Import Master Data — Modul Agriculture Management pada Odoo 16

Rizka Nisrina Nabila
6 min readMay 25, 2024

--

Halo Pembaca Setia Medium! 👋🏼

Tulisan ini akan membahas Import Master Data — Modul Agriculture Management pada Odoo 16✨

Link Google Drive: Klik di sini

Pada sesi kali ini, pastikan kamu telah memiliki modul “Agriculture Management Odoo”. Jika sudah aktif maka status akan menjadi “Installed” seperti pada gambar berikut. Ini berarti kamu bisa memulai tutorial ini. Jika kamu menggunakan VPS juga pastikan sudah terdapat modul tersebut dan aktifkan developer mode.

Seed

“Seed berisikan data tentang jenis-jenis benih yang digunakan dalam pertanian. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengelolaan dan pelacakan stok benih, sehingga petani dapat memastikan mereka memiliki benih yang tepat untuk ditanam pada waktu yang tepat.“

Buka modul tersebut. Pada bagian navbar klik “Configuration” pilih “Seed”. Untuk melakukan import data pada halaman ini, klik “Favorites” > “Import records” > “Upload File”, lalu masukkan file “Seed” pada link Google Drive yang saya lampirkan di awal. Setelah itu klik “Test” di sebelah kiri atas, maka akan muncul notifikasi “Everything seems valid”. Jika sudah seperti ini, maka klik “Import”.

Tampilannya akan menjadi seperti ini. Saat ini kamu telah berhasil mengimport data untuk “Seeds”. Selanjutnya lakukan hal serupa untuk “Farmers”.

Farmer

“Farmer berisikan data mengenai petani yang terlibat dalam pengelolaan lahan pertanian. Hal ini bertujuan untuk memudahkan manajemen informasi petani, termasuk detail kontak dan lahan yang mereka kelola, sehingga memudahkan koordinasi dan pelaporan.”

Pilih file “Farmer” pada link drive sebelumnya. Pada bagian navbar klik “Configuration” pilih “Farmer”. Untuk melakukan import data pada halaman ini, klik “Favorites” > “Import records” > “Upload File”, lalu masukkan file “Farmer” pada link Google Drive yang saya lampirkan di awal. Setelah itu klik “Test” di sebelah kiri atas, maka akan muncul notifikasi “Everything seems valid”.

Jika sudah seperti ini, maka klik “Import”. Jika kamu telah berhasil mengimport data untuk “Farmers”, maka tampilannya akan seperti ini.

Location

“Location berisikan data lokasi lahan pertanian, termasuk koordinat geografis dan deskripsi lahan. Hal ini bertujuan untuk membantu dalam pengelolaan lahan dan penentuan lokasi penanaman serta penyiraman, serta memastikan pengelolaan sumber daya yang efisien.”

Lakukan cara yang sama untuk “Locations”. Gunakan file “Location”. Pastikan “Everything seems valid.”

Sehingga, jika kamu berhasil, maka tampilannya akan seperti ini.

Vehicles

“Vehicles berisikan data kendaraan yang digunakan dalam operasional pertanian. Hal ini bertujuan untuk memudahkan manajemen pemeliharaan dan penggunaan kendaraan, sehingga operasional di lapangan dapat berjalan lancar tanpa hambatan karena masalah kendaraan atau alat.”

Sekarang, masih pada bagian yang sama “Configurations” > “Vehicles”. Untuk mengimport data vehicles, kamu perlu mengaktifkan modul “Fleet” dibagian “Apps”. Jika sudah aktif, maka status “Fleet” menjadi “Installed” seperti pada gambar berikut. Jika kamu menggunkan VPS juga berarti kamu harus memiliki modul ini.

Sekarang, buka modul “Fleet” tersebut, pada bagian navbar “Configuration” klik “Models”. Masukan file dengan nama “Model of a vehicle (fleet.vehicle.model)” yang sudah didownload sebelumnya dengan cara yang sama.

Pastikan “Everything seems valid”. Setelah diimport, maka akan nampak daftar model seperti ini.

Setelah membuat model untuk vehicles, kita akan mendaftarkan vehicles tersebut. Caranya, pada bagian navbar klik “Fleet” > “Fleet” > “Favorites” > “Import records” lakukan step di awal untuk langkah ini. Gunakan file “Vehicle (fleet.vehicle)”. Jika berhasil maka tampilannya akan seperti ini, untuk mendapatkan tampilan seperti ini klik logo “List” di bagian kanan.

Setelah itu, buka kembali modul “Agriculture Management” pada bagian navbar klik “Configurations” > “Vehicles”. Lakukan import data pada halaman “Vehicles” dengan cara yang sama seperti di awal. Gunakan file dengan nama “Vehicle agriculture manag” pada langkah ini. Jika kamu berhasil, maka akan terlihat daftar vehicle sebagai berikut.

Crops

“Crops berisikan data tanaman yang dibudidayakan/diproduksi, termasuk jenis tanaman dan informasi pertumbuhan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pemantauan dan manajemen tanaman, memastikan setiap tanaman mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan fase pertumbuhannya.”

Gunakan file dengan nama “Crop Request”. Cara untuk melakukan import data pada bagian ini sama seperti sebelumnya. Klik “List” di bagian pojok kanan. Akan terlihat tampilan seperti berikut jika kamu berhasil melakukan import data untuk crops. Perhatikan kolom “Reference” kode ini akan digunakan menyesuaikan sistem kamu saat ini.

Pesticide Details

“Pesticide Details berisikan informasi detail mengenai pestisida yang digunakan, termasuk jenis dan detail lainnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan penggunaan pestisida yang aman dan efektif, serta membantu dalam pemantauan dan pelaporan penggunaan bahan kimia di lahan pertanian.”

Pada modul “Agriculture Management” di bagian navbar klik “Pesticide Request”. Untuk mengimport data, gunakan file dengan nama “Pest Details” yang berada di drive. Kemudian, lakukan hal serupa seperti langkah awal untuk melakukan import. Jika import berhasil, maka hasilnya akan anmpak sebagai berikut.

Pesticide Request

“Pesticide Request berisikan permintaan penggunaan pestisida yang perlu disetujui sebelum digunakan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kontrol yang ketat terhadap penggunaan pestisida, mengurangi risiko penyalahgunaan dan dampak negatif terhadap lingkungan.”

Gunakan file bernama “Pest Request” untuk melakukan import data pada bagian ini. Jika berhasil, maka akan terdapat tampilan sebagai berikut. Perhatikan, untuk kode “References” dan “Crops” akan digenerate berbeda-beda secara otomatis dari sistem. Pastikan kode tersebut sesuai dengan sistem kamu saat ini.

Damage and Loss

“Damage and Loss berisikan data mengenai kerusakan dan kerugian yang terjadi di lahan pertanian, termasuk penyebab dan dampaknya. Hal ini bertujuan untuk membantu dalam identifikasi dan analisis masalah yang terjadi di lapangan, sehingga tindakan pencegahan dan perbaikan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efektif.”

Selanjutnya, untuk import data pada “Damage and Loss” gunakan file bernama “Damage & Loss”. Lalu, lakukan “Import records”. Setelah di upload filenya dan berhasil, maka tampilannya akan sebagai berikut.

Demikian import data yang bisa dilakukan pada modul Agriculture Management. Semoga sedikit banyak bisa membantu dan bermanfaat. Mohon maaf atas kekurangan yang ada.

Selamat mengeksplore lebih jauh pada modul ini. Selamat mencoba!

Link YouTube: https://youtu.be/wTGKFFFdPKM

Artikel ini dibuat sebagai tugas kelompok (4) UAS mata kuliah Konfigurasi ERP Semester Genap 2023/2024.

Prodi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
Dosen: Dr. Ir. Agung Terminanto, M.B.A.

– Rizka Nisrina Nabila (21066653344)

--

--