Jago Last Wish — UX Case Study

Rosalinda Riana
6 min readNov 28, 2021

--

Jago Last Wish: Jago Impian

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Skilvul dan Bank Jago sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Bank Jago.

Latar Belakang

Asuransi merupakan sesuatu yang sangat penting di masa sekarang. Pentingnya perencanaan masa depan yang matang sangat dibutuhkan demi masa depan yang lebih baik. Pada project kali ini, Skilvul bersama Bank Jago memiliki Challenge untuk peserta Skilvul Virtual Internship untuk membuat sebuah fitur “Last Wish”. Last Wish merupakan fitur yang memiliki tujuan untuk mengatur rencana Asuransi Jiwa yang lebih positif, dimana para penggunanya dapat membuat rencana yang dipakai untuk menjamin kehidupan yang seru dan menyenangkan.

Objektif

  • Membuat langkah pembuatan wasiat yang mudah sehingga pengguna bisa memasukan beragam jenis permintaan
  • Memudahkan pengguna untuk menghitung pembayaran bulanan yang diperlukan atas bentuk wasiat yang diinginkan
  • Pengelolaan terhadap komitmen yang dibuat

Peran dalam Tim

Pada proses pembuatan desain ini, saya berkolaborasi dengan tim saya yaitu Salahuddin Al Ayyubi & Adam Septa Alghifari. Dalam tim ini, semua berperan dalam proses Design Thinking, User Flow, Wireframe, UI Styleguide, UI Mockup dan Prototyping.

UX Design Process

Design Thinking Process — Picture from Pinterest

Dalam proses ini saya memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process karena dengan menggunakan metode Design Thinking, semua aspek yang akan kita buat dapat kita sesuaikan dengan target user kita. Selain itu dengan menggunakan metode ini, kita bisa menata kembali masalahnya dalam sudut pandang manusia sehingga akan ditemukan solusi yang detail serta memiliki tujuan yang jelas berdasarkan dari proses brainstorming yang out of the box. Sehingga diharapkan fitur Last Wish dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

1 — Empathize

Tahapan pertama yang dilakukan dalam proses Design Thinking adalah Emphatize. Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan pemahaman terhadap masalah pengguna, mencoba menyelesaikan masalah dan mencari informasi terkait pengalaman pengguna aplikasi asuransi jiwa lainnya melalui sumber lainnya. Akan tetapi dalam proyek ini, kami sudah diberikan brief proyek terkait informasi pengguna, sehingga kami hanya memahami informasi yang telah diberikan dan menganalisa secara mandiri lebih dalam dengan melakukan benchmarking.

2 — Define

Selanjutnya, sebelum membuat proses desain agar menjadi sebuah solusi yang tepat bagi pengguna aplikasi edukasi online adalah dengan melakukan benchmarking ke salah satu platform edukasi online lainnya dan mencoba untuk mengevaluasi beberapa fitur yang kurang sesuai dengan pengalaman pengguna. Kami mendefinisikan kesulitan yang pengguna alami pada saat menggunakan sebuah aplikasi edukasi online dengan “Paint Points” dan menentukan ide-ide yang menarik untuk mengatasi permasalahan yang telah didefinisikan dengan menggunakan “How Might We”.

Pain Points

Kami menggunakan Figma dalam membuat “Pain Points”. Fitur yang digunakan adalah FigmaJam file, dalam fitur ini kami meletakkan beberapa sticky notes untuk mendefinisikan beberapa ketidaksesuaian dan kesulitan yang dialami pengguna aplikasi asuransi jiwa sebelumnya.

How-Might We

How-Might We ini berisi tentang pertanyaan singkat yang men-trigger brainstorming. Pada tahap ini kami menentukan tentang ide solusi yang out of the box untuk memecahkan permasalahan yang ada dengan menggunakan sticky notes. Setelah itu, kami melakukan voting untuk memilih ide solusi yang menurut kelompok menarik untuk diimplementasikan.

3 — Ideate

Kami melakukan brainstorming untuk pengembangan fitur Last Wish dalam aplikasi Bank Jago yang akan kami buat. Dalam tahapan ini, ada 2 tahapan yang dilakukan yaitu “Solution Idea” dimana kami memikirkan beberapa ide menarik yang dapat menjadi solusi permasalahan user dan pada tahapan kedua, kami mengelompokkan ide tersebut dengan menggunakan “Affinity Diagram”.

Solution Idea

Kami memberikan beberapa ide menarik terkait fitur-fitur menarik yang dapat diimplementasikan pada fitur Last Wish yang akan kami buat melalui “Solution Idea”.

Affinity Diagram

Mengklasifikasikan beberapa ide solusi yang sejenis sangat penting dilakukan untuk mempermudah proses desain.

Prioritize Ideas

Setelah kami brainstorming terkait ide solusi, kami melakukan voting bersama untuk menentukan fitur yang menjadi prioritas utama. Kami mengelompokkan ide solusi dengan menggunakan area diagram menjadi 4 kuadran yaitu “Yes, do it Now”, “Do Next”, “Later”, dan “Do Last”. Berikut ini merupakan gambar kelompok fitur dari “Yes, do it Now” yang menjadi prioritas utama desain kami.

Crazy 8's

4 — Prototyping

Prototyping merupakan proses yang menghabiskan waktu yang cukup lama karena kita harus membuat detail setiap desain yang sesuai dengan kebutuhan pengguna akan tetapi tampilannya harus tetap menarik atau user friendly. Proses Prototyping kami lakukan secara individu untuk mengembangkan User Interface Design yang sesuai dengan keinginan kita. Beberapa proses yang saya buat pada tahapan Prototyping ini adalah:

  • User Flow
  • Wireframe
  • UI Style Guide
  • UI Design

Prototyping

Berikut ini merupakan hasil Prototype dari Fitur Last Wish yang saya buat:

5 — Testing

Testing dilakukan untuk menguji langsung Prototype dari fitur Last Wish ke pengguna agar dapat mengetahui bagaimana umpan balik pengalaman pengguna pada saat menggunakan aplikasi yang dibuat. Saya menggunakan metode Depth-in Interview & Usability Testing untuk mengeksplorasi bagaimana umpan balik dari pengguna secara lebih dalam. Parameter penilaian saya tentukan dengan menggunakan Single Ease Question (SEQ), dimana responden akan menilai kemudahan penggunaan pada setiap Task dengan meminta responden untuk menilai dalam skala 1 sampai 5 untuk menanyakan tingkat kegunaan, kemudahan dan kepuasan dari responden setiap menyelesaikan alur.

Tujuan Research

  1. Mengetahui kebutuhan pengguna dalam menggunakan Fitur Last Wish dalam aplikasi.
  2. Mengetahui kebiasaan pengguna dalam mengalokasikan uangnya
  3. Mengetahui tingkat kegunaan, kemudahan, dan kepuasan dari pengembangan Fitur Last Wish yang ditawarkan pada alur “Jago Impian”

Kriteria Responden

  1. Berusia 25–35 tahun
  2. Pekerjaan sebagai karyawan/karyawati pada instansi apapun
  3. Berdomisili di wilayah perkotaan Indonesia
  4. Memiliki kemampuan Bahasa Indonesia sebagai native language
  5. Tingkat pendapatan SES A & B

Research Scenario

  1. Pembuka
  2. Penjelasan tujuan research & alur proses kegiatan
  3. Wawancara
  4. Menjelaskan singkat tentang Fitur Last Wish
  5. Usability Testing
  6. Pertanyaan Pasca Tes
  7. Penutup

Responden

Hasil Research

Temuan hasil research yang sudah saya lakukan adalah:

  1. Keseluruhan flow pada fitur sudah cukup bagus.
  2. Pemilihan warna setiap UI hampir mirip sehingga menjadi monoton
  3. Perlu adanya beberapa perbaikan pada UI agar tidak membingungkan dan sisi keamanan lebih diperhatikan lagi.

Usability Metrics

Pada research ini saya menggunakan Single Ease Question (SEQ) sebagai metode pengukuran pengukuran yaitu menilai setiap alur dengan menggunakan Skala Likert dari 1–5 untuk mengukur kemudahan pengguna dari keseluruhan proses, lalu hasilnya dirata-rata

Berikut 3 Task dalam Usability Testing:

  • Task 1 : Jago Impian
  • Task 2 : Bantuan
  • Task 3 : Serah Terima Wasiat

Single Ease Question (SEQ)

Hasil SEQ dari Usability Testing dari Task 1- Task 3 yang saya tanyakan dari wawancara responden ini adalah sebesar 3,66 dimana terdiri dari skor berikut:

  • Task 1 : Jago Impian (3)
  • Task 2 : Bantuan (5)
  • Task 3 : Serah Terima Wasiat (3)

Kesimpulan

Kebutuhan pengguna yang diutamakan dalam Fitur Last Wish adalah mempermudah untuk membuat rencana masa depan yang berrhubungan dengan asuransi yang lebih positif. Last Wish yang kami buat ini memiliki fitur pendukung yang dapat melengkapi kebutuhan pengguna dalam merencanakan masa depannya seperti pengguna dapat melihat history transaksi melalui kalender pengingat, terdapat beberapa alternatif yang dapat membantu user dalam memakai fitur, dan ada kustom Last Wish yang membuat user dapat dengan fleksibel menentukan rencana masa depannya. Dengan pengembangan yang kami lakukan ini, Fitur Last Wish dapat memberikan kemudahan dan menjadi solusi yang tepat untuk kebutuhan user.

Rekomendasi Selanjutnya

Walaupun Fitur Last Wish ini sudah memenuhi beberapa kebutuhan pengguna dengan pengalaman yang cukup baik. Saya sangat menyarankan untuk pengembangan lebih lanjut mengenai beberapa peningkatan tampilan maupun fitur yang dapat diimplementasikan dengan baik. Berikut beberapa hal yang menjadi poin penting bagi saya:

  1. Perlu adanya penjelasan yang lebih detail mengenai Fitur Last Wish agar pengguna yang awam dapat mengetahui tujuan utama dari fitur tersebut.
  2. Tampilan UI harus dibuat semenarik mungkin dan tidak monoton agar user tertarik.

--

--