If This Ain’t Love — New Chapter of Our Lives 4

K
3 min readFeb 20, 2023

--

If This Ain’t Love
Part 3 — New Chapter of Our Lives
4th Naration
thejoohyuncom

Earlier that day…

“Nyonya Shon.”

Panggilan dari perawat rumah sakit membuat Joohyun menggigit bibir bawahnya. Tanpa sebab dan alasan yang jelas Joohyun merasa sangat nervous.

You okay?”

Seungwan menatap wajah pucat Joohyun dengan khawatir. Tangannya bergerak untuk mengusap pelan punggung tangan sang istri, membuat Joohyun terlihat sedikit lebih rileks dari sebelumnya.

“Gak apa-apa kok, sayang.”

Tanpa banyak bicara Seungwan hanya menganggukkan kepalanya, tidak ingin memaksa Joohyun untuk berbicara lebih banyak dan membuat sang istri merasa tidak nyaman.

“Yaudah yuk kita masuk…”

Seungwan menuntun istrinya masuk ke ruangan dokter. Di dalam, mereka berdua disapa dengan ramah oleh Dr. Lim YoonA, dokter yang selama ini menangani program kehamilan mereka.

“Hi, Wendy! Hi, Irene! Apa kabar? Ada keluhan apa nih?”

Joohyun hanya terdiam sambil menatap Seungwan, berharap agar istrinya dapat menjawab pertanyaan dari sang dokter. And Seungwan did.

“Um gak ada keluhan apa-apa sih, dok. Tapi beberapa hari yang lalu Irene sempet kesakitan di bagian perutnya dan akhirnya dibawa sama temen kami ke rumah sakit, well turns out she’s pregnant, dan dokternya bilang kalau Irene cuma kecapean aja. Jadi, akhirnya hari ini kita putusin untuk dateng ke sini untuk nge-check kandungannya sih…”

Wow, congratulations you two! Kalian ini termasuk yang cepet loh, padahal program juga baru 3 bulan kan ya?”

“Iya dok, baru akhir September programnya…”

“Yaudah, kita check dulu yuk.” Ucap Dr. Lim dengan ramah sambil mempersilahkan Joohyun untuk berbaring di ranjang pemeriksaan ginekologi.

Sorry ya Irene, saya ijin angkat sedikit bajunya.” Setelah mendapat anggukkan setuju dari Joohyun, Dr. Lim secara sopan mengangkat baju Joohyun hingga terlihatlah perutnya yang masih sangat ramping. Kemudian, sang dokter mengoleskanultrasound gel di atas perutnya yang membuat Joohyun sedikit terkejut, pemandangan yang sudah tidak begitu asing bagi Dr. Lim.

Dr. Lim kemudian menempelkan transduser di perut Joohyun dan menggerakkannya secara perlahan. Tak lama kemudian, tampaklah gambar di monitor yang menunjukkan sebuah lingkaran kecil. “Hm, kalo dilihat sih ini masih awal banget nih. Di sini bisa dilihat sudah muncul kantung kehamilannya terus udah muncul juga yolk sac-nya.”

Seungwan nampaknya sangat focus dengan penjelasan yang diberikan oleh Dr. Lim sampai-sampai ia tidak menyadari kedua mata Joohyun yang terfokus ke arahnya. Joohyun dapat melihat bibir Seungwan yang tersenyum lebar dan kedua matanya yang tampak berair saat memperhatikan layar monitor, membuat hati Joohyun terasa hangat dan entah mengapa ia merasa bahagia.

“Usia kehamilan saya ini sudah berapa minggu ya, dok?” Setelah cukup lama diam Joohyun akhirnya membuka suaranya untuk bertanya, walaupun dengan nada suara yang sangat kecil.

“Usia kehamilan sudah memasuki minggu ke-4, Irene. Biasanya 3 bulan pertama kehamilan itu sangat rentan, makanya harus berhati-hati, tapi bukan berarti setelah 3 bulan sudah bisa seenaknya ya. By the way, sakit perut seperti kemarin itu kalau bisa jangan sampai terjadi lagi ya. Saran saya, kamu harus banyak-banyak istirahat, jangan stress dan harus banyak makan, pokoknya harus dijaga banget karena sepertinya kandungan kamu juga lemah. Wendy dijagain ya, jangan sampai diet nih istrinya.” Ucap Dr. Lim sambil sedikit bersenda gurau, berusaha untuk tidak menakuti pasangan muda itu.

“Iya, pasti dok. Tapi apa kehamilan ini aman dok? I mean, tadi dokter kan bilang kalau kandungan Joohyun lemah, apa bisa berdampak juga ke kesehatannya, dok?”

It’s too soon to tell, Wendy. Saya ngerti banget concern kamu, tapi kita coba lihat dulu beberapa minggu ke depan. Yang terpenting sekarang adalah kita harus make sure Irene cukup tidurnya, gak kecapean, dan kebutuhan gizinya juga terpenuhi. Nanti saya tuliskan resep untuk vitamins apa saja yang bisa dikonsumsi ya.”

--

--