If This Ain’t Love
Part 3 — New Chapter of Our Lives
1st Naration
thejoohyuncom
“Trus lo sama Seungwan gak ada rencana buat Christmas?”
Joohyun menoleh ke arah Krystal yang tampak sibuk dengan laptop di hadapannya. Ia kemudian menaruh pensil yang sedang dipegangnya. “Well, paling dinner sama keluarga aja?”
“Gak mau jalan-jalan gitu? Taking few days off? Berdua? Making babies?”
Melihat wajah usil sahabatnya membuat Joohyun mengambil sebuah penghapus dan melemparkannya ke arah Krystal, membuat CEO dari Blanc & E tersebut tertawa terbahak.
“But seriously though, live your life to the fullest before baby’s here!”
Joohyun hanya memutar matanya. “Well, i’m not even sure if the baby would be here.”
“Come on, Hyun. Jangan patah semangat gitu lah. Lo sama Seungwan baru kurang lebih empat bulan married, trus lo berdua juga baru mulai program di Oktober awal, kan? Apa September akhir?”
“Yeah, it’s not that… Gue cuma belu — “
Krystal menaikkan salah satu alisnya, tampak bingung. “Hyun? You okay?”
Joohyun sendiri hanya bisa memegangi perutnya, mencoba untuk menahan rasa sakit yang saat ini ia rasakan. Nafasnya tampak tercekat dan ia hanya bisa menggigit bibir bawahnya.
Melihat Joohyun yang terlihat sangat kesakitan membuat Krystal panik. Ia kemudian berlari meminta bantuan sebelum membawa Joohyun ke mobilnya dengan bantuan beberapa karyawan yang ada di butik.
***
Joohyun mendengar suara ketukan pintu dan ia mempersilahkan orang tersebut masuk dengan suara lemahnya. Setelah pintu terbuka, Joohyun dapat melihat Krystal memasuki ruangan dengan raut wajah yang sangat khawatir.
“Hey, how are you feeling?”
Joohyun tersenyum lemah, berusaha untuk menenangkan sahabat kecilnya itu. “I’m fine now, Krys.”
“Lo yakin? Perut lo udah gak sakit lagi?”
“Enggak kok, don’t worry…”
Senyuman pun kemudian mengembang di bibir milik Krystal. “Good, because from now on you have to be more careful or else things like this will happen again in the future or even worse, and we don’t want that.”
“Okay…?”
“You’re pregnant, Joohyun! Congratulations!!” Krystal kemudian memeluk erat sahabatnya itu. Setelah beberapa saat ia kemudian melepaskan pelukannya dan menyadari Joohyun yang hanya terdiam tanpa bereaksi sedikitpun.
“Hyun?”
Joohyun menarik nafasnya pelan.
“I’m not ready for a kid, Krys. I d — don’t think i can keep her or him.”
“Hyun, lo denger ucapan lo sendiri gak sih?”
“I know, Krys. I thought i was ready tapi beberapa hari ini gue gak yakin.”
“Did you talk to, Seungwan?”
Joohyun menggelengkan kepalanya pelan. “I couldn’t bring myself to. She was too excited about it.”
“Hyun, lo harus ngomong sama Seungwan. Especially about your pregnancy.”
“I will, but not now. And as my bestfriend i need you to stay silent about this, please.”
