*tristan pov.
"haduhh bu ghania bangsat, berat bener dokumen nya untung tadi ketemu pak mikhael di koridor" gerutu nya.
"tristan!! kamu dipanggil tuh sama pak mikhael, katanya ada yang harus diambil" panggil salah satu rekan kerja nya, "eh! iyaa makasih yaa udah ngingetin!".
*tok tok tok.
"hm? masuk." beberapa saat setelah mikhael mendengar ketukan di pintu ruangannya.
"ah, permisi pak.. saya mau mengambil dokumen yang tadi saya serahkan.." ucap tristan ragu-ragu.
"oh silahkan, tapi ada yang ingin saya bicarakan" ucap mikhael dingin.
"aduh anjir, gw salah apa?" batin tristan.
sesaat setelah tristan berdiri dihadapan mikael, sang ceo malah berdiri. ia berjalan menuju tristan.
"tenang kamu gak salah apa apa kok but i’m gonna ask someting..” jelas mikhael, “your lips.. looks tasty, should i try it?” sembari memegang dagu si cantik.
*DEG!
“sure.., i guess” jawab tristan ia tidaj tahu ingin menjawab apa, detik itu ia langsung menghajar bibir si cantik dan mulai melumat bibirnya.
“emgh!” desah tristan, mikhael mulai menggigit bibir bawah tristan agar mendapat izin untuk bergulat lidah dengan nya.
— — — — — —
aksi ciuman panas mereka sudah berlangsung selama 3 menit tristan mulai kehabisan pasokan oksigen, ia memutuskan tautan mereka.
“hah.. huft.., pak..” panggil nya, “kenapa?? ada yang salah?” mikhael mendapat gelengan dari tristan, mata tristan menuju ke arah bawah tepat nya celananya sendiri.
“mine is already hard.., what should i do?..” tanya nya ragu, “anjir baru aja ciuman udah ngaceng aja, mau diapain emangnya??” ucap mikhael, “anything.. yang penting kita puas..?” jujur tristan takut ia salah bicara namun, mikhael malah membukakan dasi dan kemejanya sontak ia membeku di tempat.
“you said anything.. okay, berarti langsung aja ngewe dong ya?” ucap mikhael sembari menaikan satu alis nya, sekarang tristan sudah telanjang dada di hadapan nya nafsu nya semakin meningkat.
“pak.. what were- AH! pak mikhaelhh..” ia mendesah kencang ketika nipple nya di isap dan dijilat oleh mikhael, tangan nya semakin menuju kebawah tepat nya resleting celana nya, ia mulai menurunkan resleting nya lalu mengambil kepunyaan nya didalam dalaman nya dan mulai mengocok nya.
“nghh! pakk lagiihh ahh” desah nya, tapi mikhael malah menyudahi kegiatan menghisap nya, “siapa yang nyuruh ngocok hah??” mikhael menepis tangan tristan di bawah sana, ia mulai membuka celana nya sendiri dan dalaman nya.
“anjing, gede banget…” batin tristan, ia menelan ludah ketika melihat kepunyaan mikhael yang berdiri tegak.
mikhael mengangkat tristan ke atas meja dan membuka kaki nya lebar-lebar, ia mulai mengarah kan kepunyaan nya kearah lubang tristan.
“egh.. pelan- HGHH! elhh! sakitth anghhh~” sakit hanya sakit yang rasa.
“I’m sorry, i’m gonna be slow” ia mulai menggerakkan pinggulnya pelahan, karena ia tidak ingin partner barunya kesakitan.
“hmgghh ell enakkh eunghh~” desah nya sembari memilin nipple nya sendiri. mikhael tidak tahan, ia ingin bergerak cepat.
“shit! sempit banget..!” ucap nya “ahh j-just ruin mee ellh~”, “sure, that’s what you want right?” ia mulai menggerakkan pinggulnya lebih cepat dari sebelum nya.
“AH! YESS! right theree! ahh~” mikhael menyentuh sweetspot nya.
“ugh! keep moaning like that.” ucap mikhael, ia mulai melumat bibit tristan dengan rakus.
tristan membalas pergerakan lidah mikhael di mulut nya.
“mmhh emghh~” tristan tak sanggup merasakan nikmat yang ia terima saat ini, ia menggulir kan mata nya keatas.
mereka melepas kan tautan, menyisakan benang saliva yang saling menyambung.
“ah fuck! i’m gonna cum” ia menghentakkan milik nya keras didalam lubang tristan dan mereka pun keluar bersamaan.
lahar putih milik tristan mengenai wajah nya sedangkan milik mikhael berceceran keluar dari lubang tristan.
Mikhael menyibakkan rambut milik tristan yang ada di dahinya dan memberi kecupan di dahi nya.
“thanks for your hole, pretty” ucap nya.
“hnghh el, capek.. sakith..” keluh nya, “it’s okay, you can rest after this”
“ANJING MIKHAEL JANCOK, PEKERJA BARU MALAH DI EWE”