UX Case Study : Pengembangan Fitur CRM pada aplikasi Krealogi

Lissa Tania
5 min readJun 3, 2022

--

Disclaimer : Proyek ini adalah bagian dari program pelatihan UI/UX oleh Digital Talent Scholarship bersama Skilvul. Krealogi merupakan Challenge Partner dari program ini. Saya bukan bagian dari pihak Challenge Partner dan karya yang saya buat adalah bagian dari program Digital Talent Scholarship bersama Skilvul

Latar Belakang Project

Krealogi merupakan sebuah aplikasi yang menawarkan solusi untuk pelaku UMKM dalam membantu pencatatan pesanan, kegiatan operasional dan membuat perencanaan strategis. Beberapa fitur utamanya adalah Pengelolaan Inventaris, Rencana Produksi, Pencatatan Pesanan Masuk, Pencatatan Pengeluaran/Pemasukan, dan Laporan. Sebagai aplikasi yang menawarkan solusi untuk pelaku UMKM, krealogi aktif dalam melakukan pengembangan maupun membuat fitur-fitur baru yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Fitur-fitur baru yang ingin dibuat antara lain Simple CRM (Customer Relationship Management), Cash flow feature, integration with logistic and marketplace. Saya dan tim memutuskan untuk mengembangkan fitur Simple CRM.

Pada kesempatan kali ini, krealogi sebagai Challenge Partner menginginkan kami untuk mengembangkan fitur CRM dengan harapan pengguna (pelaku UMKM) dapat dengan mudah berkomunikasi dengan pelanggannya. fitur yang dibutuhkan antara lain fitur kartu nama dan data pelanggan.

Objektif

Berdasarkan brief dari challenge partner, project ini bertujuan untuk:

  • Mendesain tampilan antar-muka yang user-friendly dan mudah untuk digunakan
  • Mengembangkan fitur-fitur CRM untuk menjangkau ke pelanggan-pelanggan dengan mudah.

Peran dalam Tim

Sebagai UX Designer yang berkolaborasi dengan 2 anggota tim, yaitu Yordan Andy dan Anastasia Lintang. Dalam tim ini, saya bertanggung jawab dalam proses Design, dari tahap Design thinking, user interview, membuat desain antar-muka, prototyping, hinga Usability Testing kepada pengguna.

Design Process

Dalam kasus ini kami memilih menggunakan Design Thinking sebagai pendekatan design process yang kami lakukan. Karena metode design thinking ini berpusat pada pengguna sehingga kita dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna.

pic source: google

Tahapan design thinking meliputi empathize, define, ideate, prototype, dan testing. Dalam proses design thinking, alurnya tidak selalu linier. terkadang terdapat proses iterasi atau pengulangan sehingga dapat menghasilkan desain yang lebih baik dari sebelumnya.

Tools yang digunakan dalam proses desain ini adalah FigJam untuk tahap brainstorming dengan kelompok dan figma design untuk tahap desain hingga testing.

1 — Empathize

Tahapan pertama yang dilakukan adalah Empathize. pada tahap ini dilakukan secondary research yaitu riset berdasarkan data-data yang sudah ada. dalam hal ini dilakukan riset dengan cara merangkum hasil AMA session bersama Challenge Partner, melakukan perbandingan dengan aplikasi sejenis, juga merangkum dari contoh studi kasus.

2 — Define

setelah proses empathize, didapatkan data-data dari hasil secondary research. data-data tersebut menjadi acuan untuk ke proses define. Pada tahap ini kelompok kami melakukan brainstorming dengan sticky notes sehingga menghasilkan beberapa pain points.

Berdasarkan paint points tersebut, poin-poin yang mirip dikelompokkan menjadi satu, setelah itu disusun menjadi how might we. setelah membuat how might we, kemudian dilakukan voting untuk mengidentifikasi permasalahan utama dari pengguna.

Berdasarkan hasil voting, how might we yang dapat disimpulkan adalah membantu penjual mempermudah koneksi dengan pelanggan dan mempermudah penjual untuk melacak pengiriman

3 — Ideate

Setelah mendapatkan how might we, tahap selanjutnya adalah tahap ideate. pada tahap ini saya dan tim melakukan brainstorming terkait ide-ide apa saja yang dihasilkan sesuai dengan how might we. Kemudian, ide-ide solusi tersebut akan dikelompokkan ke dalam diagram prioritas berdasarkan efek pada pengguna dan usaha yang diperlukan untuk membuatnya. Terakhir, akan dibuat sketsa cepat dengan konsep Crazy 8.

ide-ide yang dikumpulkan oleh masing-masing anggota
ide-ide solusi dikelompokkan sesuai dengan topik
ide-ide tersebut dimasukkan sesuai prioritas

setelah ide-ide tersebut dikelompokkan sesuai prioritas, maka dilakukan crazy’s 8 yaitu sketsa cepat dalam waktu 8 menit. Output yang dihasilkan berupa low-fidelity design atau wireframe.

masing-masing anggota membuat sketsa cepat selama 8 menit

4 — Prototyping

Sebelum memasuki tahap mendesain tampilan antar muka, maka dibuat dulu alur yang harus dijalankan oleh pelanggan untuk mencapai tujuan tertentu atau user flow. User flow dibuat berdasarkan task yang akan dijalankan oleh pengguna. pada tahap ini saya bertugas mengerjakan flow membuat kartu nama dan menambah pelanggan.

setelah membuat user flow, maka dibuat low-fidelity design atau tampilan sederhana dari aplikasi yang akan dibuat.

wireframe flow tambah pelanggan
wireframe membuat kartu nama

setelah wireframe, tahap selanjutnya adalah membuat tampilan hi-fidelity sesuai dengan wireframe yang sudah dibuat.

tampilan UI tambah pelanggan
tampilan UI membuat kartu nama
Prototype Flow Pembuatan, unduh, dan bagikan kartu nama

pada tahap prototype ini kelompok kami membuat alur task yang akan dilakukan oleh pengguna sesuai dengan user flow yang sudah dibuat.

5 — Testing

Setelah membuat prototyping, kemudian dilakukan proses in-depth interview dan usability testing.

Pada sesi wawancara kami mencoba mencari tahu apa saja kebiasaan dan kebutuhan responden dalam mengelola bisnisnya. Khususnya yang berkaitan dengan fitur CRM.

hasil usability testing

pada hasil tes tercantum nilai SEQ 6,5 yang berarti pengguna sudah cukup paham dengan tugas yang diberikan walaupun masih ada sedikit kendala.

Kesimpulan

Proyek ini berjalan kurang lebih 2 bulan, banyak tahapan-tahapan yang dilalui untuk membangun sebuah fitur pada aplikasi. Berdasarkan tahap desain dan testing pada user, desain tampilan antar muka pada aplikasi yang didesain sudah cukup user friendly, namun sangat mungkin untuk dilakukan improvisasi dikemudian hari.

Penutup

Terima kasih kepada Pihak DTS dan skilvul yang sudah mengadakan program ini. Dengan mengikuti program ini diharapkan dapat menjadi bekal saya untuk lebih berkembang di masa depan dan ilmu yang didapatkan dari project ini dapat diaplikasikan di project saya kedepannya.

Terima kasih sudah membaca tulisan ini. semoga bermanfaat.

--

--