Jago Last Wish - Ux Case Study

Putu Roby Adhitya Sapanca
4 min readSep 28, 2022

--

Photo by Alvaro Reyes on Unsplash

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (DTS Pro 2022 Batch 3) dengan Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Bank Jago.

Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang studi kasus UX mengenai Jago Last Wish, sebuah fitur dari Bank Jago untuk membuat wasiat digital yang bisa berisi harapan hidup ataupun harapan pasca-hidup nanti. Pada studi kasus ini saya menggunakan tools desain Figma serta berkolaborasi dengan rekan saya di kelompok 2 kelas UIX3-A8 yaitu Berlian Putri I. Bu ulolo, Almyra Rosedyana, Muhammad Arif Hidayatullah dan Deni Saputra

Latar Belakang

Bank Jago ingin memperkenalkan fitur yang berkaitan dengan asuransi jiwa. Namun tidak ingin fitur ini dipandang dari kacamata negatif sebagai pencegahan dari hal yang tidak diinginkan. Asuransi jiwa bisa juga digunakan untuk hal positif seperti memenuhi harapan yang ingin dicapai kelak.

Saat ini sudah banyak tempat untuk mendapatkan produk asuransi jiwa lengkap dengan detail dan harganya. Tentu ini bukanlah tipe produk yang Jago inginkan. Fitur Jago dibuat untuk mendukung gaya hidup pengguna dan juga membantu mereka mencapai tujuan hidup, bukan sekedar menjual produk keuangan.

Untuk itu, saat ini kami membutuhkan sebuah solusi atau layanan berupa prototipe desain untuk aplikasi mobile dalam rangka membantu pengguna untuk membuat perencanaan yang mengantisipasi kejadian yang tak terduga di masa depan yang bisa mempengaruhi penghidupan dan/atau kesejahteraan keluarga mereka. Tidak menutup kemungkinan juga pengguna menggunakan fitur ini untuk tujuan sosial, berkontribusi di lingkungan dan komunitas sekitar mereka bahkan setelah meninggal.

Oleh karena itu, Jago Last Wish hadir sebagai solusi untuk membuat wasiat digital dengan mudah yang didukung oleh asuransi jiwa untuk memenuhi harapan-harapan para pengguna.

Objektif

  • Membuat wasiat dengan mudah
  • Memudahkan penghitungan pembayaran bulanan
  • Melakukan proses pembayaran serta klaim yang mudah

Design Process

Dalam studi kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan.

Define

Dalam tahap Define ini, kami menempatkan diri kami sebagai user dan menentukan pain points yang akan dialami oleh user. Kami juga mendiskusikan tentang How-Might We yang akan mempermudah user.

Ideate

Pada tahap ideate ini kami melakukan diskusi lagi dari How-Might We yang sudah dipilih untuk menemukan ide-ide dan solusi dalam mengatasi permasalahan yang ada.

Kami mengevaluasi kembali ide-ide tersebut dengan mengkategorikan tiap ide dengan bentuk affinity diagram, lalu selanjutnya memprioritaskannya ke beberapa kelompok sesuai matriks user value dan effort.

Userflow

Wireframe

Style Guide

Prototyping

Setelah melakukan proses diatas kami melanjutkan membuat mockup design UI Jago Last Wish serta membuat prototype-nya.

Hasil Prototype

Testing

Kami mempersiapkan Stimulus User Research untuk kemudian melakukan In-Depth Interview & Usability Testing kepada responden.

Dengan menggunakan metode SEQ (Single Ease Question) dari skala 1–7 kami mendapatkan nilai 6.5.

Kesimpulan

Dari hasil testing dapat disimpulkan bahwa user dapat menyelesaikan seluruh task. Namun, terdapat hal-hal yang bisa ditingkatkan diantaranya beberapa tombol masih belum berfungsi ketika di klik, penggunaan icon dan warna harus disesuaikan dengan desain utama Jago Last Wish dan perhatikan detail-detail kecil pada design agar lebih enak dilihat user.

Sekian Jago Last Wish — UX Case Study dari kami. Terima kasih sudah membaca!

--

--