If This Ain’t Love — New Chapter of Our Lives 3

K
4 min readSep 12, 2022

--

If This Ain’t Love
Part 3 — New Chapter of Our Lives
3rd Naration
thejoohyuncom

Seungwan menghela nafasnya berat sesaat setelah pintu apartment miliknya dan Joohyun terbuka. Ia kemudian berjalan memasuki ‘rumah’ mereka itu dengan perasaan yang sejujurnya masih sedikit kacau.

Bohong jika Seungwan mengatakan bahwa ia sudah benar-benar memaafkan apa yang dilakukan Joohyun tadi. Akan tetapi, ia tidak ingin membiarkan pertengkaran mereka berlarut, takut jika hal tersebut bisa berdampak pada kehidupan pernikahan mereka yang masih seumur jagung.

Seungwan takut.

Ia tidak ingin kehilangan seseorang yang sangat dicintainya untuk yang kedua kali. CEO muda itu bahkan rela untuk melakukan apa saja demi mempertahankan rumah tangganya dengan Joohyun, termasuk menekan egonya seperti yang dilakukannya saat ini.

“Seungwan, kamu udah pulang?”

Samar-samar ia dapat mendengar suara Joohyun yang sepertinya masih berada di dapur. Tanpa pikir panjang, Seungwan menaruh tas kerjanya di sofa yang ada di ruang tamu dan berjalan ke arah dapur.

“Iya, aku baru aja sampe.” Ucap Seungwan sambil tersenyum kecil.

Melihat senyuman Seungwan membuat Joohyun menggigit bibir bawahnya pelan. Ia merasa sangat bersalah pada istrinya itu.

“Sebentar ya, aku plating makanannya dulu. Kamu duduk aja di meja makan.”

Seungwan hanya menuruti ucapan Joohyun dan duduk menunggu sang istri menyelesaikan masakannya sambil memainkan ponsel. Tak berapa lama, Joohyun datang dengan makanan-makanan yang sudah dimasaknya sedari tadi.

“Wan, udahan dulu main hapenya. Kita makan dulu ya.”

Mendegar suara Joohyun membuat Seungwan mengalihkan perhatiannya pada Joohyun kemudian ke arah piring-piring yang sudah tertata dengan rapi di meja makan. Senyuman pun merekah di bibir milik Seungwan melihat makanan-makanan kesukannya. Ia pun menaruh ponselnya dan mengambil alat makan yang juga sudah disediakan oleh Joohyun.

Thank you ya, Hyun. Kamu harusnya gak usah repot-repot masak sampe sebanyak ini.”

This is the least i could do, Seungwan. Lagian gak repot kok. By the way, kita ngobrolnya setelah makan aja ya?”

Seungwan menganggukkan kepalanya, “iya, nanti kita ngobrolnya setelah makan dan selesai mandi aja.”

***

Kecanggungan tampaknya dirasakan Joohyun saat Seungwan sudah duduk dihadapannya. Sejujurnya, ia merasa sangat bingung dengan bagaimana harus memulai percakapan.

Di sisi lain, Seungwan dapat merasakan kegugupan Joohyun. Istrinya itu tampak seperti anak kecil yang sedang dimarahi oleh ibunya, membuat Seungwan berusaha keras untuk menahan tawa. Namun, usaha itu tak membuahkan hasil karena pada akhirnya suara tawanya yang renyah terdengar di seluruh penjuru ruangan.

“Kok kamu malah ketawa?” Joohyun baru mengeluarkan suaranya sesaat setelah Seungwan berhenti tertawa.

Sorry sorry, abisnya muka kamu lucu banget.”

Mendengar jawaban Seungwan membuat Joohyun memanyunkan bibirnya dan bersungut. “Apaansih…”

“Iya, iya maaf ya…”

Permintaan maaf Seungwan kali ini membuat Joohyun menggigit bibir bawahnya pelan, kedua mata indahnya pun tampak berkaca-kaca. “Wan, maafin aku ya soal yang tadi. Gak seharusnya aku kayak gitu.”

Seungwan menganggukkan kepalanya pelan. “Kalau boleh jujur, aku kesel banget tadi. It’s like kamu sama sekali gak ngehargain aku. Maksudku, kalau misalnya memang kamu gak mau atau mungkin ada hal lain yang mengganjal kan lebih baik diomongin dulu. Gak harus kayak tadi. Masa cuma perkara laptop kita jadi berantem besar? Ya kan?”

Seungwan kemudian menggenggam tangan Joohyun dengan lembut.

I love you so much, Joohyun. Aku gak mau kehilangan kamu. Mungkin tadi aku memang kesel banget, i’m not gonna lie about that. Tapi sekarang aku udah gak marah kok, jadi kamu gak perlu takut atau nervous. Aku maafin kamu soal yang tadi, kamu juga mau kan maafin aku?”

“T — tapi kamu gak salah apa-apa…”

No, yang terjadi tadi itu bukan salah dari satu pihak aja. Aku juga ada andil tadi. Jadi, kamu mau maafin aku kan?”

Anggukan pelan menjadi jawaban yang diberikan Joohyun untuk Seungwan.

“Wan, ada hal lain yang mau aku omongin sama kamu.”

“Kenapa, sayang?” Mendengar panggilan sayang Seungwan untuknya membuat Joohyun merasa menjadi sedikit lebih tenang.

“Sebenernya hari ini aku ngerasa jauh lebih sensitive dari biasanya. That’s actually alasan kenapa aku marah-marah gak jelas ke kamu kayak tadi. Awalnya aku juga gak yakin sebenernya aku ini kenapa, tapi setelah ngobrol sama Krystal, aku jadi kepikiran kalau ini mungkin karena hormon aku. I’m pregnant, Wan…”

Mendengar penjelasan panjang dari Joohyun membuat Seungwan tampak terpaku, “g-gimana? Kamu hamil?”

“Iya, tapi aku gak yakin Wan.”

“Gak yakin gimana, sayang? Kamu mau coba test lagi? Atau mau langsung ke dokter aja untuk pastiin?”

Joohyun menggelengkan kepalanya. “Bukan itu, Wan. Aku gak yakin kalau aku udah siap untuk jadi ibu, untuk punya anak. Aku tau kalau seharusnya aku bilang ke kamu sejak awal sebelum kita program, tapi awalnya aku juga sama excitednya kayak kamu. Tapi makin kesini, aku bener-bener ngerasa belum siap. I’m very sorry…

Raut wajah Seungwan yang tadinya penuh kebahagiaan sekarang berubah. Dapat Joohyun lihat bagaimana istrinya tersebut berusaha untuk menutupi rasa kekecewaannya dan hal itu membuat Joohyun merasa lebih bersalah lagi.

“Kamu mau gugurin kandungannya?” Tanya Seungwan dengan hati-hati.

“Aku gak tau, Wan…”

Air mata sudah membanjiri wajah Joohyun, membuat Seungwan juga ikut menangis bersamanya.

“Hyun, apapun keputusan kamu, aku akan dukung. Aku memang pengen banget punya anak sama kamu tapi bukan berarti aku akan ngelakuin apa aja termasuk maksa kamu buat keep kandungan ini. Tapi, satu hal yang aku minta, kamu pikirin dulu baik-baik ya? Jangan buat keputusan gegabah. Nantinya, apapun keputusan yang kamu ambil pasti aku dukung. Kalau mau keep, we’ll take care of it together. Tapi kalau memang kamu gak mau, gak apa-apa. I will never treat you differently, Joohyun. Kita akan coba lagi di saat kamu bener-bener siap. Aku juga gak masalah kalau nantinya kita decide untuk gak punya anak. I’m already the happiest person on earth as long as i’m with you. You are more than enough for me, Hyun.”

***

--

--