JUARA KEDUA (SEBUAH TULISAN)

Refi Wisnu
1 min readJan 4, 2021

--

Keputusan juri tidak bisa digugat, aku pun menjadi juara kedua.

Malam itu ialah puncak dari apa yang bisa aku pertahankan, tak ada lagi yang bisa diharapkan untuk merubah keputusanmu.

Keputusan yang kau ucapkan dengan yakin tanpa penyesalan, membuat sesak di dada bagaikan menghirup asap bus mayasari yang sedang melaju kencang.

Suasana pun mulai terasa berubah, angin yang dulunya menyejukkan, kini membuatku lemah dan mengingat sesuatu hal yang tak nyaman untuk diingat.

Waktu dan laju motorku terus bergerak, sering kali mereka memanggil kenangan masa lalu dimasa perjuangan dahulu.

Tak ada lagi yang bisa dilakukan untuk merubah keadaan.

Keputusanmu seperti keputusan juri, tak bisa digugat, tak bisa disalahkan, yang mengerti hanya kamu dan yang memilih tentu kamu.

Kamu itu kamu, kamu wahai sang pujaan hati. Itu keputusanmu.

Dia yang kau juara utamakan, yang selalu kau rahasiakan demi kebaikan kita.

Aku pun menjadi juara kedua yang hanya bisa mengalah.

Mengalah untuk bahagiamu, mengalah untuk bersadar diri dan menjadi dewasa.

Kini kau ceria, kau kembali tertawa.

Aku menghargai keputusanmu.

Untuk menjadi juara kedua dengan perasaan yang sulit punah. Aku cinta kamu, Semoga bahagia 😊

Kamis 28 Juni 2018.

Refi Wisnu Pradana

--

--