UI/UX Case Study — Pengembangan Fitur Cashflow Aplikasi Krealogi

Silviyani Salsabilla
7 min readNov 25, 2022

--

Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Training Program yang diadakan oleh Kementrian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan Skilvul dan Krealogi sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional Krealogi.

Apa Itu Krealogi?

Krealogi merupakan sebuah bagaian dari revolusi digital untuk UMKM Indonesia. Aplikasi Krealogi dibuat dengan tampilan yang ramah pengguna, sehigga dapat digunakan oleh pelaku usaha dari berbagai kalangan. Fitur yang dibuat juga bertujuan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi pelaku usaha. Selain itu, Krealogi juga merupakan sebuah wadah untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan pelaku UMKM.

Krealogi memiliki tiga tipe user yakni Vendor, Producer dan juga Seller. Vendor dan Seller merupakan pengguna yang ingin melakukan penjualan produk anyaman melalui platform Du Anyam dan platform online lainnya. Sedangkan Producer adalah pelaku produksi. Lalu, bagaimana aplikasi ini bekerja?

  1. Vendor ataupun Seller dapat mengakses fitur-fitur yang membantu vendor dalam melakukan pencatatan terkait proses usahanya berupa: pencatatan pesanan masuk, perencanaan produksi, pencatatan keuangan, dan pencatatan inventori.
  2. Vendor ataupun seller dapat melakukan monitoring terhadap proses bisnisnya sesuai dengan data-data yang mereka catat berupa: pesanan masuk, rencana produksi, catatan keuangan, maupun ketersediaan barang di gudang.
  3. Seller ataupun Vendor dapat mendapatkan permintaan penawaran (request of quotation) pesanan dari Du Anyam dan dapat memberikan respon terkait kesediaannya
  4. Vendor atau Seller, pengguna aplikasi Krealogi bisa mengalokasikan pengerjaan pesanan ke Desa / Kelompok dan Pengrajin di setiap Desa

Akan tetapi, permasalahan Krealogi saat ini adalah tidak memiliki desain aplikasi yang user friendly untuk target pengguna mereka. Saat ini Krealogi membutuhkan sebuah desain aplikasi yang user friendly dan tentunya bisa membantu pengguna Krealogi untuk mencatat kegiatan operasional mereka, membuat strategi dan menjaga alur operasional mereka.

Saat ini aplikasi Krealogi memiliki beberapa fitur yang telah tersedia dan fitur yang akan tersedia nantinya :

  • Production Planning and Monitoring
  • Sales recording
  • Expense report
  • Inventory management
  • Simple CRM (Belum didesain dan belum tersedia)
  • Cash Flow Feature (Belum didesain dan belum tersedia)
  • Integration with Logistic and Marketplace (Belum didesain dan belum tersedia)

Goals

Goals dari studi kasus ini adalah membuat User Interface aplikasi Krealogi yang lebih ramah dan mudah digunakan serta menambahkan beberapa fitur seperti Cashflow.

Target pengguna :

  • Gender : Tidak spesifik
  • Umur : Semua umur
  • Profesi : Pemilik usaha kecil, mikro, ultra mikro
  • Rentang Geografis : Tidak Spesifik

Limitation

  • Data/Research ke user yang didapatkan tidak banyak karena waktu dan jumlah responden.
  • Pengerjaan tidak fokus dikarenakan kegiatan lain dari penulis.

Tools

  • Figjam : Aplikasi berbasis dekstop yang digunakan untuk membuat sticky notes, user flow.
  • Adobe Illustrator : Aplikasi berbasis dekstop yang digunakan untuk membuat Crazy 8's.
  • Figma : Aplikasi berbasis dekstop yang digunakan untuk membuat prototype UI Design.
  • Google Spreadsheet : Worksheet yang digunakan untuk membuat Design Thinking serta Record Data dari hasil interview dengan user.
  • Google Documents : Workspace dokumen yang digunakan untuk membuat Stimulus Research.
  • Zoom Meeting : Aplikasi layanan konferensi yang digunakan untuk interview dengan user.

Peran dalam Tim

adi satrio — UI/UX Designer

Raka Surya Aliputra — UI/UX Designer

Salsa Putri Novita — UI/UX Designer

Silviyani Salsabilla — UI/UX Designer

Saya berkolaborasi dan berkontribusi dalam project ini dengan tim saya di Kelompok 83-Krealogi 14.

Design Process

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan metode Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan, karena metode ini sangat membantu kami dalam memahami dan memberikan solusi dari suatu permasalahan.

1 — EMPATHIZE

Dalam tahap testing kami melakukan User Research menggunakan metode In-depth Interview dan Usability Testing melalui platform Zoom Meeting.

Sebelum melakukan tahap interview, kami menyusun Stimulus Research yang bertujuan agar mempermudahkan kami dalam sesi interview yang lebih interaktif dengan user. Dan juga Stimulus Research ini membantu kami dalam membina user dalam melakukan Usability Testing prototype yang sudah kami buat.

berikut lampiran Stimulus Research yang kami buat:

https://bit.ly/StimulusKrealogi83

Research Objective

  1. Mengetahui kebutuhan user dalam pencatatan pembukan usaha
  2. Mengetahui kesesuaian aplikasi sesuai kebutuhan bisnis user
  3. Mengetahui tingkat keberhasilan aplikasi pencatatan pembukuan usaha:Krealogi
Dokumentasi interview melalui platform Zoom Meeting

Result Summary

Hasil yang diperoleh dari tahap In-depth Interview dan Usability Testing kami cantumkan dalam Record Data sebagai berikut:

https://bit.ly/RecordDataKrealogi83

Dari hasil sesi Interview dengan user, ada beberapa Feedback yang kami dapatkan saat setelah Usability Testing, diantaranya sebagai berikut:

User Persona

2 — DEFINE

Setelah melakukan User Research , hasil/data yang kami peroleh kami identifikasi lagi dengan memfokuskan dan mengerucutkan permasalahan yang ada.

Tahapan yang kami lakukan yaitu membuat Pain Point dan How-Might We.

Pain Points

Pain Points bertujuan untuk mendefinisikan permasalahan user yang dihasilkan pada tahap Empathize.

Pain Points

How-Might We (HMW)

How-Might We atau ‘Bagaimana Jika’ adalah salah satu cara mengidentifikasi Pain Points atau problem apa saja yang ingin dipecahkan. Pertanyaan akan berisi beberapa saran atau ide dari tim yang tepat untuk segera mendapatkan solusi yang potensial untuk problem yang sudah dijabarkan.

How-Might We (HMW)

3 — IDEATE

Yang dilakukan pada tahap Ideate :

  1. Memulai brainstorming ide berdasarkan How-Might We (Solution Idea)
  2. Brainstorming ide solusi yang akan diberikan (Prioritization Idea)

Solution Idea

Solution Idea adalah sebuah brainstorming ide berdasarkan How-Might We. Topik permasalahan yang kita ambil dari hasil HMW adalah menambahkan fitur Cashflow pada aplikasi Krealogi.

Apa itu cashflow?

Banyak dari pebisnis yang masih belum memahaminya. Padahal, cashflow memiliki peran yang cukup penting terhadap kesehatan dan keseimbangan keuangan dalam sebuah bisnis. Seorang pengusaha yang baik harus memiliki kemampuan untuk menjaga arus kas dan keuangan secara keseluruhan agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik.

Cashflow atau dikenal dengan laporan arus kas, dipahami sebagai laporan keuangan yang berisikan informasi mengenai aktivitas keuangan perusahaan yang meliputi: kegiatan operasional, transaksi, pendanaan, dan hal lainnya. Laporan arus kas merupakan hal yang penting dalam keuangan bahkan dari level pribadi, hingga level organisasi atau perusahaan.

Solution Idea

Prioritization Area

Prioritization Area bertujuan untuk memprioritaskan ide yang sudah dikelompokan dalam Solution Idea. , karena dengan begitu kami lebih mudah menentukan apa saja yang harus dikerjakan dan mana saja yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

Prioritization Area

Crazy 8's

Crazy 8's

User Flow

User Flow adalah diagram untuk langkah-langkah yang harus dilakukan user untuk menyelesaikan sebuah task. User Flow juga membantu memudahkan kami dalam membuat sebuah aplikasi.

Userfow melihat arus kas & detail performance
Userflow mencetak dan membagikan detail performance
Userflow mencatat dan menyimpan keuangan

4 — Wireframe

Low-Fidelity (Lo-Fi)

Design System

High-Fidelity (Hi-Fi)

5 — Prototyping

Prototyping Cashflow Features Krealogi App

6 — Testing

Dalam tahap testing kami melakukan User Research menggunakan metode In-depth Interview dan Usability Testing melalui platform Zoom Meeting.

Sebelum melakukan tahap interview, kami menyusun Stimulus Research yang bertujuan agar mempermudahkan kami dalam sesi interview yang lebih interaktif dengan user. Dan juga Stimulus Research ini membantu kami dalam membina user dalam melakukan Usability Testing prototype yang sudah kami buat.

berikut lampiran Stimulus Research yang kami buat:

https://bit.ly/StimulusResearch-Krealogi83

Result Summary

Hasil yang diperoleh dari tahap In-depth Interview dan Usability Testing kami cantumkan dalam Record Data sebagai berikut:

https://bit.ly/RecordData-Krealogi83

Iterasi

Iterasi bertujuan untuk memperbaiki Design dengan berlandaskan feedback user yang telah didapatkan dari tahap Usability Testing dan Interview.

Dari hasil sesi Interview dengan user, ada beberapa Feedback yang kami dapatkan saat setelah Usability Testing, diantaranya sebagai berikut:

  • Iterasi Menambahkan button Hutang di halaman Transaksi
  • Iterasi Mengaktifkan menu Filter pada halaman Transaksi

Kesimpulan

Study Case ini saya buat untuk memenuhi challenge project di Skilvul UI/UX Design Mastery. Dan juga.. Study Case ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan saya baru pertama kali membuatnya.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Mentor, dan rekan Tim saya di Kelompok 83 ini yang sudah banyak membantu serta memotivasi saya agar giat dalam menyelesaikan challenge ini.

--

--