Tentang Constraint
Batasan itu Justru Memudahkan
bayangkan kamu lagi main game open-world yang super luas. Kamu bisa pergi ke mana saja, naik mobil, berenang, bahkan manjat gedung. Tapi, ada satu hal yang gak bisa kamu lakukan: masuk ke rumah-rumah yang bukan bagian dari misi. Pintu-pintu rumahnya dikunci, bukan karena developer malas bikin interiornya (atau mungkin iya?), tapi karena itu bagian dari constraints — batasan yang sengaja dibuat agar pemain tetap fokus pada misi utama dan gak nyasar ke tempat yang nggak relevan.
Apa Itu Constraint?
Dalam desain, constraints adalah aturan yang membatasi interaksi user untuk menghindari kesalahan dan menyederhanakan user experience. Batasan ini bukan untuk bikin ribet, tapi justru untuk mempermudah hidup user.
Kita sering melihat constraints atau batasan dalam kehidupan sehari-hari tanpa menyadarinya. Misalnya, kunci rumah hanya bisa dimasukkan dengan posisi yang benar, remote TV punya bentuk tombol tertentu untuk fungsi tertentu, ATM gak akan mengeluarkan uang kalau saldo gak cukup (iyalah!) dan wanita gak akan mau lanjut menjalin relationship jika sudah bilang “Kamu terlalu baik untukku, kita temenan aja ya”.
Dalam desain UI/UX, constraints bertindak sebagai aturan yang membatasi tindakan user supaya mereka gak tersesat atau melakukan kesalahan. Seperti kata Don Norman dalam buku “The Design of Everyday Things” (hal. 125):
“Affordances suggest the range of possibilities, constraints limit the number of alternatives. The thoughtful use of affordances and constraints together in design lets a user determine readily the proper course of action, even in a novel situation.”
Artinya, dengan adanya batasan yang jelas, user diarahkan untuk menggunakan suatu produk dengan cara yang benar — tanpa harus membaca manual book setebal kamus.
Kenapa Penting Memahami Constraints?
Tanpa constraints, desain bisa jadi terlalu bebas dan malah bikin user kebingungan. Analogi gampangnya: kalau di jalanan gak ada marka atau lampu lalu lintas, apa yang bakal terjadi? Kacau! Semua orang bakal jalan sesuka hati dan risiko kecelakaan meningkat. Constraints dalam desain berfungsi seperti rambu lalu lintas — membantu user tetap berada di jalur yang benar.
Constratint yang jelas dalam UI/UX bisa:
- Mencegah kesalahan sebelum terjadi
- Membantu user memahami cara kerja sistem tanpa perlu banyak berpikir
- Menyederhanakan experience agar lebih cepat dan efisien
Sebagai contoh dan penerapan dalam UI design, coba kamu pikirin tuh kalau di aplikasi transfer uang, kita bisa mengetik huruf di kolom nominal. Atau kalau tombol “Hapus Semua” diletakkan bersebelahan dengan tombol “Kirim Uang” tanpa konfirmasi. Kacau, kan?
Menurut William Lidwell dalam “Universal Principles of Design” (hal. 60):
“Constraints are elements of design that limit the actions that can be performed, reducing the possibility of user error.”
Dengan kata lain, constraints membantu mengurangi risiko user melakukan kesalahan yang bisa berakibat fatal.
Penerapan Constraints dalam UI/UX
Seperti yang disebutkan diatas tadi, dalam design digital, constraints digunakan untuk menyederhanakan user expereince dan mencegah kesalahan. Beberapa contoh penerapannya:
- Input Field yang Sesuai Konteks
- Kolom nomor telepon hanya menerima angka.
- Form email harus mengandung ‘@’ supaya nggak salah format.
- Password minimal 8 karakter dengan kombinasi huruf dan angka untuk keamanan.
2. Tombol yang Tidak Bisa Diklik (Disabled Button)
- Tombol “Submit” hanya aktif setelah semua data diisi.
- Tombol “Next” di wizard form tetap abu-abu kalau belum ada input.
3. Desain Navigasi yang Mengarahkan user
- Dalam aplikasi mobile banking, tombol transfer nggak langsung mengirim uang, tapi ada langkah konfirmasi dulu.
- Dalam e-commerce, tombol “Beli Sekarang” harus dipisahkan dengan “Hapus Keranjang” untuk menghindari kesalahan pembelian.
“Implementing constraints in design can streamline user interactions, making the experience more intuitive and reducing the chance of error.”
Jadi, constraints itu bukan sekadar pembatas, tapi juga cara untuk membuat user journey lebih mudah dan bebas drama.
Kesimpulan
Constraints dalam desain UI/UX adalah batasan yang membantu pengguna melakukan hal yang benar dan menghindari kesalahan. Seperti pagar di jalan raya, mereka bukan untuk membatasi kebebasan, tapi untuk menjaga keselamatan.
Jadi, lain kali kalau kamu lihat tombol submit yang masih abu-abu atau kolom yang nggak bisa diisi sembarangan, jangan kesel dulu. Itu bukan karena aplikasi nge-lag, tapi karena desainernya sayang sama kamu dan nggak mau lihat kamu frustrasi. 😆