UX Case Study — Fitur Integrasi Logistik dengan Ekspedisi dan Marketplace pada Aplikasi Krealogi
Halo semua, Artikel yang aku buat kali ini yaitu tentang Redesign Aplikasi Krealogi. Proyek ini merupakan bagian dari UI/UX Skilvul Virtual Internship, Program yang diadakan oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia dengan Skilvul dan Krealogi sebagai Challenge Partner. Disini saya tidak bekerja atau diikat dalam kontrak professional oleh Krealogi.
Latar Belakang
Awalnya Aplikasi Krealogi hanya diperuntukkan bagi mama-mama yang ada di NTT untuk membantu usaha anyaman meraka. Saat itu tim pengembang aplikasi Krealogi melakukan perancangan aplikasi berdasarkan target pengguna yaitu mama-mama yang ada di NTT. Namun semakin berjalannya waktu, aplikasi Krealogi memiliki pengguna yang sangat beragam baik dari sisi kuliner, fashion dan lain-lain. Sehingga userflow yang ada di aplikasi Krealogi versi 1 yang dirancang sebelumnya dirasa kurang sesuai dengan keberagaman pengguna saat ini. Akhirnya sejak bulan Maret 2021 sampai dengan desember 2021 merombak besar-besaran fitur yang ada di aplikasi krealogi untuk melakukan penyesuaian.
Tentang
Du Anyam adalah wirausaha sosial bidang kriya terdepan di indonesia. Du Anyam memberdayakan ribuan pengrajin di puluhan desa dengan menjual ratusan ribu produk ke ratusan korporasi dan hotel. Misi dari Du Anyam yaitu memberdayakan komunitas, mempromosikan budaya dan meningkatkan kesejahteraan. Du Anyam meluncurkan Krealogi sebagai revolusi digital untuk usaha kreatif. Krealogi merupakan Platform digital untuk supply chain yang mempercepat pertumbuhan UMKM. Aplikasi Krealogi menawarkan solusi menyeluruh antara lain : komunitas, pelatihan dan aplikasi supply chain.
Permasalahan
Setelah dilakukan analisis terhadap kebutuhan pengguna oleh tim Krealogi, Terdapat beberapa fitur yang belum tersedia dalam aplikasi Krealogi yaitu Simple CRM, fitur Cash Flow dan Integrasi dengan Logistik dan Marketplace. pada proyek ini, saya bersama tim memilih untuk menambahkan fitur Integrasi dengan Logistik dan Marketplace.
Beberapa permasalahan/kondisi yang dirasakan pengguna dari aplikasi Krealogi saat ini, antara lain:
Kerja dalam Kelompok
Projek ini dikerjakan secara berkelompok yang beranggotakan saya dan 2 orang teman saya Fiqri Khaidar Yahya dan Anisa Budi Setiawati. beberapa tahapan yang telah kami lakukan antara lain :
Design Thinking
Design Thinking adalah sebuah metodologi atau pendekatan dalam memecahkan sebuah permasalahan dan juga memberikan solusi. Terdapat 5 tahapan dalam design thinking.
- Tahap 1 — Empathize
Tahap Empathize adalah tahap awal dalam melakukan proses Design Thinking. Pada tahap ini dilakukan dengan cara interview dengan responden untuk mengenali mereka secara mendalam sampai dengan karakteristik dan masalah yang mereka hadapi.
- Tahap 2 — Define
Dari informasi yang telah didapat dari tahap Empathize, selanjutnya yaitu pembuatan pain point dari hasil informasi yang telah kami olah.
adapun pain pointnya adalah sebagai berikut :
Dari hasil pain point di atas, selanjutnya kami rangkum didalam How-Might We
- Tahap 3 — Ideate
Dari hasil permasalahan yang telah kami uraikan pada tahap sebelumnya, selanjutnya pada tahap ini yaitu proses untuk menggali ide sebanyak banyaknya yang mungkin dapat diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang ada. yang mana fokus solusi yang kami rekomendasikan untuk memecahkan permasalahan diatas yaitu “Membuat aplikasi yang terintegrasi dengan perusahaan ekspedisi agar mempermudah perkiraan harga”.
Hasil dari ide-ide yang telah kami dapatkan, Selanjutnya kami kategorikan ide-ide tersebut menjadi beberapa fitur antara lain Integrasi Ekspedisi, Sistem Tracking, Memperluas Promosi dan Sistem Bantuan.
Disini kami menetapkan 3 fitur utama yaitu Integrasi Ekspedisi, Sistem Tracking dan Sistem Bantuan.
Crazy’8s
Crazy’8s yaitu proses pembuatan delapan sketsa solusi yang berbeda dalam kurun waktu 8 menit. Dalam proses ini kami membuat crazy’8s secara individu yang selanjutnya kami melakukan voting untuk menentukan kira-kita tampilan mana yang akan kami terapkan pada tahap selenjutnya. berikut adalah hasil dari perancangan Crazy’8s kami.
- Tahap 4 — Prototyping
pada tahap ini yaitu proses pembuatan desain antarmuka agar nantinya dapat digunakan untuk melakukan testing kepada calon pengguna
a. User Flow
b. WireFrame
c. UI Kit
d. UI Desain
e. Prototype
- Tahap 5 — Testing
Pada tahap ini saya bersama tim melakukan interview terhadap responden. dalam proses ini kami melakukan tanya jawab kepada responden dan selanjutnya kami meminta responden untuk menggunakan prototype dan terakhir kami juga meminta feedback atas prototype yang telah kami buat.
Hasil
Proses yang dilakukan menggunakan In-Dept Interview dan usability testing. dalam proses interview tersebut responden melakukan semua flow yang ada pada prototype kami. Hasilnya responden sangat terbantu dengan adanya tambahan fitur Integrasi Logistik dengan Ekspedisi dan Marketplace yang kami buat di aplikasi krealogi ini. responden memberi penilaian terhadap desain kami yaitu 5,5 dari skala 1–7 karena masih ada beberapa komponen yang perlu ditambahkan.
Iterasi
Saran dari responden yaitu :
- agar dapat menambahkan Facebook pada fitur hubungkan dengan marketplace.
- dengan menambahkan kontak/no.Hp pada bagian detail perusahaan ekspedisi.
Kesimpulan
Penambahan fitur Integrasi Logistik dengan Ekspedisi dan Marketplace ini dapat menjawab kebutuhan dari pengguna. Dari hasil interview, pengguna merasa senang dan terbantu dengan fitur tersebut meskipun terdapat beberapa komponen yang masih kurang. proses analisis seperti ini sebaiknya sering dilakukan agar dapat cepat tanggap dalam mengetahui permasalahan pengguna baik dari segi Usability maupun User Experience sehingga aplikasi dapat terus terupdate.