Explorasi YouTube Music & Spotify

Sandraulina Siregar
9 min readApr 30, 2020

--

Gambar 1. YouTube Music & Spotify

PENDAHULUAN

Aplikasi pemutar musik online merupakan salah satu teknologi yang paling diminati oleh masyarakat jaman sekarang, terutama kalangan remaja. Bagi penggemar setia musik, pasti tidak asing dengan kedua aplikasi pada gambar 1. Selain menyediakan musik yang update, keduanya memiliki tampilan yang simple dan learnable.

Apakah kamu penggemar salah satu aplikasi tersebut? Atau keduanya?

Artikel ini merupakan tahap 1 dari penugasan mata kuliah HCI. Terdapat 3 tahap penugasan, dimana tahap lainnya dapat diakses pada:

Daftar Isi:

Pendahuluan

Bab 1. Tentang Aplikasi

1.1 Tentang Aplikasi YouTube Music & Spotify

Bab 2. Explorasi & Evaluasi

2.1 Logo & Warna YouTube Music & Spotify

2.2 Tampilan Awal YouTube Music & Spotify

2.3 Tampilan Menu Lainnya

2.4 Tampilan Playlist

2.5 Tampilan Music Player

Bab 3. Kesimpulan & Saran

3.1 Kritik & Saran Pengguna

3.2 Kesimpulan

Referensi

Bab 1. Tentang Aplikasi

1.1 Tentang Aplikasi YouTube Music & Spotify

  • YouTube Music

Aplikasi YouTube Music resmi diperkenalkan secara serentak di 7 negara Asia, salah satunya Indonesia pada tanggal 6 November 2019. Aplikasi ini bisa didapatkan dengan mengunduhnya di Google Play Store dan App Store. Tak hanya berupa aplikasi, layanan ini juga bisa diakses melalui web player.

Aplikasi ini memiliki motto:

“To give everyone a voice and show them the world.”

Perlu diketahui, code snippet merupakan elemen Style Guide yang paling penting, berupa potongan code yang dapat digunakan kembali. Code Snippet YouTube Music dapat diakses disini

  • Spotify

Spotify diluncurkan pada September 2008 oleh Swedia startup Spotify AB. Aplikasi ini juga bisa diakses pada Google Play Store, App Store dan diakses melalui web player. Selain itu juga sudah terdapat Spotify versi ringan alias Spotify lite.

Aplikasi ini memiliki motto:

“You are what you stream”

Code Snippet Spotify dapat diakses disini

Bab 2. Explorasi & Evaluasi

2.1 Logo & Warna YouTube Music & Spotify

  • YouTube Music
Gambar 2. Icon (kiri), logo aplikasi (kanan)

Aplikasi YouTube Music memiliki icon yang mirip dengan YouTube, hanya saja bentuknya lingkaran. Logo aplikasi ini juga didesain mirip dengan logo youtube

Warna yang digunakan pada YouTube Music dapat dilihat pada gambar 3 berikut:

Gambar 3. YouTube colors
  • Spotify
Gambar 4. icon & logo Spotify

Sedangkan aplikasi Spotify cenderung menggunakan warna hijau sebagai icon dan logonya. Komposisi warna yang digunakan pada Spotify dapat dilihat pada gambar 5 berikut:

Gambar 5. Spotify colors

2.2 Tampilan Awal YouTube Music & Spotify

Gambar 6. Tampilan awal: YouTube Music & Spotify

Terdapat 3 menu bar dalam YouTube Music, yaitu Beranda, Explorasi dan Koleksi. Sedangkan pada Spotify terdapat Home, Cari, Koleksi kamu dan Premium.

Dari segi interface, keduanya sudah menerapkan beberapa prinsip gestalt yaitu prioximity (elemen yang berkaitan disusun berdekatan) dan symetry (elemen disusun secara sederhana). Pengguna akan melihat tampilan secara berurutan sehingga membentuk pola seperti huruf Z.

Selain itu, terdapat whitespace antar playlist yang membuat tampilan beranda semakin terstruktur. Aligment yang digunakan juga baik sehingga membuat desain terlihat simple dan sejajar.

  • YouTube Music

Pada YouTube Music setiap bagian memiliki bentuk yang berbeda-beda. Dapat dilihat pada gambar 6, playlist berbentuk persegi sedangkan video clip berbentuk persegi panjang. Sedangkan artis berbentuk lingkaran.

Mungkin saja hal ini merupakan penerapan dari Contrast berupa shape, yaitu membentuk obyek yang bentuknya berbeda dengan obyek di sekelilingnya. Namun sebaiknya setiap yang memiliki pola sama dikelompokkan menjadi 1 kategori (mis: artis favorit, lagu favorit) agar terlihat lebih simetris.

Misalnya seperti tampilan Spotify pada gambar 7:

  • Spotify
Gambar 7. Tampilan awal spotify

Tampilannya terlihat lebih simetris. Namun kekurangannya Spotify tidak dapat memutar video clip. Hanya dapat memutar lagu.

2.3 Tampilan Menu Lainnya

  • YouTube Music

A. Menu Explorasi

Gambar 8. Tampilan Menu Explorasi

Dari gambar 8 dapat dilihat bahwa pengguna dapat mengeksplor sendiri musik yang diinginkan. Terdapat beberapa kategori yaitu Album dan single terbaru, jenis musik & suasana, dan video musik terbaru.

Dari segi interface, perhatikan bagian yang saya lingkari dengan warna merah pada gambar sebelah kanan. Itu merupakan bagian dari “Jenis musik dan Suasana” yang hanya ditampilkan separuh sehingga mendorong pengguna untuk “menggesernya” agar dapat melihat jenis musik lainnya. Hal tersebut menerapkan prinsip Gestalt yaitu continuity.

Selain itu juga menerapkan prinsip Common Region (pengelompokan elemen dalam 1 wilayah) dan Similarity (elemen yang berbentuk sama dianggap memiliki fungsi yang sama). Whitespace yang digunakan juga sudah baik karena memiliki ukuran yang sama.

YouTube Music juga memiliki button search untuk membantu pengguna dalam mencari musik/video yang diinginkan yang dapat dilihat pada gambar 9 berikut:

Gambar 9. Search pada YouTube Music

Pada gambar sebelah kiri dapat dilihat history dari daftar lagu yang sebelumnya pernah dicari oleh pengguna. Selain itu ketika pengguna mengetik sesuatu, maka sistem akan langsung menampilkan rekomendasi yang memudahkan pengguna. Hal ini juga menerapkan prinsip common fate.

Selain itu, terdapat juga fitur voice note sehingga user tidak perlu mengetik judul lagu/album/penyanyi yang ingin dicari.

B. Menu Koleksi

Gambar 10. Tampilan menu koleksi

Menu koleksi terdiri dari beberapa bagian, yaitu Terakhir diputar, playlist, album, lagu, artis, dan subscription. Terdapat penggunaan beberapa icon selain YouTube pada menu ini.

Misalnya ketika memilih menu playlist dan akan membuat playlist baru, maka akan menampilkan:

Gambar 11. Membuat playlist baru

Terdapat segitiga terbalik berwarna putih yang jika di klik akan menampilkan pilihan privasi terhadap playlist yang akan dibuat pengguna. Hal ini menerapkan salah satu prinsip Gestalt yaitu common fate (bergerak bersadarkan apa yang dilakukan pengguna).

  • Spotify

A. Menu Cari

Gambar 12. Menu cari pada Spotify

Pada saat membuka menu cari, pengguna akan melihat tampilan yang disusun secara sederhana, harmonis dan menarik (symetry). Whitespace yang digunakan juga sudah baik

Jika pengguna ingin mencari playlist lain, fitur ini juga menyediakan rekomendasi otomatis. . Selain itu ketika pengguna mengetik sesuatu, sama seperti YouTube Music, fitur ini juga menerapkan common fate.

Jika YouTube Music memiliki fitur voice note, Spotify memiliki fitur memasukkan gambar pada kolom pencarian agar user tidak perlu mengetik judul lagu/album/penyanyi yang ingin dicari.

B. Menu Koleksi Kamu

Gambar 13. Koleksi kamu pada Spotify

Spotify menyediakan fitur untuk menambah playlist, artis dan album favorit. Selain itu pengguna juga dapat mengakses menu podcast. Tampilannya juga sudah menerapkan whitespace dan juga simetris.

Gambar 14 berikut merupakan tampilan jika salah satu playlist di klik:

Gambar 14. Playlist pengguna

Tampilannya terlihat balance dan simetry. Terdapat button tambah lagu untuk menambah lagu yang diinginkan pengguna untuk dimasukkan ke dalam playlistnya.

Jika diklik akan menampilkan daftar lagu beserta button tambah. Tampilannya terlihat regularity yaitu menggunakan pola reguler yang bersifat teratur.

C. Menu Premium

Gambar 15. Menu premium spotify

Menu ini menampilkan biaya untuk akses semua lagu tanpa iklan (premium). Meskipun pengguna tidak mengaktifkan layanan premium, pengguna Spotify tetap dapat mendengarkan musik dengan ketentuan bisa melewatkan lagu (skip) sebanyak 6 lagu per jam.

Pada halaman ini menerapkan prinsip continuity untuk menjelaskan langkah-langkah menggunakan fitur premium. Selain itu penggunaan whitespacenya sudah baik, dan sudah menerapkan UI Pattern dimana terdapat pola button pada fungsi yang berbeda sehigga button tidak terlihat tumpang tindih.

YouTube Music juga menerapkan menawarkan layanan premium. Meskipun tidak mengaktifkan layanan ini, pengguna dapat bebas melewatkan lagu. Tetapi tidak dapat memutar musik sembari melakukan aktivitas lain. Uniknya, jika pengguna berlangganan YouTube premium, maka secara otomatis akan mendapatkan akses YouTube Music Premium secara gratis.

2.4 Tampilan Playlist

Gambar 16. Tampilan playlist YouTube & Spotify
  • YouTube Music

Jika memilih menu playlist, YouTube Music akan langsung menampilkan musik, kemudian dibagian bawah tampilan terdapat lagu yang akan diputar selanjutnya. Hal ini membuat pengguna tidak dapat memilih lagu mana yang ingin diputar terlebih dahulu.

Dari segi interface telah menerapkan iconography, dimana terdapat banya varian icon. YouTube Music mengadaptasi icon khas dari YouTube sebagai icon like dan unlike.

  • Spotify

Sedangkan Spotify akan menampilkan list lagu, sehingga pengguna dapat memilih lagu yang ingin diputar. Penamaannya juga seragam yaitu judul lagu dan dibawahnya nama penyanyi. Hal ini sudah menerapkan naming convention & file directories.

2.5 Tampilan Music Player

Gambar 17. Music Player YouTube & Spotify

Tampilan music player YouTube Music telah direview pada point sebelumnya. Sekarang saya akan mereview tampilan Spotify. Dari segi interface juga menerapkan iconography, dimana terdapat banya varian icon. Namun Spotify menggunakan icon love untuk fitur lagu yang disukai pengguna.

Secara keseluruhan kedua aplikasi ini memiliki desain music player yang simplicity. Desain dijaga agar tetap sederhana , dengan sesedikit mungkin bagian dan potongan yang ada, sehingga meningkatkan desain pada semua dimensi usability yaitu learnability, efficiency dan safety.

Terdapat variasi tampilan music player antar 2 aplikasi ini:

Gambar 18. Video pada YouTube Music & Storyline pada Spotify

Youtube Music memungkinkan pengguna untuk tidak hanya mendengarkan musik, melainkan dapat menonton video music bahkan bukan video original dari artis tersebut.

Sedangkan Spotify dapat menampilkan storyline dari penyanyi original lagu tersebut serta memberikan fitur untuk mengikuti artis tersebut.

Bab 3. Kesimpulan & Saran

3.1 Kritik & Saran Pengguna

  • YouTube Music
Gambar 19. Rating dan ulasan YouTube Music

Terdapat beberapa ulasan pengguna mengenai aplikasi YouTube Music, diantaranya:

  • Kedepannya YouTube Music diharapkan agar bisa menghadirkan fitur baru seperti timer otomatis untuk mematikan musik dalam jangka waktu tertentu, dapat mendengarkan meskipun layar dinonaktifkan tanpa harus menggunakan fitur premium.
  • Kualitas suaranya bagus, meskipun tidak menggunakan fitur premium.
  • Memiliki pilihan lagu yang lebih update dan lengkap. Tidak hanya dibatasi dengan lagu original, terdapat juga versi cover pengguna.
  • Harga paket premium tergolong mahal
  • User Interface-nya menarik dan mudah digunakan.
  • Terdapat fitur baru yaitu menampilkan lirik lagu yang membuat pengguna nyaman menggunakan aplikasi ini.
Gambar 20. Rating dan ulasan Spotify

Terdapat beberapa ulasan pengguna mengenai aplikasi Spotify, diantaranya:

  • Aplikasi ini cocok didengarkan kapan saja, karena bisa diputar di latar belakang
  • Kualitas musiknya original dan kualitas audionya baik.
  • Cocok untuk mendengarkan segala jenis lagu dan tersedia fitur podcast.
  • Jika mengaktifkan premium bisa mendapatkan layanan bebas tanpa iklan. Tetapi ada beberapa lagu yang tidak bisa ditemukan di aplikasi ini.
  • Jika tidak mengaktifkan fitur premium, jika ingin menambah lagu ke playlist, lagu lain juga otomatis ditambahkan ke playlist (tidak sesuai dengan yang diinginkan pengguna).

3.2 Kesimpulan

Berdasarkan hasil explorasi saya, kedua aplikasi ini telah menerapkan fungsi yang sesuai dengan tujuan utamanya yaitu pengguna dapat menikmati layanan musik.

Dari segi tampilan, keseluruhan sudah baik. Masing-masing aplikasi memiliki ciri khasnya hal itu membuat pengguna memiliki daya tarik tersendiri terhadap aplikasi pemutar musik tertentu.

Demikian hasil explorasi yang saya lakukan. Jika ada masukan dan saran mengenai artikel ini dipersilahkan^^

--

--