Dalam "Raung"

Raung

Dalam diam, Ia merangkak menjemput takut

Ia meringkuk menunggu kalut

Dalam setiap dengkurnya, Ia meraung

Bersahut dalam dengung

Seperti tidak akan pernah kembali

Ia memanggil untuk dilindungi

Raungan lalu seolah berteriak kembali

Tak ada satupun kiat yang bisa melindungi

Ia bergerak ke sana ke mari

Mencoba memanggil sang berani

Sekuat rapal doanya di dalam hati

Ia gerakan jari jemari untuk mencari diri

Pukulan ringan bahkan hebat pun tak jua membantu

Ia perlu dibantu

Ia mengerti dalam diamnya membatu

Deru napasnya tak terkendali bahkan hampir buntu

Malam panjang yang selalu Ia hadapi

Seolah gemar sekali mencari-cari tanpa henti

Malam yang kerap kali membuatnya tak ingin kembali

Seolah menari menikmati mati yang tak usai Ia hadapi

Kelak Ia bisa kembali percaya pada sunyi

Bahwa tiada lagi malam tanpa kata tapi

Kelak Ia bisa mengerti raungan itu berhenti bernyanyi

Saat itu, Ia bisa berdamai tanpa tapi.