UI/UX Case Study: Aplikasi Krealogi

Suryana Meissarah Zaini Sinaga
5 min readNov 29, 2022

--

mockup

Disclaimer

Hallo guys! Saya Suryana Meissarah Zaini Sinaga, mahasiswa Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara. Saya sedang mengikuti program Studi Independen di Skilvul #Tech4Impact UI/UX Design yang merupakan program dari Kampus Merdeka . Saya bukan merupakan bagian dari pihak Krealogi dan tulisan ini murni adalah bagian dari program Skilvul. Di dalam tulisan ini, saya menggunakan Bahasa Indonesia.

Background

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) adalah istilah umum dalam dunia ekonomi yang merujuk kepada usaha ekonomi produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Undang-undang no. 20 tahun 2008. UMKM bergerak diberbagai bidang kehidupan seperti dalam bidang kecantikan, kuliner, fashion, agribisnis, otomotif, kerajinan tangan atau souvenir dan lain sebagainya.

Ciri dari UMKM ini sendiri adalah: Jenis barang yang dijual itu tidak selalu tetap atau sama, artinya dapat berubah berubah kapanpun. Tempat usaha bisa berpindah-pindah kapan saja tidak menetap. Tetap berkembang meskipun negara mengalami krisis ekonomi.

Karena masih merupakan usaha kecil menengah, masih banyak sekali ditemukan pelaku UMKM yang melakukan pencatatan transaksi sehari-harinya secara manual. Hal ini kadang mengakibatkan permasalahan dalam transaksi dan proses pengembangan usahanya. Sebagai solusi untuk permasalahan ini, ada aplikasi yang bisa digunakan oleh seluruh warga negara di Indonesia yang bernama Krealogi.

Krealogi oleh Du Anyam adalah aplikasi catatan digital yang mempersiapkan penggunanya untuk dapat akses rantai pasok. Krealogi adalah ekosistem rantai pasok digital, khususnya bagi UMKM sektor kriya. Krealogi membantu para pelaku UMKM di Indonesia dalam proses pencatatan usaha nya yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan desain yang user-friendly dan gratis. Krealogi menjadikan tansaksi dan proses pencatatan bagi pelaku UMKM menjadi lebih praktis.

Problem Statement

Dalam desain ini, saya dan tim fokus untuk desain dibagian Logistik dan Marketplace. Hal yang saya dan tim temukan melalui sesi iterview user adalah banyaknya pelaku UMKM yang menemukan kendala saat melakukan proses pengiriman barang hasil produksi. Misalnya:

  • kesulitan dalam mengatur data-data pelanggan
  • pada saat ingin mengirim produk keluar kota
  • kesulitan dalam menentukan ongkos kirim
  • sangat sedikit pilihan jasa kurir/ekspedisi
  • keterlambatan pengiriman oleh ekspedisi
  • tidak bisa/data tracking kurir yang kurang valid dan sulit dilakukan oleh pengguna
  • kesulitan dalam melihat persediaan barang dan stok

Oleh karena itu, dalam desain kali ini saya dan team akan fokus membahas dibagian Logistik dan Marketplace untuk Krealogi.

Riset Objektif

  1. Mencari tahu kendala apa yang sering dialami pengguna pada saat menggunakan aplikasi/website e-commerce.
  2. Mencari tahu tingkat kegunaan, kemudahan, dan kepuasan pengguna terkait solusi yang sudah dibuat.
  3. Untuk mengetahui kelebihan maupun kekurangan dari aplikasi baik itu dari segi fisik maupun dari segi fungsional.

Peran dalam Tim

Dalam project ini, saya berkolaborasi dengan 3 teman kelompok saya yaitu: Grace Ogestin, Faizal dan Hendra Bagusing Ragil. Dalam tim ini, kami mengerjakan semua project bersama-sama. Saya berperan sebagai UI Designer yang lebih berfokus pada desain bagian tracking kurir.

Perangkat dan aplikasi yang kami gunakan dalam proses desain kami dari awal hingga akhir adalah: Figma, Figjam, Google Sheet, Google Doc, Google Meet.

Design Process

Dalam kasus ini kami menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Desian Thinking menyelesaikan masalah dan solusi melalui pendekatan dari sisi pengguna dengan cara memahami kebutuhan pengguna. Pendekatan desain thinking berpusat pada manusia terhadap inovasi.

Proses Desain Thinking:

1. Empathize

Dalam tahap emphatize, saya dan tim sekelompok mulai mencari tahu informasi mengenai permasalahan yang ditemui dan dialami oleh user saat penggunaan aplikasi/e-commerce untuk transaksi dan proses menjalankan UMKM nya. Proses ini kami melakukan interview terlebih dahulu kepada user (dengan kriteria user adalah pelaku UMKM) untuk dianalisis dan kemudian diambil kesimpulan.

2. Defining

Pada tahapan ini, saya dan tim mengumpulkan kesimpulan dalam bentuk poin berdasarkan riset permasalahan user yang sudah kami lakukan di tahap sebelumnya.

Saya dan tim melakukan list struggle, masalah yang ditemukan user pada saat menjalankan bisnisnya. Penggunaan affinity diagram sangat berperan dalam proses defining.

3. Ideating

Kemudian saya dan tim melakukan brainstorming yaitu mengumpulkan gagasan atau ide untuk mencari solusi dari masalah-masalah yang ditemukan. Saya dan tim melakukan proses ini dengan menggunakan metode How Might We (HMW). Dari HMW ini, saya dan tim kemudian mencari cara untuk memecahkan masalah yang ditemukan lalu selanjutnya solusi dari masalah itu dikelompokkan dengan menggunakan Prioritation Matrix agar lebih gampang dalam proses perancangan nya. Dalam Kuadran I terdapat masalah yang dampaknya besar dan tidak terlalu sulit dikerjakan. Dalam Kuadran II terdapat masalah yang dampaknya besar dan sulit dikerjakan. Dalam Kuadran III terdapat masalah yang dampaknya kecil dan tidak terlalu sulit dikerjakan. Dalam Kuadran IV terdapat masalah yang dampaknya kecil dan sulit dikerjakan.

4. Prototyping

  • Task Flow

Pada tahap ini, saya dan tim menyusun task flow agar memudahkan kami dalam membuat desain aplikasi. Dimulai dari tracking kurir, listing di marketplace, dan mencatat pesanan masuk.

  • Wireframe

Pada tahap ini, saya dan tim membuat wireframe atau blueprint dari aplikasi yang akan kami desain. Wireframe berupa skema atau kerangka yang dapat memberikan gambaran kasar (low-fidelity) setiap halaman yang terdapat dalam sebuah website/aplikasi sebelum memasuki tahapan visual mockup.

Design Sistem

Berikut design sistem yang sudah kami buat, saya tampilkan bagian tracking kurir

Prototype

Berikut hasil akhir Prototype desain aplikasi Krealogi dibagian logistik dan pnegiriman yang dapat diujikan:

https://www.figma.com/file/GUqthFqksYQY9o4rycVC0Y/Kelompok-76---Wireframe-%26-UID?node-id=128%3A496&t=mCSxEq4uMK9oyvhj-1

Impact kepada Pengguna

Dengan adanya tambahan desain aplikasi ini, memudahkan user/pengguna terkhususnya pelaku UMKM dalam menjalankan bisnis nya. Pengguna bisa lebih praktis dalam logistik karena telah tersedia fitur yang memudahkan pengerjaan nya. Misalnya: fitur tracking kurir untuk dapat mengetahui dimana posisi barang, fitur pemilihan ekspedisi, dll.

Aplikasi Krealogi memiliki desain yang eye catching dan sangat nyaman digunakan bagi seluruh golongan usia. Warna yang menarik dan pemilihan font yang tepat sehingga memudahkan dalam penggunaan.

Dalam skala 1–7 tanggapan rata-rata responden adalah 6 sehingga mengindikasikan bahwa flow dan desain aplikasi Krealogi bagian Logistik dan Marketplace, cukup baik meskipun masih ada beberapa fitur yang tidak berfungsi sehingga perlu diperbaiki lagi. Untuk desain tampilan sudah cukup bagus baik dalam segi pemilihan warna, icon yang digunakan, dll. Tampilan dan fitur-fitur serta cara menggunakan aplikasi juga mudah dimengerti oleh user.

Tools usability testing yang saya dan tim gunakan dalam proses ini adalah Prototype desain yang sudah saya dan tim buat dari aplikasi Figma. Spreadsheet, Document dan Google Meet untuk pendokumentasian usability testing user.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, prototype dari aplikasi Krealogi memiliki skor rata-rata 5 yang mengindikasikan bahwa aplikasi yang dibangun cukup mudah digunakan. Tampilan platform aplikasi menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar saat menggunakan aplikasi. Selain itu, terdapat beberapa perbaikan yang perlu dilakukan agar aplikasi lebih padu dan lebih efisien lagi saat digunakan.

Rekomendasi Selanjutnya

Setelah fokus belajar UI/UX Design, saya mendapatkan banyak insight baru bahwa mendesain adalah hal yang sangat menarik untuk dilakukan. Tetapi tidak sedikit kesulitan yang saya temui saat memulai dan selama proses belajar UI/UX. Perlu banyak latihan dan juga pencarian informasi serta referensi belajar yang dilakukan agar dapat membuat desain yang lebih baik lagi.

Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih kepada pihak Skilvul, mentor yang telah mengajari dan memberi arahan, pihak Krealogi, serta anggota sekelas dan anggota tim yang telah membantu dan bersama-sama dalam penyelesaian proses desain ini. Saya sangat senang dan beruntung dapat berpartisipasi dalam kegiatan dan proyek ini. Tidak lupa saya berterima kasih kepada para pembaca yang singgah dalam tulisan ini. Saya berharap semoga tulisan ini memberikan manfaat dan berguna bagi pembaca. Segala kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam menulis pada kesempatan berikutnya di masa depan. Sekian!

--

--