home

neeee! \ ('0')/
3 min readMay 2, 2022

changbin sedang sibuk dengan komputernya saat chaeyoung masuk. ia tidak merasa ada seseorang mendekat, tidak juga mendengar suara pintu dan gemerincing gantungan di atasnya. dia terlaku fokus, selalu fokus jika berhubungan dengan musik.

chaeyoung datang karena ia tahu hal ini pasti terjadi — changbin yang selalu terlalu fokus dengan pekerjaannya — meskipun sejak pagi tadi chaeyoung tidak henti-hentinya mengingatkan pria itu untuk tidak telat makan, memastikan ia minum air yang cukup, dan aware dengan sekelilingnya.

“bin..”

chaeyoung sempat sangsi perkara nada seperti apa yang akan ia keluarkan sebelum akhirnya memanggil prianya itu dengan suara kecil yang terdengar parau karena sungguh, hari ini hari yang melelahkan untuk fisik dan jiwanya. ia sangat mengidamkan berendam di air hangat selepas pulang jika ia tidak mengkhawatirkan pria yang dipanggilnya tadi dan pria yang sama yang terus-terusan muncul dalam benaknya dan mulai meracuni sistem kerja otaknya dan memaksanya untuk mengecek keberadaan pria ini.

bak disihir, changbin memutar badannya dan mengarahkan pandangannya ke hadapan gadis yang duduk di sofa. changbin tersenyum, otomatis. tanpa rangsangan untuk melakukannya. ia tersenyum melihat chaeyoung ada di hadapannya.

“hi, cupcake” ucapnya lalu mendekat dan duduk di samping chaeyoung dan memfokuskan retinanya pada gadis yang ia claim sebagai gadisnya.

changbin tidak pernah tidak peka dengan suasana hati chaeyoung meskipun hanya dengan air muka.

“you good?” tanyanya khawatir. chaeyoung memandangi pria itu dan menggeleng pengganti jawaban “i am… not” jawabnya pelan.

tubuh kecil chaeyoung dibawa ke dalam pelukannya lalu diusap punggungnya dengan pelan.

“if you want to do something, or need something, tell me, alright?”

chaeyoung melepas pelukan meski masih memegang ujung baju changbin.

“it’s not that bad koook. aku cuma capek aja karena hari ini anak-anak di sekolah pada susah diatur… belum lagi puppy yang stress karena dikerjain sama mereka. kasian. i take care of them, children and puppies. terus pas tau anak-anak dengan sengaja ngejahatin puppies aku jadi ngerasa gagal….. huffft. tapiiii udah dibawa ke vet. beneran stress dan butuh hiburan… keluar buat gituuu. tapi karena aku hari ini drained sooo much energy jadinya aku titip dulu. now i need you to take care of me.” ucapnya panjang lebar dan diakhiri dengan puppy eyes yang secara tidak sengaja ia perlihatkan.

chaeyoung tidak berhenti memohon dengan matanya dan changbin yang kaget bukan main terdiam beberapa detik sebelum setuju dengan permintaan chaeyoung.

“it’s rare for her to behave like this… isn’t it?” ragu changbin dalam hati

chaeyoung menggeliat masuk kembali ke dalam pelukan changbin dan changbin yang masih bingung namun juga tersenyum melihat tingkah gadis di dekapannya. ia tidak tau ternyata ada hal lain selain bagaimana ketika gadis ini tersenyum, bersama anak kecil, dan caranya serta kehadirannya sendiri rasanya bisa melumpuhkan setiap saraf otaknya. ia tidak tau kalau puppy eyes itu juga kelemahannya.

maka dengan sihir yang sudah dimanterakan oleh chaeyoung tadi. changbin yang tadinya “selesaiin hari ini supaya bisa cepet didiskusikan lagi dengan bangchan rekan kerjanya” menjadi “masih ada dua hari dari tenggat waktu. i might have my works done today if i do it but chaeyoung comes first”.

--

--