supyan sani
4 min readMar 22, 2023

Part 2 : Memahami Teknik Sampling

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya pada Part 1!!!!

…Untuk mengambil sampel, teknik sampling dibagi menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.

Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik sampling dimana seluruh anggota populasi yang memenuhi syarat memiliki peluang yang sama dipilih menjadi sampel. Ada beberapa macam dalam metode ini diantaranya sebagai berikut.

  1. Simple Random Sampling

Simple random sampling atau dikenal dengan sampel acak sederhana merupakan teknik sampling yang paling mendasar. Prinsip sederhana dari sampel acak sederhana adalah setiap anggota populasi memiliki kesempatan dan perlakuan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Cara kerja teknik ini sama seperti orang mengundi pemenang arisan, ketika akan menentukan siapa pemenang arisan dilakukan dengan menulis nama semua peserta arisan dalam secarik kertas, kemudian digulung dan dimasukkan kedalam botol lalu dikocok secara merata hingga keluar satu nama sebagai pemenang arisan. Jadi teknik acak ini prinsipnya sama dengan undian arisan. Sampel acak sederhana dapat digunakan pada kondisi berikut yaitu memiliki populasi relatif kecil dan populasi relatif homogen.

Ilustrasi Simple Random Sampling

2. Systematic Random Sampling

Systematic random sampling atau sampel acak sistematis adalah teknik penarikan sampel dimana hanya perlu melakukan pengacakan (random) pada sampel pertama saja dari anggota populasi, sedangkan sampel selanjutnya tinggal mengikuti deret atau sistematis dengan pola tertentu. Menentukan interval sampel menjadi langkah awal dalam teknik penarikan sampel sistematis, yang diperoleh dengan membagi jumlah populasi dengan jumlah sampel yang akan dibuat.

Ilustrasi Systematic Random Sampling

3. Stratified Random Sampling

Stratified random sampling atau sampel acak stratifikasi dapat digunakan pada kondisi populasi besar yang menyertakan banyak orang, umumnya terdiri dari beragam orang yang memiliki karakteristik berbeda (heterogen). Dalam pengambilan sampel, terlebih dahulu populasi dilakukan stratifikasi berdasarkan kesamaan karakteristik tertentu. Pengambilan sampel dilakukan pada setiap stratifikasi yang disesuaikan berdasarkan proporsi dari populasi. Sehingga sampel yang diambil dapat mencerminkan populasi. Teknik penarikan sampel klaster dapat digunakan apabila berhadapan denga situasi dimana tidak tersedia kerangka sampel berupa nama-nama anggota populasi karena daftar nama anggota populasi tidak tersedia.

Ilustrasi Stratified Random Sampling

4. Cluster Random Sampling

Sesuai dengan namanya, teknik penarikan sampel ini berdasarkan gugus(klaster) yaitu dengan mengambil beberapa klaster yang terdapat dalam populasi. Dari setiap klaster yang terambil, barulah ditarik sampel dari masing-masing klaster terpilih.

Ilustrasi Cluster Random Sampling

Nonprobability Sampling

Dalam beberapa survei, teknik nonprobability sampling atau sampel tidak acak tidak dapat digunakan. Nonprobability sampling tidak bisa digunakan untuk generalisasi (inferensi) karena tidak semua anggota dimasukkan ke dalam populasi dan tidak semua memiliki kesempatan untuk dipilih sebagai sampel. Sehingga teknik sampel ini berpotensi menghasilkan sampel yang bias (sampling error) dan hasil yang tidak mewakili populasi (sampling non-representative). Terdapat beberapa metode untuk nonprobability sampling sebagai berikut.

  1. Convenience Sampling

Seperti namanya, Convenience sampling atau sampel sembarang merupakan teknik penarikan sampel yang dilakukan tanpa mekanisme, artinya siapapun bisa dijadikan sebagai sampel yang dengan tidak sengaja bertemu dimanapun dan kapanpun. Dengan teknik ini, tidak ada batasan orang untuk dijadikan sampel dalam survei.

https://simplypsychology.org/convenience-sampling.html

2. Quota Sampling

Dalam quota sampling atau sampel kuota, terdapat pembatasan (kuota) dan kriteria orang yang dijadikan sampel dan pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja. Kalau diperhatikan, sampel kuota ini mirip gabungan antara sampel stratifikasi dan sampel sembarang. Sampel stratifikasi digunakan pada tahap pembuatan kategori dan menentukan kuota. Sedangkan pada sampel sembarang, pemilihan sampel dapat sembarang asal sesuai dengan karakteristik tertentu.

https://www.statisticshowto.com/quota-sampling/

3. Purposive Sampling

Purposive sampling diambil berdasarkan pada pertimbangan tertentu dari peneliti, artinya pemilihan sampel didasarkan pada alasan dan tujuan tertentu. Sampel purposif dapat digunakan pada kondisi populasi tidak menyebar, dan peneliti tidak mempunyai informasi awal tentang populasi. Kemudian, survei digunakan dengan tujuan yang spesifik (karakteristik tertentu dari populasi) yang secara sengaja memilih sampel yang sesuai dengan karakterisik yang diinginkan.

https://www.statmat.net/teknik-purposive-sampling/

4. Snowball Sampling

Seperti namanya, teknik snowball sampling seperti bola salju, menggelinding dari bulatan kecil menjadi bulatan besar. Sampel diambil secara berantai, yang dimulai dari ukuran sampel yang kecil menjadi besar. Ketika mendapatkan sampel pertama, peneliti meminta kepada responden siapa lagi yang layak untuk dijadikan sampel, kemudian peneliti mendatangi sampel kedua. Dan begitu seterusnya sampai jumlah sampel terpenuhi.

https://www.questionpro.com/blog/snowball-sampling/