Tokyo Cityscape Photo by Louie Martinez on Unsplash

Tutur Kota

Sekelumit Opini Tentang Fenomena Perkotaan Dan Segala Tetek Bengek-nya

Rifqi

--

Tentang Manusia

Manusia memang ditakdirkan untuk memiliki pemikiran dan rasa yang sangat kompleks. Bahkan semesta pun tidak cukup untuk memahami pikiran dan hati satu manusia. Sering kita dengar bahwa manusia itu merupakan makhluk sosial, dimana dalam kesehariannya pasti terjadi pertukaran ide, pendapat, dan rasa dengan manusia lain baik dalam bentuk singular maupun plural. Pertukaran tersebut biasa disebut sebagai interaksi sosial.

Namun sebenarnya apa yang membuat manusia disebut sebagai makhluk sosial? apakah memang seperti itu?

Menurut Aristoteles, istilah yang paling tepat untuk menyebut dan menggambarkan manusia sebagai makhluk sosial adalah Zoon Politicon. Mungkin banyak istilah-istilah lainnya seperti Homo Homini Socius yang diungkapkan oleh Adam Smith atau Homo Homini Lupus yang diungkapkan oleh Thomas Hobbes , namun disini aku tidak akan membahas lebih lanjut tentang itu, mungkin di lain kesempatan iya. Zoon Politicon terdiri dari dua padanan kata yaitu Zoon yang berarti hewan, dan Politicon yang berarti bermasyarakat. Secara harfiah manusia adalah hewan yang bermasyarakat. Artinya, manusia memiliki kodrat sebagai makhluk hidup yang menjalani kehidupan bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain.

Tapi, menurutmu apa itu bermasyarakat? Apakah itu penting?

Bermasyarakat merupakan sebuah kata dengan kata dasar masyarakat dimana pengertian kata masyarakat sendiri adalah sejumlah manusia yang ada dalam arti seluas-luasnya yang terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Disini ada dua kata yang ingin aku garis bawahi yaitu luas dan terikat. Luas memiliki arti bahwa masyarakat itu tidak hanya aku dan kamu tetapi juga kita dan mereka yang saling berkaitan dalam lingkup spasial maupun aspasial yang ada dan Terikat memiliki makna bahwa setiap manusia yang berkaitan tadi dirangkaikan dalam suatu sistem yang tak nampak namun dapat ditelaah.

Sebenarnya pemaknaan bermasyarakat itu juga sangat luas, dimana setiap masing-masing individu memiliki opini seluas mengatakan bahwa Kucing itu bukanlah Kucing. Tetapi berdasarkan substansi, luas dan terikat merupakan dasar dari arti bermasyarakat itu sendiri, dimana juga dapat disebut sebagai makhluk yang bersekutu.

Namun jika sudah bersekutu, memang manusia bisa apa? jika dipikir-pikir bukankah luas dan terikat itu adalah dua hal yang sangat kontradiktif?

Manusia-manusia itu memang sudah bermasyarakat, namun kebutuhan-kebutuhan penunjang manusia bermasyarakat itu masih kurang. dari situ munculah kebutuhan-kebutuhan yang mungkin telah dibuat hierarkinya sedari dulu, Kebutuhan tersebut mewakili aspek spasial maupun aspasial. Kebutuhan primer namanya, kebutuhan yang semua manusia membutuhkannya dan memang menjadi basis atau pondasi dari kehidupan bermasyarakat ataupun menjadi pondasi bagi kebutuhan selanjutnya. Kebutuhan primer terdiri dari Sandang, Pangan, dan Papan. Disini aku tidak akan mendetailkan ketiga hal tersebut, karena sebenarnya yang ingin aku bahas bukanlah ketiga hal tersebut, namun tentang salah satu dari tiga hal tersebut yaitu papan.

Mungkin kalian telah sering mendengar ketiga istilah tersebut, namun apa yang kalian tahu tentang papan? apakah papan itu? apakah suatu rumah dapat dikatakan sebagai papan?

Papan adalah suatu kebutuhan primer yang bentuknya rumah atau tempat berlindung sehingga mampu mempertahankan hidupnya. Hal paling dasar dan paling sederhana dari papan adalah sebuah shelter dimana pengertian shelter adalah tempat berlindung itu sendiri. Kebutuhan papan itu juga membentuk suatu hierarki yang terdiri dari beberapa tingkat, dari yang paling kecil yaitu rumah atau shelter sampai dengan kota. Akhir-akhir ini juga banyak masyarakat desa yang berpindah ke kota, yang biasa disebut dengan urbanisasi. Mereka datang ke kota dengan penuh harapan untuk menukarkannya dengan sekain sandang, sebungkus pangan dan sebuah papan.

Banyaknya definisi diatas membuatku bertanya. Jadi apakah sebuah kota itu sebuah papan?

Tentang Kota

Apa kaitan dari Manusia, Hidup Bermasyarakat, Papan, dan hal-hal lainnya yang telah ku paparkan sebelumnya? sebenarnya jika kau bertanya padaku, aku juga tidak tahu alasan dan jawaban tepatnya, namun yang ku tahu sebuah kota itu merupakan sentral dari hal-hal yang sudah disebutkan sebelumnya lebih tepatnya tengah-tengah garis agonik yang telah ditarik dari semua hal yang telah kusebutkan sebelumnya. Namun secara definisi apakah sebuah kota itu? mungkin banyak pendapat-pendapat professional yang ada tentang apa sebenarnya kota itu. Tapi apa sebenarnya Kota itu?

Kota secara etimologi merupakan suatu daerah perumahan dan bangunan-bangunan yang merupakan satu kediaman dari masyarakat kota tersebut. Kembali ke masyarakat, bahwa memang setiap manusia butuh ruang untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Arnold Toynbee kota selain merupakan pemukiman juga merupakan suatu kekompleksan yang khusus dan bahwa setiap kota memiliki pribadinya masing-masing. Sintesis dari pengertian kota secara etimologi dan arnold toynbee bahwa kota itu sebagai tempat tinggal semua hewan bermasyarakat itu, dalam kota terdapat kekompleksan setiap hierarki yang ada dan suatu kota itu memiliki ciri khas nya sendiri-sendiri.

Kota memang punya daya tarik mistisnya tersendiri layaknya petrikor yang sekali kita menciumnya, pasti kita akan selalu rindu kepadanya. Sekali lagi aku katakan, apakah sebuah kota itu papan? menurutku aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu karena jawaban itu ada di kamu, kamu, dan kamu yang sedang membaca ini.

Kenapa tentang kota lebih sedikit daripada tentang manusia? karena sebenarnya unsur pembentuk dari suatu kota itu adalah hewan-hewan yang bermasyarakat di dalamnya, yang tidak lain adalah manusia. Manusia lah yang membuat ciri dan pribadi masing-masing kota tersebut, manusia lah yang membentuk wajah kota itu, dan sekali lagi manusia lah yang bertanggung jawab untuk itu.

Jika engkau menyalahkan suatu fenomena dalam suatu kota ke seseorang atau lembaga, berkacalah terlebih dahulu mungkin hewan itu yang menyebabkan fenomena itu.

Ditulis di waiting room airport dan diiringi dengan Pathway Of The Wind dan The Name Of Life karya Joe Hisaishi.

--

--