucapan yang sparks joy.
Komono atau aksesoris, untuk memudahkan proses beres-beres pada kategori aksesoris, pisahkan menjadi beberapa kategori sesuai kegunaannya, seperti peralatan dapur dan sebagainya. Untuk obat-obatan dan kosmetik serta makanan kaleng, simpanlah yang barang yang masih layak untuk digunakan (belum melewati tanggal kadaluarsa)
Lalu yang terakhir adalah barang yang sentimental sehingga kita kesulitan dalam melakukan proses beres-beres karena barang tersebut memiliki kenangan yang sulit untuk dilupakan. Simpanlah barang tersebut sambil mengingat-ingat pengalaman berharga apa yang tersimpan di dalam barang tersebut hingga kita merasa sanggup untuk merelakan barang tersebut.
Nah, apakah sudah memahami bagaimana konsep KonMari? Apakah sudah siap untuk melakukan decluttering dan mengubah hidup menjadi lebih baik dan nyaman?
Untuk yang sedang menjalankan konsep KonMari, semangat menjalankan.
Untuk yang ingin menjalankan konsep KonMari, semoga artikel ini turut membantu dalam menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan.
Terima kasih!