Perkembangan teknologi dalam seni(art)

Ridwan Kurniawan
2 min readOct 18, 2019

--

Menciptakan suatu karya seni yang indah biasanya disertai dengan prinsip-prinsip estetik, konsep ekspresi, serta pengetahuan bahan, dan teknik. Semua hal itu bisa didapat dengan menggunakan teknologi canggih dalam membuat suatu karya seni bernilai tinggi.

Dalam pembuatan karya berwujud tiga dimensi, Universitas Tokyo di Jepang mengembangkan teknologi baru yang menggunakan sinar laser untuk mereproduksi karya seni terkenal, baru-baru ini. Sinar laser ke penjuru arah mengukur ukuran dan bentuk patung. Sebuah cetakan dihasilkan dari data dan bahan yang sama digunakan dalam karya seni asli tersebut. Hasilnya kemudian dituangkan di dalamnya.

Metode ini memungkinkan mereproduksi warisan budaya negara yang semakin tua digerus zaman tanpa menyentuh fisiknya. Teknik ini juga dapat digunakan untuk merekam data yang akurat tentang kekayaan budaya. Kemajuan teknologi juga bisa membantu negara untuk mempertahankan warisan budaya.

Selain itu, ada juga yang namanya Teknologi cyber space. Teknologi ini yang coba diwujudkan dalam bentuk seni pertunjukan Tari Simulakra oleh Miroto Dance yang dipertontonkan untuk pertama kalinya di Indonesia. Pertunjukan realitas teleholografis merupakan format pemanggungan hibrida, yaitu persilangan antara dunia nyata dan dunia maya.
Persilangan ini menghasilkan ruang ketiga, yakni realitas teleholografis yang mempertemukan penari nyata dan maya. Berkat Teleholografis, Simulakra mampu menyatukan tiga ruang budaya Indonesia, yaitu Sumatra Barat, Bali, dan Yogyakarta.

Tarian dengan menggunakan teknologi telehologafis ini merupakan pengalaman baru yang masih banyak kendala. Pada dasarnya teknologi sangat berpengaruh dalam dunia seni, khususnya dalam seni tari teleholografis. Pada zaman informasi ini, kecepatan informasi dan internet menjadi bagian yang memengaruhi kreativitas bangsa.

Penemuan baru dalam tari yang ditemukan oleh Miroto ini sangat bergantung pada listrik dan koneksi internet, seperti halnya penari Simulakra yang berada di Padang Panjang, Sumatra Barat. Pertunjukan tari yang dilakukan Lora Vianti di ISI Padang Panjang dapat disaksikan dengan lancar oleh penonton di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, karena kecepatan akses internet yang mencapai 20 mbps di daerah tersebut.

Pada akhirnya, menurut Miroto, perkembangan dunia seni pun tidak bisa dilepaskan dari peranan pemerintah untuk meningkatkan koneksi internet di Indonesia. Karena, hal tersebut akan berpengaruh terhadap sistem kecepatan berkomunikasi dan berkreativitas dalam dunia seni.

--

--