Ruthapriyantis
2 min readDec 13, 2022
6/11/22
6/11/22

Kebetulan? Atau jawaban doa?

Tulisan dengan background merah ditulis oleh temanku, Frans Nainggolan. Sedangkan, yang berlatar abu-abu aku yang menuliskannya kurang lebih sebulan yang lalu. Tulisanku terinspirasi setelah kubaca tulisannya, dan kurasa benar apa yang dituliskannya. Maka kutuliskan ulang berdasarkan pengalamanku bahwa tidak ada yang namanya kebetulan.

Tidak ada yang kebetulan, hanya saja sebuah pilihan yang akhirnya menuntun kita pada suatu arah tertentu hingga pada suatu ketika kita boleh sampai pada titik ini. Sebenarnya, perjalanan kita pun masih penuh misteri; akan bertemu siapa kita hari ini, apakah besok masih diberikan kesehatan dan kehidupan yang baru, dan hal lainnya yang banyak tak kita ketahui. Saat menuliskan hal terkait kebetulan, besok paginya aku langsung di tegur dari bahan sate yang aku gunakan.

Doa adalah satu satu yang akhirnya membantu kita lebih terbuka untuk memilih yang lebih sering kita katakan ‘kebetulan’ itu. Apa yang kita doakan dan rindukan untuk dikerjakan bukan suatu kebetulan. Jikalau doa kita tidak dijawab, mungkin hal ini terjadi karna ada doa orangtua kita, saudara kita, atau orang terkasih kita yang mendoakan terbaik bagi kita.

Kemarin aku kasih contoh seperti ini, nah ini merupakan contoh satu hal yang bukan melalui suatu dorongan dalam doa tetapi sekedar ikut2 tren.

Seringkali kita melihat sesuatu yg wah nya saja pada seseorang tetapi nyatanya ia pun untuk meraih hal itu perlu daya juang lebih dari sesamanya. Dimulai dari gift, doa, mimpi dan daya juang. Jadi tidak ada yang namanya suatu ‘Kebetulan’.