Pemilahan Sampah Berdasarkan Warna Tempat Sampah

Khairunnisa Sekar Ansya
3 min readAug 17, 2023

--

Sampah merupakan suatu limbah yang dapat mencemari lingkungan sekitar yang berasal dari kegiatan sehari — hari, baik dalam lingkup rumah tangga maupun lingkup masyarakat luas. Sampah dapat juga dikatakan sebagai limbah buangan, baik organik maupun anorganik yang sudah tidak dapat dipergunakan kembali. Adanya sampah merupakan suatu persoalan yang hadir dalam lingkungan masyarakat. Keberadaan sampah sangat berpengaruh terhadap faktor kebersihan, kenyamanan, kesehatan, dan juga keindahan. Selain itu, sampah juga dapat mengganggu kesehatan dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi lingkungan, yaitu masalah pembuangan sampah.

Pada saat ini, kesadaran masyarakat mengenai kebersihan lingkungan masih kurang. Banyak dari masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan, tidak pada tempatnya. Kurang optimalnya penanganan mengenai masalah sampah menyebabkan berbagai permasalahan lingkungan, diantaranya dapat menimbulkan berbagai macam penyakit yang dapat mengancam kesehatan masyatakat di lingkungan tempat tinggal. Sering pula, masyarakat membuang sampah dengan asal tanpa memperhatikan jenisnya. Banyak dari masyarakat tidak memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Padahal, sampah sendiri mempunyai beberapa jenis yang harus dipisahkan supaya tidak mengganggu kenyamanan lingkungan.

Sampah yang terdiri dari beberapa jenis tersebut sudah sepantasnya untuk dikelompokkan sesuai dengan jenisnya masing — masing. Pengelompokan atau pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, dapat diimplementasikan dengan penerapan tong sampah warna sesuai dengan jenis sampah. Jenis sampah sendiri terdiri dari sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup (hewan, tumbuhan, dan manusia) yang masih dapat diuraikan oleh tanah secara alamiah. Contoh dari sampah organik, antara lain sisa makanan, dedaunan dan rerumputan, kotoran hewan ternak, dan lain — lain. Sampah organik nantinya dapat diolah menjadi pupuk kompos yang tentunya bermanfaat untuk pemupukan pada tanaman.

Jenis sampah yang kedua, yaitu sampah anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai secara alami karena bahan pembuatannya bukan berasal dari alam. Contoh dari sampah anorganik antara lain plastik, kaleng, kertas, stereofoam, dan lain — lain. Oleh karena tidak dapat diuraikan secara alami maka sampah anorganik ini perlu diolah terlebih dahulu supaya dapat menjadi barang yang bermanfaat. Cara pengolahannya dapat dengan 3R, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Jenis sampah yang ketiga, yaitu sampah B3. Sampah B3 adalah sampah yang memerlukan penanganan khusus karena mengandung zat yang berbahaya dan atau beracun. Contoh dari sampah B3 antara lain, sampah medis, sampah elektronik, barang kadaluarsa, dan sampah lain yang bersifat korosif, mudah terbakar, ataupun mudah meledak.

Dengan adanya jenis sampah yang berbeda — beda serta cara pengolahan lanjutannya yang berbeda pula maka sangat diperlukan pemilahan sampah yang salah satunya dapat dilakukan dengan penyediaan tempat sampah yang sudah dikelompokkan berdasarkan jenis sampah. Pada umumnya, warna tempat sampah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tempat sampah berwarna hijau untuk sampah organik, tempat sampah berwarna kuning untuk sampah anorganik, dan tempat sampah berwarna merah untuk sampah B3. Melalui pengelompokkan sampah sesuai warna tempat sampah maka akan mempermudah masyarakat untuk memilah sampah. Pemilahan tersebut juga akan mempermudah dalam pengolahan sampah lanjutan. Pengadaan tong sampah dapat dilakukan di tempat yang berpotensi adanya keramaian, misalnya di supermarket, tempat wisata, balai desa, stadion, atau tempat lain yang sekiranya memerlukan tempat sampah. Di lingkungan masyarakat pun sebaiknya disediakan pengelompokan tempat sampah supaya lingkungan tempat tinggal masyarakat menjadi lebih nyaman. Selain dari segi kenyamanan, penyediaan tempat sampah yang dikelompokkan berdasarkan warna ini, lama kelamaan akan membentuk kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan karena masyarakat diajarkan untuk berpikir warna tempat sampah mana yang harus dipilih sebelum membuang sampah. Sampah — sampah yang tadinya dijadikan satu dalam satu wadah tempat sampah, dengan diberlakukannya pengelompokkan tempat sampah maka juga akan berpengaruh terhadap segi estetika lingkungan. Lingkungan terlihat lebih rapi dan tertata apabila setiap jenis sampah dipilah sesuai jenisnya pada tempat sampah yang sudah dikelompokkan berdasarkan warnanya.

https://mmc.kalteng.go.id/files/berita/22052018090856_0.jpg

Banyak dampak positif yang ditimbulkan dengan adanya pemilahan sampah dengan pengelompokan tempat sampah. Kesehatan masyarakat lebih terjamin, pengolahan lanjutan sampah menjadi lebih mudah, kesadaran masyarakat yang sedikit demi sedikit akan terbentuk, dan kebersihan lingkungan pun menjadi lebih terjaga. Maka dari itu, penyediaan tong sampah berwarna yang sesuai dengan jenis sampah, sangat diperlukan untuk terus menimbulkan dampak positif yang akan berpengaruh kepada masyarakat dan lingkungan.

Referensi :

Hasibuan, Rosmidah, S.Pd, M.Si. Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran Lingkungan Hidup. Diakses dari https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/advokasi/article/view/354/339#

Dewi, Rahmawati Eka. Setiyaningrum, Nur. Hapsari, Ayuning Sekar. Pradana, Fajar Gemilang. Pemilahan Sampah Dengan Cara Paksa Pilah Sampah dari Rumah. Diakses dari https://journal.umy.ac.id/index.php/berdikari/article/view/15729/7772

https://waste4change.com/blog/sampah-pengertian-jenis-hingga-peraturannya-di-indonesia/#Apa_Saja_Jenis-Jenis_Sampah

Jurnal Edukasi Pengelolaan Sampah dan Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik Di Desa Pecalongan Bondowoso

--

--