Quarter Life of Happiness ✨

Cerita dari banyak hal positif “Quarter Life Crisis”.

Sarah Alfiani
4 min readApr 19, 2021

Waktu menunjukan pukul 9.40 malam, beberapa jam lagi sebelum menyambut hari Selasa dan saat itu umur saya bertambah lagi 1 tahun menjadi 25 tahun (Ooops). Memasuki si quarter life ini, gak asing banget tuh dengerin istilahnya si “Quarter Life Crisis”. Coba aja deh googling, ada banyak manusia yang kepo sama perihal “Quarter Life Crisis”

Source: Google

Yah kalian bisa cari tahu sendirilah apa arti dari “Quarter Life Crisis”, banyak kok artikel yang bicarain tentang hal ini. Intinya sih kalau saya simpulkan artinya tuh semacam kegalauan kita ketika mulai memasuki “adult hood”. Gak harus pas di umur 25 sih, tapi range umurnya di antara pertengahan 20 sampai awal 30an gitu deh.

Nah yang mau saya ceritain di sini adalah sisi hepi-nya memasuki quarter life. Ini terinspirasi dari percakapan saya dengan adik saya beberapa waktu lalu. Ceritanya dia lagi skripsi-an (btw jurusan dia psikologi) dan mau bahas “Quarter Life Crisis”. Namun si dosen pembimbing nya nolak, alasannya menginspirasi saya sih, beliau bilang “sebaiknya kamu bahas yang positif-positif aja, orang yang quarter life crisis tuh kesannya negative banget padahal gak seburuk itu. Kamu ganti judulnya yah”. Dari sana, adek saya jadi muter ulang otaknya mau bahas apa, tapi buat saya jadi mikir dan merenung, semacem dapet hidayah “iya juga yah kenapa orang-orang lebih banyak pengen tau negatifnya daripada positifnya”.

Oke, maka dari itu, saya mau sharing pelajaran apa aja sih yang sebenernya bisa dipetik setelah menjalani hidup seperempat abad ini?

Belajar Untuk Gapapa

Ga asing lagi sama it’s okay to not be okay kan? Selain judul serial drama Korea yang hits tahun lalu ini, tapi kata-kata ini bener banget #quotesandalanku. Kita di umur segini nih, mulai panik yekaaan, si A mau merit, si B udah jadi “orang”, lah kita begini-begini aja. Yah GAPAPA! Stop banding-banding kehidupan orang, kita nih udah punya timeline masing-masing. Selama kita tetap terus menjadi versi yang terbaik untuk diri kita sendiri, selalu belajar, ga nyerah sama impian kita, gapapa kok untuk itu semua 😉. Hal baik bakal datang pada waktu nya, one day InshaAllah✨.

Source: Pinterest

Belajar Mengenal Diri Sendiri

Setelah melewati si fase quarter life crisis, jadi makin kenal kan apa yang kita mau, dan apa yang jadi value kita. Kegalauan mau jadi apa yah, mau kemana yah, itu justru bagus, kamu jadi explore banyak why why why sampai akhirnya kamu tau apa yang kamu mau sebenernya. Kalau contohnya di saya nih, dari lulus kuliah cobain untuk kerja dan akhirnya memutuskan untuk resign dan explore dunia UX Designer. Walaupun masih belajar sampai sekarang, tapi setidaknya udah berani ambil keputusan dulu itu. Sampai sekarang pun masih explore diri sendiri kok, but its okay~

Belajar Dari Orang-Orang Yang Pernah Kita Temuin

Pernah denger istilah ini ga, yang bilang kalau orang yang hadir di hidup kita itu pasti punya alasan. Mau orang baik ataupun orang jahat. Mau yang pernah datang sesaat, atau bahkan yang udah ada dari lama. Dulu pernah banget berada di posisi menjadi orang yang toxic (Maafin diri aku yang lama yah 🤣), sampai akhirnya ketemu dengan pertemanan yang sangat toxic, yang cuman banding-bandingin achievement (dalam konteks iri-irian yah, bukan malah kompetitif positif), obrolan yang un-faedah, dan masih banyak lagi. Gak lama dari masa itu, ketemu banyak orang baik yang support usaha kita, mau tulus bantuin pas lagi susah, yang mau bantuin belajar. Kalau seandainya dulu ga ketemu sama orang-orang toxic ini, ga akan pernah tau deh ternyata masih banyak orang-orang baik di luar sana. I’m so grateful have an opportunity to meet you guys!

Belajar Menjadi Lebih Sederhana

Sederhana disini maknanya cukup luas yah. Bisa diterapin banyak hal nih.

Sederhana dalam pikiran. Coba deh kurang-kurangin khawatir akan masa depan, pikirin yang present aja dulu. Be Mindful.

Sederhana dalam berteman. Belajar dari point di atas, punya circle kecil yang bener-bener bisa kita rely on itu lebih dari cukup.

Sederhana, banyak syukuri apa yang kita punya, so much thing to be grateful than complaint of 🥰.

Dear all,

Semoga bisa selalu ambil hal baik dari setiap “Crisis” apapun yang kamu hadapin.

Kamu yang bertahan sampai hari ini, kamu hebat!

Kamu orang yang luar biasa tanpa kamu sadari itu.

Semangat yah!

Thank you for reading my story! I hope you all enjoyed it. Have a look at my other Medium blogs here!

Reach me out at sarahalfiani204@gmail.com or my LinkedIn.

Thank you 🥰

--

--