Photo of debugging an application
Photo by Chris Ried on Unsplash

Menyelami Peran Vital Pengujian Perangkat Lunak: Manfaat, Batasan, dan Dampaknya pada Siklus Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)

Menjaga Kelancaran dan Kesuksesan Proyek dengan Pengujian Perangkat Lunak yang Tepat

Teguh Dwi Cahya Kusuma
6 min readJun 23, 2023

--

Pengujian perangkat lunak merupakan sebuah proses yang dibuat sedemikian rupa dalam mengidentifikasi ketidaksesuaian terhadap perangkat lunak yang telah dibuat. Hal ini penting karena pengujian perangkat lunak dapat menyebabkan kegagalan misi, berdampak pada kinerja operasional dan keandalan jika tidak dilakukan dengan benar.

Pengujian ini merupakan salah satu tahapan penting dalam Software Development Lifecycle (SDLC) atau siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Tujuan dari pengujian perangkat lunak dalam SDLC adalah agar perangkat lunak yang dibangun dapat dipastikan berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan memenuhi kebutuhan pengguna. Tetapi kenapa bisa terdapat SDLC dan apa sih dampaknya ke Pengujian Perangkat Lunak, mari kita bahas pada artikel dibawah ini yaa,

Pengertian

Dirujuk dari wikipedia.com, pengujian perangkat lunak (bahasa Inggris: software testing) adalah penggalian informasi yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas dari produk atau layanan yang sedang diuji (under test). Pengujian perangkat lunak juga memberikan pandangan mengenai perangkat lunak secara obyektif dan independen, yang bermanfaat dalam operasional bisnis untuk memahami tingkat risiko pada implementasinya.

Pengujian perangkat lunak dapat diartikan pula sebagai proses untuk mencari kesalahan pada setiap item perangkat lunak, mencatat hasilnya, mengevaluasi setiap aspek pada setiap komponen (sistem) dan mengevaluasi fasilitas-fasilitas dari perangkat lunak yang akan dikembangkan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses untuk melakukan pengetesan kepada perangkat lunak demi mendapatkan bug dan juga result agar kedepannya dapat diperbaiki dan dievaluasi kembali, sehingga dapat menciptakan sebauh aplikasi yang baik, efisien, dan juga minim dari kesalahan.

Penjelasan

Siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC) merupakan proses pengembangan untuk mendesain serta membangun perangkat lunak yang berkualitas. Tujuan SDLC adalah meminimalkan risiko proyek melalui perencanaan ke depan agar perangkat lunak memenuhi harapan pelanggan selama produksi dan seterusnya. Metodologi ini menguraikan serangkaian langkah yang membagi proses pengembangan perangkat lunak menjadi tugas yang dapat kita tetapkan, selesaikan, dan juga kita ukur. Dirujuk dari accounting.binus.ac.id, SDLC terbukti sangat dibutuhkan didalam ruang lingkup pengembangan perangkat lunak, hal ini didasari pada beberapa hal yang ditulis dibawah ini,

  • Kompleksitas pengembangan perangkat lunak: Pengembangan perangkat lunak adalah proses kompleks yang melibatkan beberapa tahapan, dan SDLC menyediakan kerangka kerja untuk mengelola kompleksitas tersebut.
  • Kebutuhan akan pendekatan terstruktur: SDLC menyediakan pendekatan terstruktur untuk pengembangan perangkat lunak, yang membantu memastikan bahwa perangkat lunak berkualitas tinggi dan memenuhi harapan pelanggan.
  • Perlu kolaborasi: Pengembangan perangkat lunak melibatkan kolaborasi antara pengembang, penguji, dan pemangku kepentingan lainnya, dan SDLC menyediakan kerangka kerja untuk kolaborasi yang efektif.
  • Perlu manajemen risiko: SDLC menyediakan kerangka kerja untuk mengelola risiko yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak, seperti bug dan kesalahan.
  • Perlu jaminan kualitas: SDLC menyediakan kerangka kerja untuk memastikan bahwa perangkat lunak berkualitas tinggi dan memenuhi harapan pelanggan.
  • Perlu penggunaan sumber daya yang efisien: SDLC menyediakan kerangka kerja untuk penggunaan sumber daya yang efisien, seperti waktu dan anggaran, selama pengembangan perangkat lunak

Dampak

Seiring dengan berkembangnya zaman, Siklus Pengembangan Pernagkat Lunak dapat berubah ubah sesuai dengan kemajuan teknologi dan juga efisiensi dari teknologi itu sendiri. Hal ini dapat terjadi karena persyaratan yang berubah, peningkatan teknologi dalam dunia industri dan juga umum, serta kolaborasi lintas fungsi yang disebabkan oleh semakin berkembangnya teknologi informasi.

Diluar dari beberapa hal tersebut, Metodologi siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC) memberikan kita sebuah kerangka kerja manajemen yang sistematik dengan kiriman yang spesifik pada setiap tahap proses pengembangan perangkat lunak, sehingga memberikan kita gambaran yang selalu sama tentang bagaimana SDLC itu berkerja. Selain dari hal tersebut, Berikut adalah beberapa manfaat dari SDLC:

  • Peningkatan visibilitas proses pengembangan untuk semua pemangku kepentingan yang terlibat
  • Estimasi, perencanaan, dan penjadwalan yang efisien
  • Peningkatan manajemen risiko dan estimasi biaya
  • Pengiriman perangkat lunak yang sistematik dan kepuasan pelanggan yang lebih baik

Sedangkan secara lebih spesifik, dampak pengujian perangkat lunak dapat menjadi signifikan dalam Software Development Life Cycle (SDLC). Berikut adalah beberapa dampak pengujian perangkat lunak di dalam SDLC:

  • Mengurangi risiko: Pengujian perangkat lunak membantu mengidentifikasi dan memperbaiki bug dan kesalahan sebelum perangkat lunak digunakan, mengurangi risiko kegagalan dan pengerjaan ulang yang mahal.
  • Peningkatan kualitas: Pengujian perangkat lunak memastikan bahwa perangkat lunak memenuhi harapan pelanggan dan berkualitas tinggi.
  • Penghematan biaya: Dengan mengidentifikasi dan memperbaiki bug di awal proses pengembangan, pengujian perangkat lunak dapat menghemat biaya terkait dengan perbaikan bug di kemudian hari dalam proses.
  • Peningkatan kepuasan pelanggan: Dengan memastikan bahwa perangkat lunak memenuhi harapan pelanggan, pengujian perangkat lunak dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Mempersingkat waktu pengembangan: Hal ini dapat dicapai dengan cara mengidentifikasi dan memperbaiki bug di awal proses pengembangan, sehingga membuat pengujian perangkat lunak memiliki waktu yang lebih singkat secara keseluruhan.
  • Kolaborasi yang lebih baik: Pengujian perangkat lunak melibatkan kolaborasi antara pengembang, penguji, dan pemangku kepentingan lainnya, yang dapat menghasilkan komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik di dalam tim.

Singkatnya, pengujian perangkat lunak memiliki beberapa dampak pada SDLC, termasuk pengurangan risiko, peningkatan kualitas, penghematan biaya, peningkatan kepuasan pelanggan, waktu pengembangan yang lebih singkat, dan kolaborasi yang lebih baik.

Batasan

SDLC dapat memberikan banyak manfaat yang sangat berguna pagi engembangan perangkat lunak, khususnya untuk para pengembang yang memiliki basis tim, SDLC diwajibkan untuk digunakan. Tetapi, diluar dari seluruh kelebihan yang ditemui, terdapat beberapa batasan yang dapat ditemui selama pengujian perangkat lunak di Software Development Life Cycle (SDLC). Berikut ini merupakan beberapa batasan yang dapat kita temukan:

  • Kendala waktu: Pengujian dapat memakan waktu, dan mungkin ada waktu terbatas yang tersedia untuk menyelesaikan semua pengujian yang diperlukan.
  • Kendala anggaran: Pengujian bisa mahal, dan mungkin ada sumber daya terbatas yang tersedia untuk menyelesaikan semua pengujian yang diperlukan.
  • Persyaratan tidak lengkap: Jika persyaratan untuk perangkat lunak tidak lengkap atau tidak jelas, akan sulit untuk mengetahui apa yang harus diuji dan bagaimana cara mengujinya.
  • Lingkungan pengujian yang terbatas: Lingkungan pengujian mungkin tidak mencerminkan lingkungan produksi secara akurat, yang dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat.
  • Keahlian penguji yang terbatas: Tim pengujian mungkin tidak memiliki keahlian yang diperlukan untuk melakukan semua pengujian yang diperlukan, yang dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat.
  • Alat pengujian yang minim: Tim pengujian mungkin tidak memiliki akses ke semua alat pengujian yang diperlukan, yang dapat membatasi jenis pengujian yang dapat dilakukan.
  • Kesalahan manusia: Pengujian dilakukan oleh manusia, dan kesalahan manusia dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat.

Dari beberapa batasan yang sudah disebutkan diatas, tentunya semua keterbatasan tidak akan ditemukan dalam satu waktu ketika menggunakan metode SDLC ini, tetapi sebagai seseorang yang mengerti tentang teknologi, kita sudah seharusnya bisa mewaspadai dan juga mencegah beberapa hal yang telah disebutkan diatas, agar kita sebagai Software Engineer dapat mendapatkan hasil yang lebih maksimal ketika sedang melakukan Software Testing.

Software Testing didalam SDLC

Dalam SDLC, Pengujian Perangkat Lunak mejadi salah satu tahapan yang penting yang harus dilakukan setiap siklusnya berlangsung, tahapan testing berada pada tahapan yang ke-5 setelah dilakukannya Development, berikut adalah alur alur dari pengujian perangkat lunak berdasarkan ekrut.com

  1. Planning, merupakan tahap evaluasi awal untuk menghitung estimasi sumber daya dan juga persyaratan persyaratan dasar yang nantinya akan digunakan.
  2. Analysis, pada tahap ini kita melakukan penjabaran terkait dengan tujuan aplikasi kita dan kebutuhan apa saja yang nantinya akan dibutuhkan oleh aplikasi.
  3. Design, merupakan tahap untuk merealisasikan hasil dari recana dan juga kebutuhan dasar yang sebelummnya telah dilakukan.
  4. Development, tahap development merupakan tahap pengembangan setelah proses desain selesai dibuat, ini merupakan realisasi dari gambaran aplikasi menjadi aplikasi yang nyata.
  5. Testing, tahap testing merupakan tahapan yang dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi yanng dibangun teruji dan lolos dari kemungkinan malfungsi fitur.
  6. Deployment, merupakan tahapan penerapan aplikasi, dan juga proses distribusi aplikasi kepada pelanggan.
  7. Maintenance, adalah tahapan perbaikan dan juga pemantauan kinerja dari aplikasi yang kita kembangkan.

Setelah developer membuat aplikasi, selanjutnya akan dilakukan testing, guna menguji apakah aplikasi yang dibuat telah memenuhi standar produksi atau belum, hal ini wajib untuk dilakan agar dapat mempertahankan kualitas aplikasi ketika nanti sudah masuk ke tahap deployment, selain daripada itu, tahap testing juga dapat mengurangi resiko dan pengeluaran biaya tambahan yang tidak diperlukan dikarenakan masalah yang muncul ketika sudah melakukan deployment nantinya.

Itu tadi merupakan penjelasan tentang bagaimana Software Testing dapat membantu para programmer / software tester dalam mengembangkan aplikasi, agar dapat membuat aplikasi mejadi lebih efisien, hemat pengeluaran, minim bug, dan juga hal hal lainnya. Hal hal yag telah dijelaskan diatas merupakan hasil dari pencarian dan juga rangkuman dari laman laman lainnya, segala sumber dan juga referensi yang digunakan akan disertakan dibawah ini,

Terbuka untuk diskusi dan juga koreksi 😊

--

--