Pernah aku membaca kutipan sebuah cerita pendek dalam sebuah majalah, saat itu aku masih duduk di bangku universitas. Begini katanya ; kau tidak akan mengetahui seberapa kuat dirimu hingga kau menjadi seorang ibu. Sebuah kalimat yang mengesankan, sampai membuatku cukup penasaran. Bertanya-tanya apa istimewanya menjadi seorang ibu? sebuah peran yang…

Masuk ke hatimu seolah aku menerobos rumah laba-laba. Lalu memutuskan untuk menjadikanya tempat berlindung. Aku. Dan kamu terkurung nyaman pada jaring-jaring menjuntai. Kau tau bukan rumah laba-laba? Rumah yang paling lemah dari segala rumah.

Ku hadiahkan kau sebuah FRAGMEN. Sedan hitam yang selalu mengilap. Merek minyak wangi yang itu-itu saja. Kemeja putihmu pada hari rabu. Jumat yang selalu kita benci. Senin yang selalu menggebu. Panggilan teleponmu tepat pukul tujuh pagi. Kacamata dengan bingkai kotak tegas. Kau yang tak bisa terlambat makan siang. Aku yang…

Pukul 22.09 WIB Sedan hitam berjalan lamban dari pelabuhan menuju tengah kota. Jalan Basuki Rahmat. Terseret-seret mengangkut beban yang tergeletak di bangku belakang. Aku dan kamu terpaku. Membeku hingga dapat ku dengar jelas deru nafasmu. Hatiku bilang, Engkau lebih mirip seperti badai malam ini. Kau menggerakan jarimu. Sayup-sayup lalu terdengar…

Aku membuka sebuah kotak kayu usang berbentuk persegi panjang, ada tiga pengunci dilengkapi dengan gembok kecil keemasan. Terkunci rapat dan berdebu. Sebab kusimpan di kolong dipan dan jauh dari jangkauan tangan-tangan lancang. Rahasia. Ini kotak kayu rahasia. Tak ada yang becus mengendalikanya isinya, termasuk aku, Sang Empu. Akan Ku kisahkan…

Pernah aku melewati jalanan Jakarta Pusat pada hari kerja dan siang hari. Saat jam di tangan-tangan budak perusahaan Jakarta, memaksa kaki mereka keluar sekedar mencari makan siang. Mengatur pertemuan untuk bernegosiasi dengan rekan. Siang, macet, dan Jakarta. Bayangkan saja, betapa ini bukan kombinasi yang bagus untuk dihadapi. Beruntungnya, saat itu aku bersama kamu Ada kecup yang tiba-tiba mendarat di pipi kiriku

Pernah suatu ketika, aku berada di ruangan gelap. Ruang yang sengaja kututup tirai yang mampu menahan cahaya masuk hingga 80% pada siang hari. Aku berada di kamar utama rumahku. Beberapa jam sebelum itu… aku ada di antara teriakan anak laki-laki ku yang mengeluh karena bangunan gedung yang ia buat dengan…

Dari seluruh bintang, yang tak bisa kau tebak langkah kakinya adalah mereka-mereka yang ditandai dengan busur panah. Orang-orang sagitarius. Sekali waktu kau bisa menemui mereka di sebuah bar hanya berteman dengan segelas martini, kadang-kadang mereka ada di gelaran konser band yang salah satu lagunya pernah menjadi pengiring remuk redam hatinya…