🐻
1 min readMar 25, 2022

# Penting

Tak menempuh waktu yang lama, Harsa sudah sampai di Cafe. Dari luar sih, terlihat sepi, padahal kalau mau menjelang malam harusnya ramai.

"Kena kibul gak sih gue?," Harsa menggaruk tengkuk nya. "Yaudahlah, udah terlanjur dateng."

Triingg!

"Anjir, ada." Harsa yang menemukan keberadaan Kenzo langsung menghampiri dirinya, menghiraukan waiters yang tampak keheranan.

"Kenzo!"

"Loh? Kak harsa?"

"Dih, siape nih, sok ganteng amat." Harsa menatap Yordan tak suka.

"Kak, biasa aja kali liatnya.."

Yang ditatap juga tak kalah seram, tatapan nya seakan menandai Harsa.

"Apa lo liat-liat? Tau sih gue ganteng."

"Pede banget?"

"Sok ganteng lo!"

"Kak harsa!" Tegur Kenzo.

"Hehe, maaf manisss! Ngapain sih sama dia? Mending sama kakak, kita jalan-jalan ke pasar malem lagi, yuk?"

"Kenzo sih ayo aja, tapi kan kenzo udah ada janji sama kak yordan..," Kenzo melirik Yordan sekilas. "Janji gaboleh diingkarin tau, kak, nanti dosa."

Lu ngehomo aje udah dosa, cil. Gomen.

"Emang janji mau ngapain, sih? Penting banget kayaknya?"

"Duduk dulu, kak. Gaenak berdiri ngomongnya, nanti kita dikira berantem lagi."

"Emang / Emang"

"Dih? Ngikutin gue mulu, iri lo ya?"

Yordan hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Harsa. Ia seperti melihat cerminan dirinya, dulu.

"Udah ah, kak. Duduk!"

"Iya-iyaa."

"Nah, jadi gini—"

"Aku aja," Yordan langsung memotong sebelum Kenzo lanjut berbicara.

"Singkat aja, kenzo mau dipindahin."

🐻
0 Followers

come here, fill ur life with rainbow