Hoka Gata, 9th

GATA LÒN INÒ
5 min readJan 22, 2024

--

In 9th january

Photo by Anant Jain on Unsplash

Good morning, aku terjaga telat nih. Setelah suara mamak memanggilku berkali kali dari luar pintu karena lampu dikamarku belum menyala.
"Mirah! Bangun, sudah hampir jam 6 nih"
"Ya mak!"
Aku bangkit, berlari kecil ke kamar mandi karena rasanya BAB ku sudah di ujung pintu ingin segera keluar.
"Mirah, cepat"
Ya allah, begini salah, begitu salah, belumlah 5 menit aku menikmati hal terenak didunia ini sudah dipanggil lagi. Bukankah BaB banyak melahirkan inspirasi? Benar kan?

"Apa?"
"Tu hape mu berdering terus"
"Biarin, nanti kuangkat, kalau gak, angkat sebentar" teriakku dari balik pintu WC

Sepertinya tidak enak lama-lama menghabiskan waktu di bilik ini, karena khayalanku buyar saat mamak memanggilku untuk kesekian kalinya.

"Wah, ka ismi menelponku"
"Halo kak, kenapa? Aku dari WC. Urgentkah?"
"Iya, ini kami on the way ke Aceh Tengah tolong bantu kami ya dilapangan. Kita bakal 1 minggu nih. Kamu prepare terus. Ketemu ditempat biasa ya"
"Iya kak.. aku nyelesain pekerjaan dulu, kan masih lama nyampe sini. Masih 4 jam lagi"
Aku menutup telpon dari kak ismi, dan memasukkan beberapa potong baju kedalam ranselku. Yach beginilah kalau kerja freelancer, harus siap ditodong kapan saja. Dan bekerja lebih fleksible

"Mak, aku nanti ke Aceh Tengah ya bareng kak Ismi. Seminggu disana"
"Iya, dijemput?"
"Di jemput ditempat biasa. Aku minta adek aja antar ke sana"

Mamak, sudah tau kalau aku punya kebiasaan kerja yang mendadak, jadi dia tidak pernah bilang ngak kalau aku minta izin pergi. 1000% sudah percaya.

"Yuhuuuu.. berangkat lagi"
Tas ransel merk onixer sudah hampir 3 tahun menemani perjalananku. Simple tapi bisa untuk paking 1 minggu bagi yang bawaannya 4 pasang baju, 3 celana berwarna gelap, handuk kecil, peralatan mandi dan tentunya pakaian dalaman serta beberapa pritilan lainnya termasuk laptop, sandal jepit, sepatu kets dan tumbler. Peralatan make up hanya digunakan untuk acara tertentu, aku sering bawa pelembab yang merangkap body lotion, sabun cuci muka merangkap sabun badan, sunscreen, lipstik (2 buah), bedak tabur yang harganya cuman 3 ribu rupiah, eyeliner (ini wajib dan gak pernah terskip) dan juga deodorant, gunting kuku.

"Siap juga, lanjut makan dan menyelesaikan pekerjaan sedikit lagi"

Hampir 2 bulan ini aku menghabiskan waktu dirumah.aku paham setelah keputusan resign di tahun 2021 dan memutuskan menjadi freelancer maka aku harus siap dengan segala resikonya, kadang akan banyak pekerjaan sampe-sampe Harus kutolak, kadang juga sepi sampe berbulan-bulan. Orang mungkin melihat enak jadi aku, tapi mereka tak pernah tau di balik enak ada rasa takut, sedih, sepi bahkan insecure.

Makanya aku lebih memilih diam saat mereka bilang kalau aku hidupnya enak, punya banyak uang dan bisa pergi kemana aja . Biarin sajalah, aku tak peduli.

Jam menunjukkan pukul 3 sore, saat aku berangkat ke titik penjemputan. Agar nanti tidak kemalaman dijalan.

Bismillahirrahmanirrahim. Saatnya berangkat menuju kabupaten Aceh Tengah.

Akhirnya setelah bersemedi aku mendapatkan pekerjaan selama seminggu kedepan. Ya Allah aku lupa mengabarkan pada Gata aku akan pergi. Lewat ipad aku mulai menulis surat untuknya

"Hai Gata, sekarang aku sedang menuju kewilayah Aceh tengah salah kabupaten penghasil kopi terbaik di Dunia. Dataran tinggi yang memiliki suhu dingin. Tapi tak sedingin hubungan kita yang membeku. Asek.

Perjalanan hari ini juga ditemani rinai hujan dan juga lagu sendu dari tape mobil yang menambah syahdu perjalanan kami. Dan inilah waktu yang tepat untuk menggalau. Bukankah hujan mengandung rindu. Rindu terpendam pada Gata yang hoka?

Gata, hujan menemaniku, rasanya rinduku makin berkecamuk. Rindu ini masih terhimpun. Masih membeku. Masih tersimpan dan sangat rapi.

Gata, kamu tau tidak, jalannya sama seperti perjalananku mencari Gata. Kadang berlubang, kadang berkelok-kelok bahkan naik turun. Apalagi hujan, sehingga jarak pandang sangat pendek. Yach seperti itulah dekripsi perjalanan kita hanya untuk bertemu dan bertatap muka.

Gata, kami berangkat berempat ada Bang Ram, Evan, dan kak Ismi serta aku. Empat sekawan yang selalu kompak. 3 single satu married. Kita ini dipertemukan pada saat aku di dapat kontrak tahun 2021 lalu yang membuat kami makin solid.

Tapi, perjalanan sedikit sepi karena hujan diluar sana. Aku ingin tidur tapi rasanya belum mengantuk. Banyak hal yang ingin kuceritakan kepada kamu termasuk bagaimana yang jomblo sudah berpuluh tahun ini. Hahaha

Ini omongan ngarol ya, karena hujan dan teman-teman dimobil sudah tidur kecuali bang Ram dan Aku serta kamu Gata.

Aku adalah perempuan yang susah sekali untuk jatuh cinta karena aku takut bayangan masa lalu itu selalu hadir. Cinta pertamaku mungkin kamu Gata yang selalu datang kemimpi dengan wajah Blur tanpa banyak berbicara berbanding terbalik dengan aku yang sangat suka ngoceh, bercerita apapun, hal hal random.

Aku takut rasa sakit itu bakalan datang lagi saat aku mulai jatuh cinta. Makanya aku memutuskan untuk mengejar karir ku ketimbang jatuh cinta. Karena bagiku jatuh itu sakit bahkan sangat sakit dan lukanya membekas.

Walau aku sedar bahwa hampir 80% teman-temanku adalah laki-laki tak ada satupun yang membuatku luluh. Padahal ada beberapa dari mereka yang kutau jatuh hati padaku. Aku menjauh sangat jauh bahkan tak bisa digapai lagi agar hubungan pertemananku dengan mereka tetap utuh.

Tapi gata, kamu tau banyak sekali tantangan yang kuhadapi. Mereka melabeliku perempuan misterius. Terlalu kuat bahkan ada yang menyarankan untuk menurunkan standar.

"Mirah, kamu itu jangan terlalu mandiri" itu kata mereka untukku. Bagaimana denganmu Gata? Apa yang kamu nilai dari aku. Pesonaku, cerdasku, beraniku, atau tubuhku?

Ada juga yang bilang "Kamu itu terlalu cerdas dan dominan"
Tapi apakah mereka pernah duduk lama denganku. Mendengarkan ceritaku? Berbagi keluh kesah? Nope. Mereka tidak tau sepenuhnya tentangku. Mengapa aku menjadi seperti aku hari ini?

Silahkan Gata menilaiku sesuka hatimu karena penilaian setiap orang pasti akan berbeda-beda begitu juga dengan kamu.

Kalau kata Bang Ram "apa yang kamu cari? Janganlah terlalu pemilih"
Pemilih, ya pasti, aku mau mempunyai pendamping yang benar-benar sebagai bukan hanya menjadi seorang suami tapi juga teman, sahabat, ayah, abang dan partner ibadah serta seseorang yang asyik itu diajak ngobrol. Menikah sekali dan hidup bahagia selamanya bersamanya. Makanya aku memilih dan menjadi pemilih.

Bukankah seorang wanita juga berhak memilih siapa yang akan menjadi imamnya. Yang terbaik diantara yang baik.

Gata, perjalanan kita masih panjang. Pasti akan banyak halangan yang akan kita temui. Hujan hanya sebagai pelengkap cerita yang akan menutupi rasa sedih yang sedang berselimut. Hujan menutupi tangis kita agar tidak ada orang yang mendengarnya. Belum lagi jalanan yang licin yang membuat kita harus berhati-hati.

Selamat beristirahat Gata, aku juga mau menemani Bang Ram ngobrol biar tidak mengantuk.

Sampai ketemu di esok hari.....

--

--