Jago Last Wish — UX Case Study

Suryaramadhan
5 min readNov 28, 2021

--

Disclaimer: Proyek ini merupakan bagian dari program pelatihan UI/UX yang dilaksanakan oleh Skilvul, untuk program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Bank Jago adalah Challenge Partner. Saya tidak bekerja atau dikontrak secara profesional oleh Bank Jago.

Tentang Jago

Jago adalah aplikasi finansial yang bekerja dengan prinsip life-centric. Dengan Aplikasi Jago, mengelola keuangan menjadi lebih mudah, kolaboratif dan inovatif, sehingga kamu dapat lebih berfokus menjalani hidup, bersama keluarga dan sahabat.

Jago dibangun oleh para inovator handal yang berpengalaman dalam digital banking dan pinjaman keuangan segmen mikro. Jago dikembangkan untuk menjadi pionir keuangan digital di Indonesia, dengan menghadirkan solusi keuangan yang berfokus pada kehidupan (life-centric finance solution). Aspirasi kami untuk menjadi bank berbasis teknologi yang terintegrasi di berbagai ekosistem digital Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar ritel, pelaku Usaha Kecil & Menengah, dan mass-market.

Tentang Jago Last Wish

Jika kita lihat produk asuransi jiwa yang ada sekarang ini di market, biasanya produk tersebut dijual sebagai bentuk tindak pencegahan dari bencana atau hal buruk yang akan terjadi di masa depan. Selain itu, asuransi jiwa juga biasanya digunakan untuk melindungi penghidupan bagi keluarga yang kamu nafkahi melalui mata pencaharian kamu sebelum waktunya meninggal. Hal ini cukup serius mengingat tidak semua orang telah melakukan perencanaan untuk masa depan. Salah satu kemungkinan mengapa orang tidak melakukannya adalah karena mau lebih optimis dan tidak terlalu berpikiran negatif (karena masa depan menjadi menakutkan).

Bank Jago ingin merubah pandangan itu lewat fitur Jago Last Wish. Jago Last Wish adalah fitur yang berhubungan dengan asuransi jiwa, fitur ini dapat membuat surat wasiat digital, yang isinya bisa berupa apapun yg kamu ingin lakukan dan pendanaan untuk pelaksanaannya bisa dijamin oleh produk asuransi dibelakangnya.

Fitur Jago dibuat untuk mendukung gaya hidup pengguna dan juga membantu mereka mencapai tujuan hidup, bukan sekedar menjual produk keuangan.

Role Team

Dalam studi kasus kali ini, saya berkolaborasi dengan 2 anggota tim lainnya sebagai UX Designer. Tanggung jawab saya dalam tim sebagai berikut:

  1. Berkolaborasi dalam design thinking untuk menentukan Define, Ideate, Prioritization Idea, dan membuat Crazy 8's.
  2. Berkolaborasi membuat user flow
  3. Berkolaborasi dalam membuat wireframe dari user flow yang sudah dibuat
  4. Berkolaborasi dalam membuat ui styleguide
  5. Berkolaborasi dalam membuat ui design
  6. Berkolaborasi dalam membuat prototype
  7. Berperan sebagai notulen dalam user research

Design Proses

Dalam studi kasus kali ini kami menggunakan Design Thinking sebagai metode pendekatannya. Alasan menggunakan Design Thinking karena metode ini sangat fleksibel dan dapat menciptakan banyak ide-ide dalam sesi brainstroming.

Design Thinking

Empathize

Empathize adalah tahap pertama dari proses Design Thinking. Pada tahap empathize tujuan kita sebagai designer adalah mendapatkan pemahaman terhadap masalah si objek dan mencoba menyelesaikan masalah. Dalam proses ini kami berusaha mengamati dan memahami user untuk mendapatkan masalah yang dihadapi oleh user, lalu mencoba menyelesaikan masalah yang user hadapi.

Define

Pada tahap ini, kami menganalisa masalah yang user hadapi dan mendefinisikannya dalam pain point, berikut adalah pain point dari tim kami:

Pain Point

Setelah pain point sudah ditetapkan, selanjutnya kami berdiskusi dalam membuat How Might We. Dalam tahap ini kami membuat dan menentukan solusi dari masalah user. Berikut HMW tim kami:

How Might We

Ideate

Pada tahap ini kami melakukan brainstroming untuk menentuka solusi ide dari HMW yang sudah dibuat sebelumnya. Kami menyusun banyak ide-ide solusi, berikut ide-ide solusi:

Solution Idea

Dari banyaknya ide-ide solusi yang sudah kami buat, kami memutuskan untuk mengkelompokan ide-ide tersebut berdasarkan fungsinya dalam afinity diagram. Ide-ide tersebut kami kelompokan menjadi 9 kategori:

  1. Registrasi
  2. Metode Pembayaran
  3. Verifikasi
  4. Keamanan
  5. Gamifikasi
  6. UI
  7. Fitur Waris
  8. Fitur Bantuan
  9. Notifikasi
Afinity Diagram

Dari 9 kategori tersebut kami menentukan fitur mana saja yang akan kami dahulukan dalam pengerjaannya dengan mempertimbangkan user value dan effort.

Prioritization Idea

Crazy 8’s

Kami mencoba mengekplorasi berbagai macam ide dengan melakukan crazy 8 dan mencoba membuat 8 screen sketka kasar fitur-fitur yang sudah disepakati. Gambaran ini akan berbentuk sebuah layout yang bersifat Low Fidelity yang berguna untuk memberikan gamabaran interface nanti yang akan dibuat.

Ctazy 8

Design System

Design System merupakan kumpulan komponen-komponen UI yang saling terhubung kemudian dikategorikan dan terintegrasi dalam suatu sistem. Design system dapat mempermudah designer dalam membuat design, dikarenakan komponen yang ada di dalam design system dapat digunakan berulang kali.

UI StyleGuide

Prototyping

Setelah tahap ideate, kami lanjut ke tahap prototyping yang diawali dengan membuat user flow dan wireframe. Kami membagi tugas untuk membuat screen berdasarkan user flow yang sudah dibuat sebelumnya. Dalam pembuatan prototype tim kami menggunakan interactive components untuk mempermudah dan mempercepat proses pembuatan prototype.

High Fidelity Design (Hi-Fi)

High fidelity merupakan final design dari aplikasi yang akan dibuat nanti. Hi-fi adalah versi detail dari design, detail-detail yang ditambahkan pada hi-fi mockup seperti warna, icon, dll.

Hi-Fi

Prototype

Testing

Pada tahap user testing, kami melakukan usability testing secara online/virtual menggunakan platform google meet. Kami sudah membuat dokumen stimulus research untuk panduan dalam melakukan testing.

Pada tahap ini kami melakukan testing dengan menggunakan metode In-depth Interview untuk melakukan wawancara kepada user untuk mendapatkan feedback, kami hanya menguji kepada 1 user saja.

Pada pengujian dilakukan 6 task yang harus user selesaikan, disetiap task kami menanyakan beberapa pertanyaan SEQ untuk mengukur tingkat kepuasan user. Pada tahap ini saya sebagai notulen yang mencatat jawaban dan aksi user dalam mencoba prototype.

Kami mendapatkan beberapa masukan dari user, sebagai berikut:

  1. Ditambahkan fitur vc dan foto KTP dalam task claim last wish
  2. Memverifikasi ulang ketika ingin menclaim last wish

Kesimpulan

Pada testing di atas dapat disimpulkan design yang kami buat sudah cukup baik. Hal tersebut berdasarkan dari feedback user yang mengatakan semuanya sudah cukup baik, hanya perlu ditambahkan verifikasi ulang dalam melakukan claim last wish, verifikasi ulang berupa foto KTP atau VC dengan ahli waris. Sekian yang dapat saya sampaikan, terima kasih.

--

--