UX Case Study: Jago Last Wish

Surya Persada
5 min readNov 29, 2022

--

Disclaimer : Proyek ini merupakan bagian dari program pelatihan UI/UX yang dilaksanakan oleh Skilvul , untuk program Kampus Merdeka yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Bank Jago adalah sebagai Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau dikontrak secara profesional oleh Bank Jago

Halo perkenalkan nama saya Ary Surya. Pada UX Case Study kali ini, saya akan membahas mengenai Fitur Jago Last Wish dari Bank Jago. Jago Last Wish merupakan salah satu fitur Bank Jago untuk membuat wasiat digital yang berisi harapan hidup ataupun harapan pasca-hidup pengguna serta dapat membantu pengguna dalam mencapai impiannya melalui produk asuransi jiwa.

Latar Belakang

Jago adalah layanan finansial digital yang memiliki fokus pada keseharian pengguna, dengan jaringan ekosistem terbesar di Indonesia. Masalah hidup dalam keseharian seseorang sangat banyak jenisnya, namun tidak luput ada produk-produk finansial yang dipakai dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Peran dalam Tim

Dalam mengerjakan Challenge Partner saya bekerjamana dengan Reiki, Gandhi, Evelin dan Zaitun yang tergabung dalam Kelompok 33 (Tirti Gangs). Dalam proses pengerjaan Challenge Partner Fitur Jago Last Wish, kami berkerja sama dari tahap awal Empathize sampai dengan tahap akhir (usability testing)

Design Proses

Dalam mengerjakan Challenge Partner “Jago Last Wish”, saya beserta tim memutuskan untuk menggunakan metode Design Thinking, yaitu metode atau pendekatan yang digunakan untuk pemecahan masalah secara praktis dan kreatif yang berfokus pada manusia sebagai seorang pengguna.

Design Thinking

Saya dan tim memilih menggunakan metode Design Thinking sebagai pendekatan design process karena penggunaannya yang sangat praktis serta dapat menyelesaikan suatu masalah yang kompleks dengan melibatkan kebutuhan pengguna. Metode Design Thinking memiliki lima tahapan yang terdiri dari:

— Empathize

Pada tahap ini kami melakukan wawancara dengan responden untuk membantu penulis dalam menemukan hal menarik seputar tentang asuransi jiwa dan konsep aplikasi yang diinginkan. Adapun kriteria responden untuk proses wawancara ini yaitu.

Respondent Criteria

Setelah proses wawancara, kami memetakan hasil tersebut ke Pain Points untuk memudahkan proses dan nantinya akan dilanjutkan ke tahap Define. Berikut merupakan Pain Points yang kami dapat sesuai dengan hasil wawancara.

Pain Points

— Define

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang telah dilakukan pada tahap Empathize. Setelah mengumpulkan Pain Points, selanjutnya kami berdiskusi untuk mencari solusi dari permasalahan responden dan brief challenge Bank Jago. Setelah itu kami menyusun ide solusi atau yang disebut dengan metode How-Might We. Berikut merupakan hasil dari metode How-Might We.

How-Might We

Untuk mengetahui How-Might We mana yang harus dijawab terlebih dahulu, kami memutuskannya melalui metode pemungutan suara/voting yang dilakukan oleh seluruh anggota tim.

— Ideate

Pada tahap ini dilakukan pencarian ide solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan responden dan brief challenge Bank Jago. ide solusi yang ditawarkan akan dikelompokkan berdasarkan How-Might We yang telah dibuat sebelumnya yang nantinya akan menghasilkan Solution Idea. Berikut merupakan Solution Idea yang ditawarkan.

Solution Idea

Setelah mengumpulkan atau mengelompokkan Solution Idea, tahapan selanjutnya adalah dengan melakukan prioritizing atau menentukan prioritas dari ide solusi yang didapatkan.

Prioritization Idea

Setelah melakukan prioritizing atau menentukan prioritas dari ide solusi yang didapatkan, tahap selanjutnya yaitu membuat userflow. Userflow digunakan untuk menggambarkan alur proses yang akan dilakukan pengguna saat menjalankan aplikasi. Berikut merupakan userflow Fitur Jago Last Wish.

User Flow Membuat Kantong Jago Last Wish
User Flow Pembayaran Kantong (Wasiat)
User Flow Gamifikasi (Challange utuk Mendapatkan Promo)

— Prototype

Setelah membuat userflow aplikasi, tahap selanjutnya adalah membuat halaman-halaman tersebut yang didefinisikan melalui wireframe sebelum menjadi UI Design. Wireframe adalah kerangka website atau aplikasi untuk memberi gambaran struktur desain yang akan dibuat nantinya. Berikut merupakan wireframe yang telah dibuat.

Wireframe

Setelah membuat wireframe, selanjutnya adalah membuat Design System yang bertujuan untuk membuat desain terlihat lebih konsisten, selain itu juga membantu UI Designer agar dapat meminimalisir waktu yang digunakan. Berikut merupakan design system yang dibuat

Design System

Setelah membuat wireframe dan design system, selanjutnya adalah mengimplementasikan semua solusi ide yang telah dibuat ke dalam bentuk visual atau UI Design. Berikut merupakan UI Design yang telah dibuat

High Fidelity

Setelah membuat UI Design, tahap selanjutnya adalah melakukan penyusunan alur informasi seperti yang sudah digambarkan pada User Flow dan menghasilkan sebuah Prototype aplikasi. Berikut merupakan prototype dari Fitur Jago Last Wish

Prototype Fitur Jago Last Wish

prototype dapat dicoba disini

— Testing

Tahap testing ini dilakukan untuk mendapatkan feedback dari pengguna, di mana pengguna akan diminta untuk melakukan beberapa task seperti yang ada pada User Flow. Tahap ini merupakan bagian yang penting karena data yang didapat akan digunakan sebagai pertimbangan untuk perbaikan desain sebelum dilakukan handoff ke developer. Pada tahap ini, saya dan tim melakukan testing kepada satu pengguna melalui platform Zoom.

Sebelum melakukan wawancara kepada pengguna, saya dan tim membuat Stimulus Research yang berisikan Research Objective, Respondent Criteria dan Research Scenario. Stimulus Research yang telah dibuat dapat dilihat disini

Setelah pengguna mengerjakan 3 task yaitu Pembuatan Last Wish, Pembayaran Premi Bulanan dan Challange Olahraga didapatkan hasil Usability Testing dengan SEQ sebagai berikut.

Hasil Usability Testing

Kesimpulan

Dalam membuat project Challenge Partner “Jago Last Wish” dari Bank Jago, dimana pada challange ini diminta untuk membuat fitur yang berhubungan dengan asuransi jiwa dan surat wasiat. Dalam mengerjakan Challenge Partner “Jago Last Wish”, saya beserta tim memutuskan untuk menggunakan metode Design Thinking. Berdasarkan hasil Testing yang telah dilakukan, desain yang kami buat telah dapat memenuhi tujuan walaupun terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki berdasarkan feedback dari pengguna selama proses pengujian.

Rekomendasi Selanjutnya

UI/UX Design merupakan proses yang takkan pernah berhenti. Terus melakukan maintenance tiap waktu akan meningkatkan value dari aplikasi ini. Terus mendengarkan feedback dari pengguna akan membuat designer peka terhadap permasalahan yang dialami oleh pengguna.

Sekian dari UX Case Study: Jago Last Wish

Terimakasih

--

--