Mengenal 10 Jenis Lisensi Open Source Populer

Rifqi Hilmy Zhafrant
6 min readJun 24, 2020

--

FOSS (Free and Open Source Software)

FOSS adalah perangkat lunak sumber terbuka ,perangkat lunak bebas bermakna lebih dari sekadar gratis, akan tetapi bermakna bebas untuk dipergunakan, disalin, dipelajari dan diubah.

Keuntungan menggunakan FOSS :

  1. Mengurangi biaya pembelian software
  2. Meningkatkan keamanan dan menghindari malware
  3. Keamanan privasi
  4. Pendidikan dan pembelajaran
  5. Kontrol penuh terhadap software yang digunakan

Lisensi

Lisensi secara umum dapat diartikan pemberian izin, hal ini termasuk dalam sebuah perjanjian. Definisi lain, pemberian izin dari pemilik barang/jasa kepada pihak yang menerima lisensi untuk menggunakan barang atau jasa yang dilisensikan. [Wikipedia]

Apa Pentingnya Lisensi?

Lisensi akan sangat berguna terutama jika anda membuat sebuah proyek open source . Proyek yang anda buat jika dipublikasikan tanpa diberikan lisensi, maka setiap orang bisa melakukan apapun(copy,distribusi,modifikasi) terhadap source code anda tanpa takut dikenakan perkara hukum yang mengikat.

Untuk melindunginya anda dapat menggunakan lisensi-lisensi Open Source untuk melindungi karya anda.

Lisensi Open Source

Lisensi Open Source adalah jenis lisensi yang mengizinkan source code dilihat, dimodifikasi, digunakan, dan didistribusikan sesuai dengan persyaratan tertentu Lisensi Open Source dibagi menjadi 2 macam, yaitu lisensi Permissive dan lisensi Copyleft . Perbedaan yang utama dari kedua lisensi ,yaitu :

Lisensi Permissive mengizinkan untuk melakukan re-license atau mengubah lisensi program baru (lisensi baru boleh tidak sama dengan lisensi sumber).

Lisensi CopyLeft mengharuskan lisensi baru harus sama dengan lisensi sumber.

Berikut adalah lisensi untuk proyek Open Source :

Permissive

  1. Apache License 2.0
  2. Boost Software License 1.0
  3. MIT License (Paling populer)
  4. ISC License
  5. BSD 3-Clause License
  6. AFL

CopyLeft

  1. Mozilla Public License 2.0
  2. GPL versi 2
  3. GPL versi 3
  4. AGPL versi 3 (lisensi paling ketat)

Apache License 2.0

Lisensi Apache 2.0

Lisensi Apache merupakan lisensi paling populer kedua setelah lisensi MIT. Lisensi ini mengizinkan untuk penggunaan komersial, distribusi , modifikasi , penggunaan hak paten dan penggunaan personal.

Kondisi yang harus dipenuhi dalam memodifikasi program dengan lisensi ini adalah harus menyertakan lisensi dan copyright pada program, dan mendokumentasikan setiap perubahan yang dilakukan terhadap program sumber.

Batas-batas dalam lisensi ini,antara lain terbatas dalam pertanggungjawaban dari pemilik program aslinya, program tidak diperkenankan digunakan sebagai merek dagang , dan tidak ada garansi.

Boost Software License 1.0

Lisensi Boost Software 1.0

Lisensi Boost Software License 1.0 merupakan salah satu lisensi yang simpel yang mengizinkan untuk penggunaan komersil, distribusi, modifikasi, dan penggunaan pribadi.

Lisensi ini meminta untuk menyertakan lisensi dan copyright hanya jika program baru yang didistribusikan merupakan program open source .

Lisensi ini terbatas dalam hal pertanggung jawaban dan tidak adanya garansi.

MIT License

Lisensi MIT

Lisensi MIT merupakan lisensi yang paling populer yang mirip dengan Boost Software License. Lisensi MIT merupakan lisensi yang pendek dan sederhana yang mengizinkan penggunaan komersial, distribusi, modifikasi, dan penggunaan pribadi.

Pada MIT lisensi dan copyright harus disertakan baik program yang didistribusikan merupakan program open source maupun closed source.

Lisensi ini terbatas pada pertanggungjawaban distributor/pemilik dan tidak ada garansi produk.

ISC License (Internet Systems Consortium)

Lisensi ISC

Lisensi ISC merupakan lisensi yang singkat yang secara fungsi sama dengan MIT. Lisensi ini mengizinkan penggunaan komersil, distribusi, modifikasi, dan penggunaan pribadi.

ISC mengharuskan disertakannya lisensi dan copyright baik pada program closed maupun open source.

Lisensi ISC terbatas dalam pertanggungjawaban dan tidak memiliki garansi dari pemiliknya.

BSD 3-Clause License

Lisensi BSD 3-Clause

Lisensi BSD 3-Clause mirip dengan lisensi MIT, lisensi ini mengizinkan untuk penggunaan komersial, distribusi, modifikasi , dan penggunaan pribadi.

Perbedaannya dengan MIT terletak pada aturan larangan untuk menggunakan nama project atau kontributor untuk promosi produk/program baru. Selain itu dalam produk/program baru harus menyertakan lisensi dan copyright dari program asli.

Program berlisensi BSD 3-Clause memiliki keterbatasan dalam pertanggungjawaban dan tidak garansi dari pemiliknya.

AFL

AFL

AFL (Academic Free License) merupakan lisensi permissive yang mengizinkan penggunaan komersil, distribusi, modifikasi , penggunaan hak paten dan penggunaan perseorangan.

Lisensi ini tidak mengharuskan program barunya menjadi open source program namun mengharuskan untuk menyertakan lisensi dan copyright dan dokumentasi terhadap modifikasi source code.

AFL melarang penggunaan sebagai merek dagang dan memiliki keterbatasan pertanggungjawaban dan tidak adanya garansi dari pemilik/distributor.

Mozilla Public License 2.0

Mozilla Public License 2.0

Lisensi Mozilla Public License 2.0 dikenal sebagai weak copyleft license . Lisensi ini mengizinkan penggunaan komersil, distribusi, modifikasi , penggunaan hak paten, dan penggunaan pribadi.

Berbeda dengan lisensi Permissive , lisensi Copyleft cenderung memiliki banyak ketentuan. Pada lisensi mozilla ketentuannya yaitu program baru yang menggunakan lisensi ini diharuskan membuat programnya open source ketika didistribusikan. Lisensi dan copyright disertakan di dalam program, dan distribusi file diharuskan menggunakan lisensi yang sama (dalam beberapa kasus boleh memakai lisensi yang setipe).

Lisensi ini memiliki pertanggungjawaban yang terbatas, larangan digunakan sebagai merk dagang dan tidak memiliki garansi.

GPLv 2

GPL versi 2

GPL (General Public License) versi 2 banyak digunakan di berbagai software open source . GPLv 2 mengizinkan penggunaan komersil, distribusi, modifikasi, dan penggunaan pribadi.

Ketentuan lisensi ini yang harus dipathui yaitu jika menggunakan program asli berlisensi GPLv 2 maka program modifikasi harus open source, menyertakan lisensi dan copyright , menggunakan lisensi yang sama yaitu GPLv 2 juga dan mendokumentasikan perubahan yang dilakukan terhadap program asli.

lisensi ini memiliki batas pada pertanggungjawaban dan tidak menyediakan garansi.

GPLv 3

GPL versi 3

GPL (General Public License) versi 3 memiliki sedikit perbedaan dengan versi sebelumnya yaitu pada perizinan hak paten. Di versi 3 ini juga mengizinkan penggunaan komersil, distribusi,modifikasi dan penggunaan pribadi.

Ketentuan GPL versi 3 sama dengan versi sebelumnya yaitu software dibuat open source , penyertaan lisensi dan copyright pada program baru, program baru menggunakan lisensi yang sama, dan dokumentasi jika program aslinya dimodifikasi.

AGPLv 3

AGPL versi 3

AGPL (Affero General Public License) bisa dibilang merupakan lisensi copyleft paling kuat/ketat. Lisensi ini mengizinkan penggunaan komersil, distribusi , modifikasi , penggunaan hak paten , dan penggunaan individu.

AGPL mengharuskan program baru bersifat open source , melampirkan lisensi dan copyright program asli, mengharuskan program baru menggunakan lisensi yang sama, dokumentasi jika melakukan modofikasi terhadap program asli dan 1 tambahan lain yaitu menyediakan hak bagi pengguna yang menggunakan program berlisensi ini untuk mendapatkan source code program.

AGPL memiliki keterbatasan dalam pertanggungjawaban pemilik dan tidak adanya garansi.

--

--